Kisah PNS Asyik Bertani Di Sebuah Kebun Mini Miliknya, KS Garden Kuansing Namanya. (Kebun Buah Yang Disinari Matahari, Sayuran Yang Berwarna Cerah, Mimpi Yang Dipanen, Keranjang Berlimpah, Usaha Yang Membuahkan Hasil, Akar Yang Bersemangat, Panen Manis, Dari Ladang Ke Meja Makan😅)
Pejuang Mimpi Episode 74
Cepat Belum Tentu Baik, Lambatpun Belum Tentu Buruk
"Tidaklah Allah mempercepat..., tidaklah Allah memperlambat..., tapi pasti Allah memberi, diwaktu yang tepat. Cepat belum tentu baik..., lambatpun belum tentu buruk. Karena Allah yang paling tahu..., kapan seorang hamba itu pantas menerima hadiah takdir dari-Nya".
Episode ini, bukan tentang cepat atau lambat..., __setiap orang memiliki zona waktunya sendiri. Skenario yang telah kita buat..., dan mau kita merangkai secantik apapun, akan kalah dengan skenario yang telah Tuhan buat. Karena ini berkaitan dengan takdir. Walaupun demikian, tetap saja sebagai manusia harus selalu mengerti kata ikhtiar dan tawakkal.
Didunia ini..., bukan persoalan siapa yang cepat atau lambat, bahkan bukan juga tentang siapa yang berkuasa. Terkadang..., hidup ini terasa menjengkelkan, ya? Tapi apa boleh kita berpikiran seperti itu? Justru kita harus takuut. Takut akan kenikmatan yang Tuhan cabut. Sebagaimana kenikmatan yang Tuhan beri ialah bentuk dan wujud dari privillage. Bersyukurlah, karena privillage dari Tuhan sangatlah indah, dibandingkan pemberian privillage dari sesama hamba-Nya.
Jangan takut tertinggal akan suatu hal..., setiap orang memiliki zona waktunya sendiri. Kita tidak diperbolehkan untuk berbuat jahat pada diri sendiri..., contohnya; membandingkan pencapaian kita dengan orang lain. Jahat bukan...? Kita harus sering bilang "terima kasih" pada diri sendiri..., harus bilang, "terima kasih untuk diriku...!", __karena sudah mau berjuang dan berusaha walaupun terkadang keadaan semesta sedang tidak baik-baik saja.
Jangan takut pada perubahan..., segala bentuk kemajuan membutuhkan adanya perubahan, termasuk kaitannya dengan kualitas hidup kita. Jika kita ingin berkembang..., maju dan sukses..., maka kita perlu melakukan beberapa perubahan dalam hidup kita ke arah yang lebih baik setiap harinya. Manakala kita berhenti untuk melakukan perubahan..., pada saat itulah sesungguhnya hidup kita menjadi tidak berarti.
Saya mau share banyak hal tentang definisi sukses, yang bagi banyak orang berkonotasi pencapaian materi. Namun, disini saya ingin menegaskan tentang pemahaman-pemahaman yang lebih substantif. Arti penting mendefinisikan sukses kita sendiri sendiri terelaborasi dalam episode ini. Bukan persoalan siapa yang cepat atau lambat, bahkan bukan juga tentang siapa yang berkuasa. Tapi tentang definisi sukses.
Apa definisi sukses itu? Apakah kamu sudah memiliki definisi sukses versi kamu sendiri? Apakah sukses harus selalu memiliki cita-cita.? Apakah cita-cita merupakan aspek penting dalam pengembangan diri dan kesuksesan seseorang? Apakah cita-cita yang dilandasi dengan cinta memiliki energi lebih? Adakah faktor-faktor lain yang mempengaruhi pencapaian kesuksesan cita-cita?
Baiklah. Pada bagian pertama ini, Edy Zaqeus membantu saya mengeksplorasi topik kesuksesan dikaitkan dengan pengembangan diri serta banyak faktor lainnya. Salah satu aspek penting disini adalah definisi sukses seseorang yang bisa jadi berbeda dengan definisi sukses pada umumnya.
