Kisah PNS Asyik Bertani Di Sebuah Kebun Mini Miliknya, KS Garden Kuansing Namanya. (Kebun Buah Yang Disinari Matahari, Sayuran Yang Berwarna Cerah, Mimpi Yang Dipanen, Keranjang Berlimpah, Usaha Yang Membuahkan Hasil, Akar Yang Bersemangat, Panen Manis, Dari Ladang Ke Meja Makan😅)
Haaaa. Ungkapan "usaha tidak akan mengkhianati hasil" dalam sambutan tersebut cukup menggelitik untuk ditelaah lebih jauh. Saya tidak terlalu mempermasalahkan ungkapan "usaha tidak akan mengkhianati hasil" atau "hasil tidak akan mengkhianati usaha", karena hasil penulusuran yang saya lakukan kadang di suatu kesempatan orang menggunakan ungkapan yang pertama, namun di kesempatan yang lain orang memakai ungkapan yang kedua.Â
Kedua ungkapan tersebut menurut saya bermuara pada satu pengertian dan konteks yang sama yaitu ingin menunjukkan bahwa hasil dan proses akan selalu berbanding lurus, hasil yang baik akan dihasilkan oleh usaha yang baik, atau usaha yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik. Kalau menginginkan hasil besar maka harus melakukan usaha yang keras, usaha yang besar, kira-kira begitu memaknai ungkapan tersebut di atas. Padahal ya, tidak selamanya usaha dan hasil itu selalu berbanding lurus, dengan menggunakan kacamata dan perspektif manusia. Hasil dari setiap usaha atau ikhtiar adalah merupakan ketetapan Allah. Keberhasilan dan kegagalan adalah ketetapan terbaik.Â
Mulai sekarang..., jangan salah kaprah lagi yaaach! Jangan katakan usaha tidak akan mengkhianati hasil. Usaha tidak akan mengkhianati hasil adalah ungkapan yang keliru. Saya sengaja, saya balik judulnya. "Tidak akan ada hasil yang mengkhianati ikhtiar". Malu atuh sebagai blogger melestarikan kesalahan..., hehehe. Ingatlah motivasi sederhana ini, "Hasil tidak akan mengkhianati usaha". Artinya apa? Tidak akan ada hasil yang mengkhianati ikhtiar.
Bukankah hasil selalu terjadi setelah usaha dan doa? Ketika kita ingin menyatakan bahwa hasil akan selalu sepadan dengan ikhtiar yang kita kerjakan, maka ungkapan yang tepat adalah hasil tidak akan mengkhianati usaha. Tidak akan ada hasil yang mengkhianati ikhtiar. Usaha tidak akan mengkhianati hasil adalah ungkapan yang keliru, sebab hasil datang belakangan setelah usaha dilewati. Yang menyelisihi atau mengkhianati ya mesti hasil terhadap usaha, bukan sebaliknya. Tak mungkin usaha mengkhianati hasil, karena hasil belum ada saat usaha dilakukan.Â
Banyak contoh kasus dimana seseorang sudah berusaha sungguh-sungguh, bekerja sangat keras diiringi dengan doa dan kepasrahan namun tetap miskin. Itu tadi, persoalan retak tangan. Apakah bila hal seperti itu yang terjadi maka kita dapat mengatakan bahwa hasilnya mengkhianati usaha? Jawabannya tentu tidak, ingatlah kembali kepada konsep bahwa Allah tahu mana yang terbaik bagi hamba-Nya. Barangkali apabila orang tadi memperoleh hasil yang diharapkan, sukses dan menjadi kaya raya, justru malah akan membuatnya jauh dari Allah, somboong, lebih mendekati kemaksiatan dan kekufuran karena ternyata dia lebih tahan diuji dengan kemiskinan dan kegagalan daripada dengan kekayaan dan kesuksesan. He-he-he.
