Kisah PNS Asyik Bertani Di Sebuah Kebun Mini Miliknya, KS Garden Kuansing Namanya. (Kebun Buah Yang Disinari Matahari, Sayuran Yang Berwarna Cerah, Mimpi Yang Dipanen, Keranjang Berlimpah, Usaha Yang Membuahkan Hasil, Akar Yang Bersemangat, Panen Manis, Dari Ladang Ke Meja Makan😅)
Ohiya. Sesungguhnya apa yang diperoleh ketika seseorang mencapai kesuksesan?" Begini, kenapa orang ingin sukses? Alam bahwa sadar kita menyatakan bahwa kalau kita sukses..., kita akan bahagia. Jadi, ada satu definisi tersembunyi dalam alam bawah sadar kita. Bahwa sukses itu identik dengan kebahagiaan. Di sisi lain..., saya bertemu pula dengan banyak orang sukses eh terlihat sukses. Tetapi ketika ditanya apakah mereka happy...? Ternyata mereka tidak happy juga, hahaha. Itulah sebabnya yang paling penting dari defenisi sukses itu adalah..., __aspek cita-citanya.Â
Bagaimana kamu mendefinisikan kesuksesan? Bagaimana...?.Â
Menurut saya..., sukses itu ketika kita meraih apa yang kita cita-citakan. Itu defenisi sukses yang ingin saya sampaikan. Banyak orang gagal pertama-tama karena ia tidak tahu apa itu defenisi sukses. Kalaupun ia mengerti, itu menurut siapa? Menurut saya, itulah yang paling penting. Kita harus memiliki definisi yang benar versi kita sendiri. Karena sukses yang kita tahu itu, seringkalinya menurut defenisi dunia..., definisi surat kabar..., defenisi kaum profesional..., definisi bintang filem. Ha. Ini yang bukan kacau.Â
Saya bertemu..., dengan orang yang masih kabur defenisi suksesnya. Begini ceritanya. Seorang teman baik pernah bilang...; "Saya tidak punya cita-cita KS..., lalu apakah saya dapat sukses?". He-he-he. Saya jawab aja; "bisa". "Lho, bagaimana caranya...?". "Kamu bilang tidak punya cita-cita.... Jadi, bila dalam hidup ini kamu tidak dapat apa-apa dan tidak menjadi apa-apa..., berarti kamu sudah berhasil sesuai dengan yang kamu bayangkan. Kamu sudah sukses! Tuhan itu adil. Jika kita tidak mengetuk pintu, ya pintu tidak akan dibukakan. Adil sekali, kan...?".
Nah. Mengapa ia tidak memiliki defenisi sukses sendiri? Menurut saya, itu karena selama ini tidak ada yang mementorinya. Secara umum defenisi sukses itu, hanya berbicara soal kekayaan..., berapa uang yang dimiliki..., seberapa mewah rumah kita..., berapa banyak gelar kita..., dan seberapa luas pergaulan kita. Jadi, secara tidak sengaja tertanam dalam alam bawah sadar kita bahwa horangkaya itu, __orang sukses. Parameternya sangat bias. Sayangnya, guru yang paling dekat dengan kita..., __yaitu orang tuapun tidak pernah menjelaskan bagaimana sukses yang sebenarnya. Ditambah lagi disekolah, orang berbicara bahwa yang sukses itu orang yang pintar. Pintar itu apa? Nah, orang tua punya defenisi, pintar itu jago matematika ha-ha-ha.
Apakah kamu pernah dengar pernyataan bahwa Success is a journey not destination? Apa komentar kamu? Bagi saya, seharusnya definisi itu dipahami dengan cara yang berbeda. Artinya, kalau sukses itu merupakan sebuah perjalanan bukan tujuan, __sukses itu akan berulang, kan? Sukses adalah proses yang boleh dikatakan no big deal. Kita tidak perlu..., teriak-teriak atau euforia terhadap satu kesuksesan. Sukses adalah hal yang berulang.Â
Didalam episode ini saya sampaikan bahwa sukses itu sudah menjadi habit kita. Ini mengacu pada defenisi sukses saya sebelumnya. Sukses itu..., __ketika kita meraih apa yang kita cita-citakan. Dan apa yang kita cita-citakan itu buanyaak. Sejak kecil kita ingin bisa jalan..., ingin lulus kuliah..., ingin dapat menulis buku. Itu semua cita-cita. Jadi, jika kita berhasil dengan cita-cita..., itu berarti sukses. Cuma karena sering terjadi, orang tidak lagi menganggapnya sukses. Itulah sebabnya..., saya setuju sukses bukanlah hal besar, bukan destinasi, sebab destinasi manusia itu ya masuk surga.Â
Apakah semua orang menginginkan kesuksesan? Ya. Alam bawah sadar kita menarik ke arah sana, sukses. Sejak kita di dalam kandungan pun sudah tertanam oleh orang tua kita. "Nanti kamu jadi orang sukses, ya!". Semua media menokohkan orang-orang sukses. Hal itu menjadi seperti doktrin yang luar biasa hebat dalam kehidupannya kita.Â
Pernahkah kamu menemui orang yang tidak menginginkan kesuksesan? Ya, sesuai defenisinya saja. Misalnya begini, ada seorang tukang becak yang menginginkan anak-anaknya asal lulus SMA aja, jangan sampai tidak sekolah. Menurut dia, itu sudah cukup..., menurutnya, itu sudah sukses..., walaupun kehidupan anak-anaknya tidak lebih sukses menurut pemahaman umum. Lho, sang ayah sudah puas, kuq. Berarti ia..., sudah sukses. Menurut versinya. Jadi, sangat relatif.Â
Berarti sukses itu ada hubungannya dengan tingkat kepuasan diri? Begini yaa! Bagi saya pribadi, sukses itu pertama-tama adalah ketika kita bahagia. Untuk level yang lebih tinggi, sukses itu adalah ketika kita memperoleh kedamaian. Saya menemukan banyak orang yang bahagia tetapi hatinya tidak damai. Nah lhoo!
Sebenarnya, selama kita bernafaas, hal tertinggi adalah kedamaian. Jadi, dalam hidup ini saya menemukan bahwa oh...sukses itu ternyata mengejar kebahagiaan. Kalau begitu, kenapa tidak lompat saja untuk mengetahui cara menjadi bahagia? Tetapi, disini rupanya ada kekeliruan lagi. Saya mendapati banyak orang yang mengejar kebahagiaan ternyata tidak hidup dengan damai. Sejatinya damai itulah yang paling dicari oleh semua orang. Bukan uang..., bukan kesenangan..., tetapi kedamaian.Â