Omjay Labschool
Omjay Labschool Guru

Blogger Handal di Era Global wa 08159155515

Selanjutnya

Tutup

Video

Back To Indonesia Bapak Rano Purnomo Kepala Sekolah SILN di Riyadh yang Inspiratif

7 Oktober 2025   07:10 Diperbarui: 7 Oktober 2025   07:10 200 2 2

  5 kepsek sekolah Indonesia di luar negeri/Rano Purnomo
  5 kepsek sekolah Indonesia di luar negeri/Rano Purnomo

Kisah Omjay kali ini tentang kegiatan bapak Rano Purnomo yang berada di Bandung. Beliau Kembali ke Indonesia, Membawa Semangat Kepemimpinan dan Inspirasi dari Riyadh. Omjay membaca kisahnya di facebook beliau yang ada di link di bawah ini:

https://www.facebook.com/rano.purnomo.1

Sudah tujuh bulan lamanya Pak Rano Purnomo mengemban amanah di Sekolah Indonesia Riyadh, Arab Saudi. Dalam rentang waktu itu, kesibukan dan tanggung jawabnya sebagai kepala sekolah di luar negeri membuatnya jarang menulis status di media sosial. 

Namun kali ini, ada alasan istimewa yang membuatnya ingin berbagi kabar, dan beliau kembali ke tanah air dalam rangka menghadiri Kongres Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSIdi Hotel Harris Bandung.

Pak Rano dkk/Rano Purnomo
Pak Rano dkk/Rano Purnomo

Kongres AKSI kali ini terasa berbeda. Tidak hanya menjadi ajang silaturahmi bagi para kepala sekolah dari seluruh penjuru negeri, tetapi juga sarat dengan materi penguatan kepemimpinan dan pembelajaran inspiratif. Pak Rano mengaku dalam tulisannya, kegiatan ini menjadi ruang refleksi sekaligus penyemangat baru bagi dirinya dan para kepala sekolah lainnya.

Salah satu sesi yang paling berkesan baginya adalah ketika Prof. Djohan Yoga menyampaikan materi tentang Growth Mindset. Betapa pentingnya kepala sekolah memiliki pola pikir berkembang, yang tidak terpaku pada keterbatasan, tetapi terus mencari peluang untuk maju dan berinovasi. 

Menurut Pak Rano, materi ini sangat relevan dengan peran kepala sekolah di mana pun, terutama bagi mereka yang bertugas di luar negeri dengan segala tantangannya.

Selain itu, hadir pula Prof. Michael, yang menyoroti pentingnya Character Development sebagai fondasi utama pendidikan. Dalam dunia yang serba cepat dan penuh perubahan, karakter menjadi benteng moral dan nilai yang harus dijaga dalam setiap proses pembelajaran. 

Bagi Rano, ini menjadi pengingat bahwa tugas kepala sekolah bukan hanya mengelola sistem dan administrasi, tetapi juga membentuk manusia berkarakter kuat dan berdaya juang tinggi.

Tak kalah menarik, Prof. Assoc. Dr. Julia Zhao dari China membuka wawasan baru tentang peluang scholarship dan kerja sama pendidikan lintas negara. Baginya, pendidikan adalah jembatan pemersatu dunia. 

Melalui kolaborasi internasional, para pendidik Indonesia bisa memperluas cakrawala dan membawa pengalaman berharga ke sekolah masing-masing.

Rano juga menyampaikan rasa syukur atas kesempatan untuk mendengarkan paparan Pak Yaya, Kepala Sub Direktorat Peningkatan Kapasitas, Perlindungan, dan Pengendalian dari Direktorat KSPSTK Kemendikdasmen. 

Dalam sesi refleksi di penghujung kegiatan, disampaikan informasi menarik: akan segera dibuka seleksi Kepala Sekolah Luar Negeri dalam waktu dekat! Tentu saja kabar ini menjadi angin segar bagi para kepala sekolah yang ingin berproses dan berkontribusi di kancah global.

"Siap-siap aja, man teman," tulis Rano dengan semangat khasnya. "Bagi yang berminat dan ingin berjuang memberikan layanan pendidikan terbaik bagi anak-anak Indonesia di luar negeri, inilah saatnya!"