Pengembangan diri juga ditekankan disini, mengingat pentingnya mengetahui dasar-dasar dan pemahaman inti agar orang berhasil meraih kesuksesan. Sebab, jika kita tahu apa hakikat pengembangan diri dan faktor-faktor fundamental apa yang harus dikuasai, hasil yang luar biasa bakal diperoleh dari proses tersebut. Iyaa. Bukan rahasia lagii, banyak orang tu keliiru memahami inti pengembangan diri..., sehingga mereka tidak memperoleh apa yang diharapkan.
Hhmm..., apa sebenarnya dasar-dasar pengembangan diri itu? Mari kita bedah lagi tentang pengembangan diri. Sebenarnya yang harus dimiliki dalam pengembangan diri adalah self confidence. Saya melihat sebenarnya dalam pendekatan berbagai pelatihan pengembangan diri, saya ingin menyampaikan hal ini. Benar bahwa diperoleh rasa percaya diri, tetapi rasa percaya diri yang diperoleh itu tidak utuh, tidak murni. Dan itu yang menyebabkan orang kehilangan lagi rasa percaya dirinya. Itulah sebabnya..., saya ingin membagikan lebih luas lagi karena saya sudah membuktikannya selama puluhan tahun.
Manusia adalah makhluk hidup yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan menciptakannya dengan sesempurna mungkin. Tuhan memberikan kemampuan yang sama. Namun, tergantung dari kepribadian kita masing-masing... apakah kita bisa merawatnya? Dan apakah kita dapat membuat diri kita menjadi lebih baik? Ataukah justru sebaliknya? Hanya kita dan diri kita yang tahu..., __bukan orang lain. Hanya kita yang mampu membuat perubahan bagi kehidupan kita, tak seorangpun mampu melakukannya untuk kita. Ya kan? Kemajuan tidak mungkin terjadi tanpa perubahan, meninggalkan kebiasaan jelek misalnya. Orang bijak pernah bilang...; "Mereka yang tidak mau mengubah pikirannya..., tidak bisa mengubah apapun".
Pengalaman Pribadi;
Setelah empat puluh tahun lebih menjalani kehidupan ini, saya jadi tahu bahwa banyak orang tu ingin mengembangkan diri. Tetapi tidak tahu langkah-langkahnya. Banyak orang tu tersesaat. Mereka pikir ya, mengembangkan diri itu dengan bersekolah yang tinggi..., kursus skill. Padahal, pengembangan diri itu belajar cara berbusana...., cara duduk, cara makan, hipnosis, dan yang lain. Ya, memang itu bagian dari pengembangan diri. Tetapi kalau mereka belum memperoleh inti sarinya..., mereka tidak akan berkembang. Dan kebetulan itu yang saya temukan selama menjalani kehidupan ini. Dan itu dimulai dari rumah.
Kenapa saya bisa berkata begitu? Ini hasil pengamatan saya di lapangan..., dan pengalaman saya sendiri. Saya mencoba mengikuti beberapa grup/komunitas..., dan dari situ saya melakukan pengamatan. Varian pesertanya sangat hebaat. Ada pengajar..., dosen, profesor, ustadz, junkies, pengangguran, dan berbagai latar belakang lainnya. Dan yang mengejutkan saya..., orang-orang yang saya pikir tuh sudah berkembang secara personal, __ternyata tidak demikian kondisinya. Saya juga bertemu dengan banyak pengusaha besar yang menjadi idola saya, baik dari intelektual..., kekayaan..., maupun strata sosial di masyarakat. Tetapi di belakang layar mereka adaa sajaa yang mengatakan ini pada saya, "KS, saya ini orangnya kok begini ya...?". Hehehe.
