Kisah PNS Asyik Bertani Di Sebuah Kebun Mini Miliknya, KS Garden Kuansing Namanya. (Kebun Buah Yang Disinari Matahari, Sayuran Yang Berwarna Cerah, Mimpi Yang Dipanen, Keranjang Berlimpah, Usaha Yang Membuahkan Hasil, Akar Yang Bersemangat, Panen Manis, Dari Ladang Ke Meja Makan😅)
Pejuang Mimpi Episode 65
Apapun Yang Terjadi, Terjadilah Untuk Kebaikan
Semakin kesini, saya semakin belajar untuk menerima dan yakin...., __bahwa pasti ada alasan di balik setiap hal yang terjadi di hidup kita. Apa alasannya? Mungkin kita ga akan tau sekarang. Mungkin kita bakal nemuin alasannya besok..., atau lusaa. Atau mungkin tahun depan. Tapi pasti ada alasannya. Alasan yang akhirnya..., membuat kita sadar. Bahwa memang hal tersebut..., yang harus terjadi pada waktu itu.
Tapi sekarang..., saya hanya mau share untuk beberapa alasan,__apa pun yang terjadi dalam hidup saya selalu memiliki bagian dalam hati yang mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Ini ada contoh tentang Hasil "Baik" dari Kesulitan.
Pengalaman Pribadi;
Ada alasan dibalik setiap kejadian dihidup kita. Tetapi selalu menjadi tanggung jawab saya untuk memilih alasannya. Sesuatu terjadi..., dan hal baik terjadi, dan hal buruk pun terjadi. Dan saya adalah seseorang yang percaya bahwa segala sesuatu terjadi karena suatu alasan. Saya tidak akan berani bilang begini jika hanya mengalami hal-hal indah yang terjadi pada saya. Segala sesuatu terjadi karena suatu alasan, baik atau buruk, positif atau negatif. Semuanya adalah pelajaran bagi saya.
Episode ini akan menceritakan tentang bagaimana saya pernah kehilangan pekerjaan. Sebuah contoh tentang hasil baik dari kesulitan. Saya hanya perlu bangkit, dan melihat sisi cerah kehidupan saya selanjutnya. Karena saya percaya semuanya terjadi karena suatu alasan, dan saya sangat bersyukur untuk hari itu karena hal itu telah membawa saya ke dalam kehidupan yang sekarang ini!
Pengalaman yang sangat related dengan Pepatah "apa pun yang terjadi, terjadilah untuk kebaikan". Ini mencerminkan perspektif yang dikenal sebagai determinisme optimis atau optimisme filosofis. Pepatah ini menyatakan bahwa bahkan pengalaman ga enak pun dapat menghasilkan hasil positif atau pertumbuhan dalam jangka panjang.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa saya memegang keyakinan ini. Pola pikir ini telah dapat membantu saya mengatasi situasi sulit dengan meningkatkan ketahanan. Pola pikir ini juga yang dapat memberikan saya kenyamanan selama masa-masa sulit...., sehingga memungkinkan saya menemukan makna dalam perjuangan saya.
Tak peduli kata orang saya menemukan kemunduran atau kegagalan sebagai sarjana yang kehilangan pekerjaan di masa muda. Padahal ya, kemunduran itu justru menghasilkan pelajaran hidup yang penting bagi saya. Pengalaman itu bahkan dapat menumbuhkan pertumbuhan saya pribadi..., membantu saya mengembangkan keterampilan..., empati..., dan pemahaman yang lebih baik tentang diri saya sendiri dan orang lain.
Seiring berjalannya waktu, saya mungkin memperoleh perspektif yang berbeda pula terhadap peristiwa saya di masa lalu. Apa yang tampak seperti bencana pada saat itu..., dapat dipandang sebagai langkah penting menuju masa depan saya yang lebih baik. Saya menjalani karier dan banyak hal yang terjadi. Pengalaman itu menjadikan saya seperti sekarang ini. Do you know? Otak saya ga mau diajak selooww? Saya menyebutnya, --Kebiasaan--.
Awal mula ceritanya begini. Sesaat setelah menikah, saya kehilangan pekerjaan di usia 25 tahun. Kehilangan pekerjaan dalam artian bukan di PHK ya, tapi karena saya sendiri yang hendak resign dari pekerjaan itu. Saya yang kehilangan pekerjaan waktu itu merasa bahwa hal itu mendorong saya untuk mengejar minat saya atau mencari peluang karier baru yang mungkin tidak saya pertimbangkan sebelumnya.
