Menulis adalah pelarian. Pelarian yang membuatku terlalu nyaman dengannya dan tak ingin beranjak darinya :)
Saya merinding kala menyaksikan suguhan epik dan indah dari seorang Alffy Rev di hari kemerdekaan ini. Sebuah hasil karya maestro yang amat indah dan diberi judul "The Guardian of Nusantara" ini mampu membuat siapapun yang menontonnya akan ikut merinding. Sajian cerita yang dikolaborasikan dengan sinematografi yang berkelas dan latar lagu yang sesuai menjadikan karya ini patut diberi perhatian dan acungan jempol yang tinggi.
"The Guardian of Nusantara menceritakan seorang pemuda yang menjalankan tugas besarnya mengarungi Nusantara" (Alffy Rev, The Guardian of Nusantara). Dalam cerita yang disuguhkan, kita bisa mengambil banyak makna di dalamnya. Tentang perjuangan seorang pemuda berwarna Wisnu yang harus melewati banyaknya rintangan untuk melakukan penghormatan kepada Sang Garuda, penjaga Nusantara. Dari sini kita bisa menafsirkan bahwa Wisnu adalah gambaran dari bangsa Indonesia (Baca: pemuda) yang harus selalu berjuang untuk tanah airnya melawan banyaknya rintangan yang menghadang (Baca: penjajahan) baik itu dari dalam maupun dari luar. Kita juga bisa menafsirkannya tentang bagaimana hidup adalah tentang sebuah perjuangan.
"Sang penulis telah mati, sang pemimpin telah lahir"
Lirik pertama di awal video yang mampu membuat siapapun terpikat dengan makna dan pembawaan yang indah dari penyanyi Once Mekel, membuat saya takjub dengan karya ini meski baru di awal video. Suguhan sinematografi yang sudah sekelas film Hollywood dan paduan budaya Indonesia ini menambah nilai estetik video garapan Alffy Rev dan Dewantlantis Studio ini. Banyak nama break ikut serta dalam proyek Alffy Rev kali ini seperti Once Mekel, Sujiwo Tejo, Novia Bachmid dan masih banyak lagi.
Seperti karya-karya Alffy sebelumnya (Baca: Wonderland Indonesia), the guardian of Nusantara ini banyak mengambil latar budaya di Provinsi Bali dengan dipadukan dengan alunan musik tradisional-modern.
"Wahai sang Garuda. Atas nama segenap wangsa Nusa Antara. Tanah air tumpah darah.Tanah kami lahir, hidup, dan tumbuh dalam kebhinekaan yang ika serta kedamaikan yang abadi. Terima kasih telah senantiasa bersemayam menjaga bumi Nusantara."
(Sujiwo Tejo, The guardian of Nusantara)
Selamat hari kemerdekaan Indonesia ke 79