Lho, orang saya pikir hebat ternyata merasa dirinya bukan siapa-siapa. Saya katakan, wah..., ini pasti ada yang tidak beres. Saya menemukan bahwa kalau orang melakukan proses yang benar..., ia akan menjadi manusia yang utuh. Dalam arti, ia akan menjadi orang yang dalam bahasa Jawa itu Jejeg. Jejeg itu; berdiri tegak, inilah saya. Banyak orang yang tidak dapat berdiri tegak., "ini lho aku". Ketika ia mencari siapa dirinya, ia mencari berbagai cara untuk men-develop dirinya. Tetapi caranya keliru.
Bagaimana cara mengatasi kekeliruan konsep sukses yang sudah tertanam sekian lama?
Berangkat dari apa yang saya peroleh dalam kehidupan ini, terlebih dahulu saya harus mengubah definisi sukses versi saya. Saya menawarkan pada diri saya sendiri setiap tahun beranjaknya usia, bagaimana kalau saya membuat definisi sukses baru...? Seperti ini...; "Sukses adalah sebuah kata yang paling sering disebutkan oleh orang tua, motivator, trainer, dan hampir semua orang".
Ohiya. Sesungguhnya apa yang diperoleh ketika seseorang mencapai kesuksesan?" Begini, kenapa orang ingin sukses? Alam bahwa sadar kita menyatakan bahwa kalau kita sukses..., kita akan bahagia. Jadi, ada satu definisi tersembunyi dalam alam bawah sadar kita. Bahwa sukses itu identik dengan kebahagiaan. Di sisi lain..., saya bertemu pula dengan banyak orang sukses eh terlihat sukses. Tetapi ketika ditanya apakah mereka happy...? Ternyata mereka tidak happy juga, hahaha. Itulah sebabnya yang paling penting dari defenisi sukses itu adalah..., __aspek cita-citanya.
Bagaimana kamu mendefinisikan kesuksesan? Bagaimana...?.
Menurut saya..., sukses itu ketika kita meraih apa yang kita cita-citakan. Itu defenisi sukses yang ingin saya sampaikan. Banyak orang gagal pertama-tama karena ia tidak tahu apa itu defenisi sukses. Kalaupun ia mengerti, itu menurut siapa? Menurut saya, itulah yang paling penting. Kita harus memiliki definisi yang benar versi kita sendiri. Karena sukses yang kita tahu itu, seringkalinya menurut defenisi dunia..., definisi surat kabar..., defenisi kaum profesional..., definisi bintang filem. Ha. Ini yang bukan kacau.
Saya bertemu..., dengan orang yang masih kabur defenisi suksesnya. Begini ceritanya. Seorang teman baik pernah bilang...; "Saya tidak punya cita-cita KS..., lalu apakah saya dapat sukses?". He-he-he. Saya jawab aja; "bisa". "Lho, bagaimana caranya...?". "Kamu bilang tidak punya cita-cita.... Jadi, bila dalam hidup ini kamu tidak dapat apa-apa dan tidak menjadi apa-apa..., berarti kamu sudah berhasil sesuai dengan yang kamu bayangkan. Kamu sudah sukses! Tuhan itu adil. Jika kita tidak mengetuk pintu, ya pintu tidak akan dibukakan. Adil sekali, kan...?".
Nah. Mengapa ia tidak memiliki defenisi sukses sendiri? Menurut saya, itu karena selama ini tidak ada yang mementorinya. Secara umum defenisi sukses itu, hanya berbicara soal kekayaan..., berapa uang yang dimiliki..., seberapa mewah rumah kita..., berapa banyak gelar kita..., dan seberapa luas pergaulan kita. Jadi, secara tidak sengaja tertanam dalam alam bawah sadar kita bahwa horangkaya itu, __orang sukses. Parameternya sangat bias. Sayangnya, guru yang paling dekat dengan kita..., __yaitu orang tuapun tidak pernah menjelaskan bagaimana sukses yang sebenarnya. Ditambah lagi disekolah, orang berbicara bahwa yang sukses itu orang yang pintar. Pintar itu apa? Nah, orang tua punya defenisi, pintar itu jago matematika ha-ha-ha.
