Simple, challenge, suka nulis and fun. Temui saya di dunia maya... Blog: http://chemistrahmah.com
Tradisi yang akan selalu subur karena banyak penduduk Bugis menjadikannya turun-temurun.
Meski sudah ada beberapa keluarga yang tidak menjalankannya tetapi sudah diwakilkan dengan keluarga lainnya.
Satu nampan besar akan berisi satu set makanan lengkap bahkan ada yang menambahkannya dengan dupa sebagai bentuk kesakralan. Namun, yang penting adalah doa rasa syukur dan doa untuk keluarga yang sudah tiada.
Ada kalanya juga set makanan lengkap yang disiapkan adalah sejumlah orang yang akan didoakan. Misalnya kakek, nenek, ayah, paman dan juga sepupu, maka ada 5 set makanan yang akan didoakan.
Kita bersyukur dipertemukan Ramadan kembali sementara yang sudah berpulang hanya menunggu doa dari kita semua yang masih hidup.
Biasanya yang melakukan doa adalah imam masjid kampung setempat. Namun, jika tidak bisa, anggota keluarga yang dianggap salih pun bisa menjadi pembaca doanya. Asalkan yakin bahwa doa-doa yang dibaca juga memang untuk kebahagiaan dunia akhirat seluruh keluarga yang menjalankan kegiatan Massuro Baca ini.
***
Well, jangan pernah menganggap buruk sebuah aktivitas sebelum mencari tahu sejarah bisa terjadi dan hakikatnya tetap lestari.