Pernah dengar Kisah Abdurrahman bin Auf?Â
Ia seorang sahabat Rasulullah, yang ingin menjadi miskin agar dapat masuk surga lebih dulu, karena dia dulu mendengar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan bahwa Abdurrahman bin Auf akan masuk surga terakhir karena terlalu kaya, sementara orang yang paling kaya akan dihisab paling lama. Walhasil setelah perang Tabuk, kurma yang ditinggalkan sahabat menjadi busuk dan harganya jatuh.Â
Abdurrahman bin Auf kemudian menjual semua hartanya dan memborong semua kurma busuk tersebut dengan harga kurma bagus. Semua sahabat gembira karena kurmanya diborong, Abdurrahman bin Auf juga gembira karena harapannya untuk menjadi miskin akan terwujud. Tiba-tiba datang utusan dari Yaman membawa berita bahwa Raja Yaman mencari kurma busuk sebagai obat untuk penyakit menular yang sedang mewabah di negeri itu. Singkat cerita semua kurma busuk Abdurrahman bin Auf diborong oleh utusan Raja Yaman tersebut dengan harga 10 kali lipat dari harga kurma biasa. Abdurrahman bin Auf yang sudah berusaha keras untuk menjadi miskin ternyata mengalami kegagalan, bahkan membuatnya menjadi semakin kaya. Ha-ha ha. Ia memang cocok jadi horangkaya. Kata Tuhan, lho, __bukan kata saya.Â
Surah An-Najm 39-42 mengupas tentang ikhtiar manusia yang akan dibalas secara sempurna oleh Allah. Apa isi kandungan yang bisa didapatkan dan contohnya? Dalam bahasa Arab, ikhtiar artinya mencari hasil yang lebih baik. Dalam Islam, ikhtiar adalah pelengkap sikap optimis. Pada penerapannya, ikhtiar kerap diiringi dengan doa dan tawakal. Ketiga sikap itu dianggap sebagai kunci sukses hidup di dunia dan akhirat. Ikhtiar merupakan aspek penting dalam kehidupan seorang muslim. Kendati seseorang berdoa dengan sungguh-sungguh, namun tak diikuti dengan usaha, harapannya itu hanyalah angan-angan dan nyaris tak akan tercapai. Begitu juga sebaliknya, usaha aja tanpa doa, bila Allah tidak ridho, ya tidak jadi.Â
Hal itu dikuatkan dengan firman Allah SWT dalam surah Ar-Ra'd ayat 11: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri," (QS Ar-Ra'd [13]: 11). Ini erat kaitannya dengan "Man jadda wanjada", siapa bersungguh-sungguh pasti berhasil. "Man shabara zhafira", siapa yang bersabar pasti beruntung. "Man sara ala darbi washala", siapa menapaki jalan-Nya akan sampai ke tujuan. Dan ingatlah Firman allah dalam Al Qur'an Surat At-Talaq ayat 3: "Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." Hidup bukan hanya tentang mencapai tujuan, tetapi juga tentang bagaimana kita menjalani prosesnya. Hasil dari setiap usaha atau ikhtiar adalah merupakan ketetapan Allah. Keberhasilan atau Kegagalan adalah Ketetapan Terbaik.
Apakah kegagalan dan hasil yang tidak sesuai dengan usaha yang dilakukan membuat kita meratapi nasib dan berfikir bahwa Allah tidak adil serta memutuskan untuk berhenti berusaha? Hhmm. Tidak boleh bagi kita untuk berputus asa atas kegagalan yang kita raih, namun semestinya hal tersebut akan meningkatkan kesabaran yang kita miliki. Allah selalu punya rencana dan dan memberikan hasil yang terbaik bagi manusia, karena keadilan Allah tidak ada yang bisa menyaingi. Kita..., sebagai seorang manusia, __sudah sepantasnyalah kita tetap berusaha untuk membuat diri dan kehidupan kita ini menjadi lebih baik dari hari ke hari. Bukankah usaha yang mati-matian kita lakukan adalah semata-mata untuk mencari ridho Allah? Â