Apakah kamu pernah dengar pernyataan bahwa Success is a journey not destination? Apa komentar kamu? Bagi saya, seharusnya definisi itu dipahami dengan cara yang berbeda. Artinya, kalau sukses itu merupakan sebuah perjalanan bukan tujuan, __sukses itu akan berulang, kan? Sukses adalah proses yang boleh dikatakan no big deal. Kita tidak perlu..., teriak-teriak atau euforia terhadap satu kesuksesan. Sukses adalah hal yang berulang.
Didalam episode ini saya sampaikan bahwa sukses itu sudah menjadi habit kita. Ini mengacu pada defenisi sukses saya sebelumnya. Sukses itu..., __ketika kita meraih apa yang kita cita-citakan. Dan apa yang kita cita-citakan itu buanyaak. Sejak kecil kita ingin bisa jalan..., ingin lulus kuliah..., ingin dapat menulis buku. Itu semua cita-cita. Jadi, jika kita berhasil dengan cita-cita..., itu berarti sukses. Cuma karena sering terjadi, orang tidak lagi menganggapnya sukses. Itulah sebabnya..., saya setuju sukses bukanlah hal besar, bukan destinasi, sebab destinasi manusia itu ya masuk surga.
Apakah semua orang menginginkan kesuksesan? Ya. Alam bawah sadar kita menarik ke arah sana, sukses. Sejak kita di dalam kandungan pun sudah tertanam oleh orang tua kita. "Nanti kamu jadi orang sukses, ya!". Semua media menokohkan orang-orang sukses. Hal itu menjadi seperti doktrin yang luar biasa hebat dalam kehidupannya kita.
Pernahkah kamu menemui orang yang tidak menginginkan kesuksesan? Ya, sesuai defenisinya saja. Misalnya begini, ada seorang tukang becak yang menginginkan anak-anaknya asal lulus SMA aja, jangan sampai tidak sekolah. Menurut dia, itu sudah cukup..., menurutnya, itu sudah sukses..., walaupun kehidupan anak-anaknya tidak lebih sukses menurut pemahaman umum. Lho, sang ayah sudah puas, kuq. Berarti ia..., sudah sukses. Menurut versinya. Jadi, sangat relatif.
Berarti sukses itu ada hubungannya dengan tingkat kepuasan diri? Begini yaa! Bagi saya pribadi, sukses itu pertama-tama adalah ketika kita bahagia. Untuk level yang lebih tinggi, sukses itu adalah ketika kita memperoleh kedamaian. Saya menemukan banyak orang yang bahagia tetapi hatinya tidak damai. Nah lhoo!
Sebenarnya, selama kita bernafaas, hal tertinggi adalah kedamaian. Jadi, dalam hidup ini saya menemukan bahwa oh...sukses itu ternyata mengejar kebahagiaan. Kalau begitu, kenapa tidak lompat saja untuk mengetahui cara menjadi bahagia? Tetapi, disini rupanya ada kekeliruan lagi. Saya mendapati banyak orang yang mengejar kebahagiaan ternyata tidak hidup dengan damai. Sejatinya damai itulah yang paling dicari oleh semua orang. Bukan uang..., bukan kesenangan..., tetapi kedamaian.
Jadi, orang yang punya banyak uang tetapi hatinya tidak damai, berarti tidak sukses?
Menurut saya, ia tidak sukses. Jadi, kembali lagi tergantung pada defenisi orang itu tentang kesuksesan. Saya sudah menemukan banyak orang yang memiliki cita-cita luar biasa. Ada yang bergelut di dunia MLM. Awalnya, saya sungguh kaguum. Kok mereka bisa memiliki cita-cita yang liar dan sehebat itu? Tetapi karena ia masuk hanya sekadar ikut-ikutan dan coba-coba. Artinya, ia tidak ada cinta disana, ya ia tidak berhasil. Dalam tiga bulan, akhirnya dengan mudah ia melupakan cita-citanya. Karena sesungguhnya energi terbesar itu, terletak pada cinta. Love is the answer.
