KS Story
KS Story Petani

Kisah PNS Asyik Bertani Di Sebuah Kebun Mini Miliknya, KS Garden Kuansing Namanya. (Kebun Buah Yang Disinari Matahari, Sayuran Yang Berwarna Cerah, Mimpi Yang Dipanen, Keranjang Berlimpah, Usaha Yang Membuahkan Hasil, Akar Yang Bersemangat, Panen Manis, Dari Ladang Ke Meja Makan😅)

Selanjutnya

Tutup

Video

Pejuang Mimpi Episode 60 Pilih Apa Yang Boleh Masuk Dalam Hatimu Selebihnya Hempaskan Yang Tidak Perlu

17 Februari 2025   18:40 Diperbarui: 17 Februari 2025   18:47 229 1 1

Saya menulis itu hobby sejak kecil. Dengan menulis, saya mengingat bagaimana perjalanan saya. Yang pasti, itu penuh dengan perjuangan..., doa, dan pengorbanan. Saya juga tidak melupakan orang-orang yang selalu mendukung saya di saat sulit, dan tentu saja saya selalu ingin tetap berbagi kebaikan dengan mereka yang sama-sama masih berjuang. Karena sejatinya, kesuksesan bukan hanya tentang pencapaian, tetapi juga tentang bagaimana kita tetap menjadi pribadi yang bersyukur, rendah hati, dan bermanfaat bagi sesama.

Penerimaan diri telah membawa saya pada pemahaman bahwa tidak ada yang sempurna. Saya merayakan setiap keberhasilan dan menerima setiap kegagalan sebagai bagian dari proses belajar. Saya tidak lagi merasa perlu untuk menyembunyikan kekurangan saya..., melainkan saya membagikannya sebagai cerita yang menginspirasi bagi orang lain.

Saya telah menemukan kebebasan dalam keaslian. Saya tidak lagi membandingkan diri saya dengan orang lain atau berusaha memenuhi standar yang tidak realistis. Saya bangga dengan siapa saya dengan apa yang telah pernah saya capai, tidak peduli seberapa besar atau kecilnya. Speak less, act more. That's it. Saya tidak akan buang waktu dan energi hanya untuk adu mulut meyakinkan orang lain bahwa saya orang baik. Buat aapa? Kalau orang lain mau suka atau nggak suka, terserah dia. Tapi saya akan tetap menunjukkan melalui tindakan-tindakan yang selaras dengan kebajikan secara konsisten dalam keseharian saya. 

Saya hanya bisa mengendalikan apa yang ada dalam kendali saya, yakni pikiran dan tindakan saya sendiri. Apa pun di luar dua hal ini, adalah hal eksternal di luar kendali saya. Karena itu, yang saya bisa kendalikan hanya penilaian saya terhadap hal-hal eksternal ini. Hal eksternal yang dimaksud adalah semua peristiwa..., situasi, dan tindakan atau perilaku orang lain terhadap saya. Bisa saja, seseorang tidak suka dengan saya, atau punya persepsi buruk tentang saya. Lha, saya mau marah balik atau menjelaskan sampai mulut berbusa kepada orang ini belum tentu saya sukses mengubah cara pandangnya terhadap saya. Ya kan?

Pikiran-pikiran buruk akan selalu muncul. Tapi demi berdamai dengan diri sendiri, saya ikuti segala pikiran positif yang bisa menuntun saya ke arah hidup yang lebih baik. Saya tidak membiarkan pikiran negatif itu hidup terus berlarut-larut di dalam kepala saya. Penting lagi, saya bisa segera menepis segala pikiran negatif yang muncul. Saya lah  yang harusnya cukup pintar untuk memahami langkah apa yang harus diambil dalam setiap situasi. Jadi, saya tidak takut melakukan kesalahan..., __karena dari kesalahan itulah saya bisa belajar menjadi pribadi yang lebih baik.

Saya mencoba untuk terus memahami pikiran sendiri. Karena terkadang..., tidak semua pemikiran yang saya miliki adalah pikiran yang positif. Saya selalu memulainya dari dalam. Saya mulai dari diri saya sendiri. Saya lakukan apapun yang menurut hati saya benar. Apapun yang terjadi, saya akan tumbuh melalui pengalaman pribadi saya, sehingga saya yakin pada diri sendiri. Dan saya percaya..., bahwa setiap hal yang muncul, __itu harus dari dalam diri saya. Jadilah saya percaya pada diri sendiri. Saya kurangi perasaan ragu terhadap diri saya sendiri. Ha, apa kata orang...? "KS tu ya hoyy..., orang nya selaluuu sok benar sendiri", xixixi.

Selamat dari omongan orang adalah mustahil. 

Apapun yang saya lakukan, pasti akan diomongin orang. Tapi saya ga mau pusingkan omongan orang. Didunia ini, ada hal-hal yang tidak bisa saya kendalikan, meski saya sekuat tenaga mengusahakannya. Apa itu? Ya, omongan orang, kan? Apapun yang saya lakukan, pasti tak kan selamat dari omongan orang. Dulu saya pernah kurus banget, sudah punya anak dua malah. Saya dibilang makan hati oleh suami, xixixi. Saya pakai baju baru dibilang belagak..., padahal ya, saya jualan baju ahaha, promo geees. Buy one get one. Dulu pas masih tomboi gitu, saya baju suka itu-itu aja, dibilang pelit. Saya dirumah saja dibilang tumben..., selalu bepergian dibilang tukang ngelayap ha-ha-ha. Saya berbuat baikpun dituduh riya. Ramah dikit di cap pendosa. Hidup miskin disepelekan, setelah punya ini itu dibilang sombong. Sungguh tak ada habisnya omongan manusia jika harus di dengarkan.

Capek saya, akhirnya saya peduli dengan diri sendiri, __tapi orang bilang saya egois, hh. Saya percaya pada diri sendiri, orang bilang pulak saya sok bener, ondee. Bener menurut saya kan, belum tentu bener menurut orang lain. Ah, manusia bebas menentukan pilihannya. Menulis lah saya panjang-panjang, orang bilang saya suka curhat..., ngeluh, baperan, weeeh lawaak. Saya melakukan apapun yang menurut saya benar. Toh, saya menulis hanya tentang pengembangan diri. Dan itu pun sangat berguna buwat saya dan keluarga. 

Tahukah kallen? Saya membangun hubungan yang didasarkan pada pengertian, __dan bukan asumsi. Saya menyadari bahwa setiap orang memiliki pandangan dan kebutuhan yang berbeda, dan saya menghormati perbedaan tersebut. Lain halnya dengan orang lain yang tidak bisa menerima perbedaan tersebut dan memikirkannya. Seolah-olah akan menjadi benar, padahal tidak demikian. Jika sudah begitu hanya menimbulkan beban pikiran yang menyebabkan stres. Dan saya ga mau..., stres karena kalllen....

Saya paham. Hidup kita ini identik dengan sosialisasi bersama orang lain. Katanya manusia itu makhluk sosial, jadi memang perlu untuk berbaur dengan orang lain. Masalahnya, tidak semua orang mampu memahami bahwa tiap individu punya garis batas yang tidak bisa ditembus. Lalu semua menganggap, bahwa hal normal untuk sekedar mencampuri urusan orang lain, wkwka. Jika saya bisa untuk menganggap bahwa itu angin lalu saja, selamat bahwa saya bisa untuk mengontrol diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5