Bayangkan jika satu artikel yang Anda tulis dibaca oleh murid-murid di sekolah. Sebagai contoh, seorang guru agama di SD dengan jumlah murid dari kelas 1 hingga 6 sebanyak 300 orang.
Jika setiap murid membaca artikel Anda dalam satu minggu, itu berarti ada 300 pembaca. Dalam satu bulan, angka itu bisa mencapai 1.200 pembaca. Wow luar biasa bukan?
Angka ini menunjukkan 1.200 kebaikan yang telah Anda sebar melalui tulisan. Dan ini belum termasuk jika murid-murid tersebut membagikan tulisan Anda kepada teman-teman mereka. Dampaknya akan semakin luas, dan ilmu serta manfaat yang Anda berikan terus menyebar tanpa batas.
4. Bergabung dengan Komunitas Online
Lingkungan memiliki peran penting dalam membentuk karakter seseorang. Karena itu, jika ingin maju dalam literasi digital, bergabunglah dengan komunitas daring yang mendukung pengembangan diri. Ada banyak pilihan komunitas yang bermanfaat, seperti Guru Motivator Literasi Digital (GMLD), Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN), atau grup Calon Penulis Melintas Pendidikan.
Di komunitas-komunitas ini, Anda akan mendapatkan banjir informasi positif setiap hari, baik tentang pendidikan maupun kebijakan terbaru dari pemerintah.
Sebagai contoh, pak Damar sendiri adalah alumni Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN). Berkat bimbingan dari komunitas tersebut, alhamdulillah beliau berhasil menerbitkan dua buku.
Hal Ini adalah bukti bahwa lingkungan yang mendukung dapat mendorong kita untuk terus berkembang dan mencapai hal-hal luar biasa. Hal tersebut sudah dibuktikan oleh para alumni KBMN PGRI.
5. Bangun Personal Branding
Tidak semua orang berhasil membangun personal branding yang kuat, padahal ini adalah kunci penting untuk dikenali sebagai ahli di bidang tertentu. Misalnya, seorang guru IPA di SD yang mengajar kelas atas, seperti kelas 4, 5, dan 6.