Misalnya, saya mungkin meninggalkan pekerjaan perusahaan untuk memulai bisnis yang lebih sesuai dengan minat saya. Kalo misalnya waktu itu, saya sedang kursus menjahit. Maka selama kursus itulah saya akan membuka butik. Ya, meski hanya butik kecil. Tapi itu adalah usaha pertama saya setelah menikah. Itupun saya ga punya modal yang cukup. Saya hanya bisa menyewa tempat di depan rumah kontrakan saya. Itupun dari hasil saya menabung uang dari keuangan rumah tangga. Jadi saya dulu tu cuma siapin tempat kecil, terus di cat, dan di desain sedemikian rupa. Dan sudah tu saya pergi ke Tanah Abang Dua alias Bukittinggi, tempat dimana ibu saya dulu sering mengajak berbelanja jika hari-hari libur sekolah tiba.
Modal saya waktutu cuma mahir ber bahasa minang dan mahir mengota juga, wkwka. Mengota dalam artian ber negosiasi agar dipercaya. Bagaimana caranya agar dipercaya? Haa kek gini. Orang minang kan ramah-ramah yaa? Jadi, dari jauh aja dia lihat kita pasti sudah menyapa. "Aaa caliak uniii?". Waktutu saya jawab "Ndak kan caliak-caliak ajo dow udaaa, awak nio belanjooow!". Saya masih ingat waktu tu gaya pamungkas saya rambut dikuncir tinggi. Heh, cerita punya cerita sambil pilih-pilih barang bercerita juga ngalor ngidul dari a sampai z. Cerita-cerita dari mana..., buka toko dimana..., dan sebagainya sampai saya belokkan sedikit, kok rasa-rasa kenal suaranya lah, tapi dimana...? Nah, inilah triks jitu yang hendak saya bagikan kepada kengkawan bagaimana agar saya bisa dapat barang lebih banyak. Komunikasi.
Saya cuma jual nama aja ceritanya. Artinya nama itu ga pernah ada cacat karena apa. Berarti baik dan bisa dipercaya. Asal saya tu bilang rasa-rasa kek kenal suaranya Uda ni ha dan wajahnya rasanya ga asing. Memorinya pun mencari ke masa silam. Begitu dia mulai-mulai ingat, barulah dengan sigap KS menjelaskan; "Awak adalah anak ketek yang dulu acok kemari samo Uni Jus, Uda. Uni Jus tu amak awak, Udaa. Cucunya nenek CA". Ini Bukit Tinggi lho friends. Beda provinsi. Beda Tahun. Beda Generasi. Beberapa orang masih bisa mengingat kedua nama-nama itu. "Oh jadi awak tu anak Ni Jus yang dulu rambuik pendek tu yoo, yang setiap bulan datang ke toko Udaa..., kadang samo Nenek CA, kan? He-he-he. Lucu yooo, awak tu kini? Beda. Hahaha, rambuik nyo ketinggian tu haa kuncirnya". Saya jawab sambil ha-ha juga. "Hhmm awak ni apa lah kan, awak bukan anak kecil lagi, paman. Nice to meet you". Uda tu golak-golak ajo, bak kato urang kampuang nyo nice to meet you too, wkwkka.
Ha kek gitu-gitu. Saya mudah akrab. Mudah sekalee diajak mengotaa, hh. Ujung-ujungnya pas total menotal, belanja tekor bandar, huahaha. Ya udah, KS mulai action "Uda den..., oh udaa den..., kurang piti KS Uda.... Tapi ko rancak lo haaa, ndee ba'a lai yoo. Eh tak jadi lah yang kow dulu Uda...". "Bawo se lah dulu KS..., isuak bayar..., atau transfer". Kecek urang toko tu. Cara saya bergaul telah memudahkan jalan hidup saya.
Pindah lagi saya ke toko yang lain, itu juga sebelumnya ibu saya pernah ajak saya ke situ. Gitu pula caranya, pokoknya beberapa toko saya belanja hanya boleh keluar uang dua juta. Yang penting besok kalo pulang ke tempat suami kerja, toko depan rumah itu harus penuh. Modal kurang, nanti dihitung. Pokoknya belanja duluu. Barang mau sesuai uang atau lebih ya itu tergantung orang toko lah ya, dia mau percaya ama saya atau tidak, yo terserah. Intinya gitu. Klo misalnya uang tabungan saya hanya sepuluh juta untuk belanja barang, haa berarti saya hanya akan singgah di lima toko saja. Abis tu caww, saatnya makan Nasi Kapau.