Orang yang tidak memiliki visi dan misi hidup, itu akan menjadi penghalang kesuksesan bagi seseorang itu. Ya iya..., kalau orang itu tidak punya tujuan dan cita-cita, ia tidak mungkin mencapai sukses. Kalau orang tidak punya cita-cita..., tidak ada emosi untuk mencapai keberhasilan. Atau ketika ia punya cita-cita, ternyata cita-citanya itu tidak memiliki dasar cinta. Kalau cita-cita tidak memiliki dasar cinta..., kemungkinan besar ia akan gagal.
Tapi ya, kembali ke definisi sukses saya tadi, definisi menurut masing-masing orang. Mungkin dimata kita orang itu tidak sukses. Tetapi bisa saja ia merasa tidak ada yang kurang karena mungkin ada unsur penerimaan diri disana. Atau, ada orang-orang tertentu yang hidup dengan kesadaran seperti ini. "KS, hidup saya sudah diramalkan atau ditakdirkan akan seperti ini..., hidup saya akan susah, hidup saya harus ditopang oleh orang lain". Ia sangat sadar akan hal tersebut, dan baginya oke-oke saja.
Dengan menyatakan bahwa takdir atau nasibnya memang sudah seperti itu, nrimo, pasrah, jangan-jangan itu hanya ungkapan untuk menghibur diri? Padahal dalam dirinya ada dorongan atau harapan untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik lagi. Karena sejatinya kondisi seperti itu bukan sesuatu yang mereka pilih atau kehendaki.
Bisa jadi. Banyak hal saya temukan. Menurut saya, orang-orang seperti ini butuh dimentori. Kelahiran kita saja tidak di planning, yang mem-planning adalah yang Di Atas. Sayang kita tidak mau mencari tahu, kenapa saya lahir? Apa misi saya dalam hidup ini? Sebab ketika orang mencari misinya, ia akan mencari bakat dan kompetensinya. Ia akan mencari minat-minatnya. Nah, pada saat itulah ia akan menemukan momen penting bagi pengembangan dirinya. Bicara tentang pengembangan diri intinya adalah self-confidence. Kalau orang memiliki kepercayaan diri sepenuhnya, ia dapat berlari kemana saja.
Namun. Setiap orang memiliki fase nya masing-masing. Aku dan zona waktuku..., kamupun dengan zona waktumu sendiri. Cepat Belum Tentu Baik..., Lambatpun Belum Tentu Buruk. So..., bersyukurlah dirimu atas nikmat dan karunia-Nya. Tidak perlu khawatir..., karena Tuhan tau mana yang terbaik bagi hidupmu.
Ini hanya persoalan duniawi. Apa yang dapat membuat seseorang itubbahagia? Saya telusuri lagi misalnya. Ia bisa bahagia kalau punya istri cantik..., punya penghasilan cukup..., tidak usah memikirkan kerja, ingin jadi konglomerat atau apa. Semua ada jalannya. Memang terasa belum oke kalau orang belum punya cita-cita. Bahasa psikologinya, if I'm okay, the world is okay. Kalau kita sudah oke dengan diri kita, kita akan oke juga dengan cita-cita. Dan akan oke dengan banyak hal. Setelah menemukan cita-cita, kita akan mudah menelusuri kompetensi kita, apa yang menurut kita paling menarik. Misalnya, saya menemukan keasyikan dalam menulis dan membuat video motivasi hidup, karena misi hidup saya jelas untuk menulis dan membuat orang bersemangat. Jadi, jika ada orang bertanya, "Sudah menulis buku?". Nah, saya akan jawab "saya sudah ke arah sana".
Cita-cita yang bagus, adalah cita-cita yang sesuai dengan misi hidup. Saya pernah baca, ciri-ciri orang yang berada dalam misi hidupnya, yaitu apa yang ia lakukan berguna bagi orang banyak. Coba kita lihat ap yang dilakukan oleh para nabi. Yang dilakukan selalu berguna bagi orang banyak dan bersifat mulia.
#KSStory #KSFamily #KSMotivasi
#PejuangMimpi #Episode74
#CepatBelumTentu Baik
#LambatpunBelumTentuBuruk
#Reels #Fbpro #Fyp #Vod