Saat sujud di sunyi malam
air mataku jatuh diam-diam
bukan aku takut kelaparan
aku takut esok anakku kehilangan harapan
Aku dengar nafasku gemetar
di dapur yang dingin dan kosong
bukan tentang perutku yang lapar
tapi tangis kecil yang mungkin datang esok
Tiga bulan tanpa upah singgah
hidup seperti benang hampir putus
aku ingin menjerit pada dunia
namun kemiskinan membungkam mulutku
Aku masih berdiri walau rapuh
mati rasanya, tapi masih bernapas
jika hari ini aku harus tiada
biarlah lelah ini berhenti sampai di sini
Jika kami harus hilang hari ini
jangan biarkan doa ikut mati
kami tak minta harta dunia
hanya satu pinta yang sederhana
Ya Tuhan, dengar sujudku
aku kalah pada kerasnya hidup
ambil aku jika itu maumu
asal anakku Kau peluk dalam lindung-Mu
Jagalah anak kami hingga dewasa
jauhkan ia dari lapar dan luka
biar kami mati dalam diam
tapi doa ini... biarlah hidup selamanya