Ketika aku mengenalmu kala itu
Di dunia yang tak pernah kupahami
Hari itu jiwaku berbunga penuh
Mekar diam-diam dalam sunyi
Aku melihatmu dalam ragu dan takut
Menunduk pada takdir yang kau simpan
Tak pernah kau ucapkan semua luka itu
Namun matamu menjelma pengakuan
Aku tahu siapa diriku sebenarnya
Hanya yatim dengan doa yang gemetar
Tak pantas menyebut namamu dalam harap
Bahkan sekadar ingin kau dengar
Jangan rendahkan hatimu sendiri
Takdir tak pernah menakar dari rupa
Kadang cinta hadir untuk diuji
Bukan untuk dimiliki selamanya
Jika kelak kisah ini harus pergi
Akan kuabadikan dalam air mata
Darah dan rindu yang terus mengalir
Menjadi saksi cinta yang tak bersuara
Biarlah semua kembali pada-Nya
Yang Maha Menjaga rasa dan luka
Jika bukan aku tujuan doamu
Semoga hatimu tetap bercahaya
Sebab dalam hidup yang fana ini
Engkau permata, aku buih semesta
Jika takdir tak menyatukan langkah
Biarlah cinta pulang sebagai doa