Abis tu pulang, naik Bus wkwkka. Sebenernya ya, saya tu candu berdagang. Saya mana ada dituntut suami untuk bekerja. Tapi saya nya aja yang pusing klo ga ngapa-ngapain. Anak waktu tu belum punya, kerja juga ga ada. Lagian kan, IRT kerjanya apa sih, cuma masak doang, bersih-bersih home yang ukuran seuprit. Itu je ga abis waktu setengah hari mah kelar. Masak untuk orang dua kan cuma sebentar..., tinggal cemplung-cemplung. Jadi deh. Mamam, dan langsung cuci piring dua, gelas dua, kuali satu. Sisanya bengong tingkat dewa ha-ha ha. Naseeeb naseeeb.
Nah, dari pada bengong aja kan? Baguslah saya melakukan apa yang bisa saya lakukan. Because..., akan terasa panjang sekali waktu jika saya yang baru saja kehilangan pekerjaan dan hanya akan berdiam diri dikamar menunggu suami pulang kantor. Aduh. Sungguh, saya tak sanggup! Artinya apa? Artinya, saya sudah menemukan jati diri saya. Saya ga bisa diam, otak saya ga mau diajak selooww. Pokoknya saya harus begini harus begitu. Saya sudah menemukan jati diri. Penemuan jati diri inilah yang dapat mengarahkan saya pada hubungan masa depan yang lebih sehat.
Kesimpulannya. Meskipun gagasan bahwa "semuanya terjadi karena suatu alasan" dapat menenangkan, penting untuk menyadari bahwa tidak semua pengalaman pada dasarnya positif atau dapat dibenarkan. Namun, banyak orang menemukan bahwa seiring berjalannya waktu, mereka dapat mengidentifikasi sisi positif atau peluang pertumbuhan dalam tantangan yang mereka hadapi. Apakah setiap peristiwa pada akhirnya mengarah pada kebaikan atau tidak adalah subjektif, tetapi kapasitas untuk bertahan dan tumbuh dalam menghadapi kesulitan adalah pengalaman manusia yang umum.
Next. Saya akan menceritakan lebih lanjut tentang bagaimana saya menemukan kebaikan dalam tantangan saya. Apa saja strategi untuk menumbuhkan pola pikir optimis di masa-masa sulit...? Dan bagaimana saya dapat mengenali hikmah di balik situasi sulit?
Hai...,
Banyak hal yang terjadi pada saya dan cara saya bereaksi terhadapnya bergantung pada persepsi saya. Saya bisa gagal dalam ujian penting kehidupan dan cara saya memandangnya akan membentuk masa depan saya. Saya bisa memilih untuk menyalahkan diri sendiri, dunia..., tapi saya tidak mengembangkan masalah harga diri dan tidak membuat keputusan yang buruk apalagi menghancurkan diri sendiri.
Saya bisa menganggapnya sebagai pelajaran, atau sebagai tantangan dan menjadi jauh lebih baik sehingga harapan saya tidak akan pernah gagal dalam ujian kehidupan lagi. Saya bisa percaya bahwa mungkin ini adalah kesempatan untuk melakukan hal lain yang ingin saya lakukan..., dan saya benar-benar mempertimbangkan itu dengan serius. Serta akhirnya, saya harus lebih sukses dalam hal itu. Apa pun yang terjadi, terjadilah. Tetapi jika saya sungguh-sungguh percaya bahwa itu yang terbaik dan bertindak sesuai dengan itu, di kemudian hari dalam hidup saya akan menyadari, __itu memang yang terbaik!
That's it!
Yups. "Segala sesuatu terjadi karena suatu alasan, dan bagian dari keindahan hidup itu adalah kita tidak diizinkan mengetahui alasan itu dengan pasti." Jalani aja. Ya, apa pun yang terjadi, terjadilah untuk kebaikan karena hal itu memang baik pada waktu itu. Jadi apa pun yang terjadi mungkin bisa saja tidak terlihat baik, tetapi itulah yang sedang berlangsung. Dan itu adalah cara terbaik bagi Tuhan untuk mengatur dunia ini. Tuhan telah menciptakan metode yang adil bahwa apa pun yang terjadi adalah baik. Itulah kenapa, selalu berpikir __apa pun yang terjadi, terjadilah untuk kebaikan.
Segala sesuatu terjadi demi kebaikan karena kita tidak memiliki kendali atas apa yang terjadi. Itu mungkin saja baik. Dan karena itu, kita harus menerimanya. Jadi, apa pun yang terjadi dalam hidup ini adalah baik. Saya menyebutnya baik, karena itu adalah bagian dari ciptaan Ilahi. Sama seperti. Jika ada apel yang tumbuh di kebun, itu karena kita menanam benih apel, bukan pepaya. Jika kita menanam pepaya, maka pepaya akan muncul.
Langit berwarna biru, kita harus mengatakan, baik. Rumput berwarna hijau, kita harus mengatakan, baik. Jika kita terus menangis bahwa rumput harus berwarna merah dan langit harus berwarna jingga, maka kita akan sengsara, karena kita tidak tahu seni penerimaan dan penyerahan diri. Oleh karena itu, kita harus menyerahkan diri kepada segala sesuatu yang terjadi dengan mengetahui bahwa itu adalah yang terbaik. Jadi, itu baik. Dan ketika semuanya berakhir, kita dapat melanjutkan hidup.
Saya selalu suka kata-kata dari teolog Reinhold Niebuhr. Reinhold Nieburh bilang...;
"Berikan saya ketenangan untuk menerima apa yang tidak bisa saya ubah, keberanian untuk mengubah apa yang bisa saya ubah, dan kebijaksanaan untuk tahu perbedaan antara keduanya". Ini menenangkan, gaess.
Ini selaras dengan aliran pemikiran yang beberapa bulan terakhir setelah saya kehilangan pekerjaan. Saya membaca tentang aliran stoikisme. Saya berusaha jalankan itu dalam keseharian. Stoikisme membantu saya menjadi lebih tenang dalam keseharian saya. Apapun yang terjadi, terjadinya untuk kebaikan. Oh iya, Stoikisme muncul pada jaman Yunani dan Romawi kuno, ditemukan oleh filsuf Yunani Zeno dan dikembangkan sederet filsuf Romawi Seneca, Epitectus dan Marcus Aurelius.
Selama ratusan tahun, ternyata pola pikir ini sudah populer baik di kalangan budak maupun aristokrat. Mereka menganggap filosofi ini sangat berguna dalam keseharian karena mengajarkan mereka cara untuk tetap tenang terutama ketika menghadapi situasi sulit tak terduga. Intinya adalah penguasaan diri (self mastery). Seseorang yang bisa menguasai diri dengan baik cenderung tenang, tahan mental dan punya emosi yang seimbang. Begitu katanya dalam pola pikir itu.
Sedikit demi sedikit, saya mencoba menjalankan itu dalam keseharian saya. Al hasil, i am fine.
Begitulah. Takdir Allah adalah yang terbaik. Allah menciptakan setiap kesulitan pilihan dengan tujuan tertentu, seperti ujian keteguhan hati, kesabaran, ketabahan, atau iman. Setiap kejadian bisa menjadi pelajaran atau manfaat yang tidak pernah disadari. Tapi Tuhan...., Tuhan membiarkan semuanya terjadi karena suatu alasan. Itu semua adalah proses pembelajaran, dan saya harus berpindah dari satu tingkat ke tingkat lainnya.
Saya juga percaya bahwa segala sesuatu terjadi karena suatu alasan. Saya pikir penting untuk mencari alasan itu, begitulah cara saya belajar. Saya pikir benar..., segala sesuatu terjadi karena suatu alasan dan tujuan dan itu berguna untuk saya. Segala sesuatu yang terjadi terjadi sebagaimana mestinya, dan jika saya mengamatinya dengan cermat, saya akan merasa demikian. Meyakini bahwa setiap kejadian selalu ada hikmah di baliknya yang dapat membuat saya cepat bangkit, membentuk sikap optimis, dan cepat memulai lembaran baru.
Sekian dulu hari ini, yo gaess!
Mari mencoba, untuk mencintai diri kita dengan menyejajarkan perasaan kita dengan perasaan orang lain, bahwa perasaan kita sama pentingnya dengan milik orang lain.
Perlakukan diri kita sama halnya dengan memperlakukan orang yang kita sayangi. Mencintai diri sendiri membuat kita dapat memaafkan segala kesalahan yang telah diperbuat orang lain hingga akhirnya dapat berdamai dengan diri sendiri. Terapkan dalam diri sendiri..., apapun yang terjadi, __tetaplah hidup. Jangan mati sebelum mati. Jangan kehilangan jati diri..., jangan putus asa, dan jangan kehilangan arah. Tetap hidup, dengan cara kita sendiri..., dengan setiap sel tubuh kita..., dan dengan setiap serat kulit kita. Tetap hidup dengan belajar, belajar..., berpikir..., membaca..., membangun, menciptakan..., berbicara, menulis, bermimpi, dan merancang. Isilah diri kita dengan warna-warna dunia, isi diri kita dengan kedamaian, isilah diri kita dengan harapan. Tetap hidup dengan sukacita. Hanya ada satu hal, jangan kita sia-sia kan dalam hidup. Dan itulah hidup itu sendiri....
Sampai jumpa....!
#KSStory #KSMotivasi #KSGarden
#PejuangMimpi #Episode65
#ApapunYangTerjadiTerjadilahUntukKebaikan
#Reels #Fbpro #Fyp #Vod