Tak hanya fokus pada kongres, Rano berencana memanfaatkan waktunya selama di Indonesia dengan sebaik mungkin. Salah satu agendanya adalah merajut jejaring dengan insan pendidikan di Mojokerto Raya melalui kegiatan literasi. 

Beliau percaya, setiap pertemuan dan kolaborasi antarpendidik akan melahirkan energi positif dan memperkuat gerakan literasi di tanah air.

"Bismillah," tuturnya menutup unggahan, "semoga sehat selalu dan dimudahkan dalam memanfaatkan waktu secara positif selama di Indonesia ini. Aamiin."

Kisah Rano Purnomo ini menjadi cermin bagi para pendidik bahwa pengabdian tidak mengenal batas geografis. Di mana pun berada, guru dan kepala sekolah tetap membawa semangat untuk belajar, berbagi, dan menebar manfaat. 

Dari Riyadh hingga Mojokerto, dari ruang kelas hingga forum internasional --- perjuangan seorang pendidik sejati terus berlanjut, menyalakan cahaya ilmu dan karakter bagi generasi bangsa.

Sinergi Kepala Sekolah Indonesia Luar Negeri: Dari Riyadh ke Bandung, Menguatkan Kepemimpinan dan Kolaborasi Pendidikan

Setelah tujuh bulan bertugas di Sekolah Indonesia Riyadh (SIR), akhirnya Rano Purnomo berkesempatan kembali ke tanah air. Momen ini bukan sekadar perjalanan pulang biasa, tetapi dalam rangka mengikuti Kongres Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI) --- sebuah ajang bergengsi yang mempertemukan para kepala sekolah dari berbagai penjuru nusantara, termasuk para pemimpin sekolah Indonesia di luar negeri.

Bertempat di Harris Hotel & Convention, Festival Citylink Bandung, kegiatan ini menjadi ruang belajar yang kaya makna. Hadir dalam formasi lengkap lima Kepala Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) --- yaitu Singapura, Makkah, Riyadh, Cairo, dan Jeddah--- bersama Bapak Warih Wandita Wening dan Bapak Yaya Sutarya dari Direktorat KSPSTK, Kemendikdasmen. Momen kebersamaan ini menjadi simbol kuatnya kolaborasi dan sinergi antar pemimpin pendidikan Indonesia, baik di dalam maupun di luar negeri.


Bagi Rano Purnomo, AKSI kali ini terasa sangat istimewa. Ia merasakan atmosfer pembelajaran yang mendalam sekaligus inspiratif, dengan materi-materi yang menajamkan visi kepemimpinan kepala sekolah. 

Dalam sesi pertama, Prof. Djohan Yoga membuka wawasan para peserta dengan materi Growth Mindset --- sebuah konsep yang menekankan pentingnya pola pikir berkembang bagi seorang pemimpin pendidikan. Bahwa kepala sekolah tidak boleh berhenti belajar, tidak boleh takut gagal, dan harus selalu siap menyesuaikan diri dengan perubahan zaman.

Kemudian, Prof. Michael membahas tentang Character Development atau pengembangan karakter sebagai pondasi utama pendidikan. Pendidikan sejati, katanya, tidak hanya mencetak anak-anak cerdas secara akademis, tetapi juga membentuk pribadi yang berintegritas, tangguh, dan berakhlak mulia. 

Rano mengaku, materi ini mengingatkannya pada esensi sejati profesi pendidik --- bahwa kepemimpinan di sekolah sejatinya adalah tentang menuntun, bukan sekadar mengatur.


Menariknya lagi, hadir Assoc. Prof. Dr. Julia Zhao dari Tiongkok, yang memberikan paparan mengenai peluang scholarship dan kerja sama internasional di bidang pendidikan. Hal ini membuka cakrawala baru bagi para kepala sekolah, khususnya bagi mereka yang ingin memperluas jaringan kerja sama luar negeri dan memberikan pengalaman belajar global bagi peserta didiknya.

Dalam sesi refleksi yang dipimpin oleh Bapak Yaya Sutarya, Kepala Subdirektorat Peningkatan Kapasitas, Perlindungan, dan Pengendalian dari Direktorat KSPSTK, disampaikan kabar yang membuat banyak peserta bersemangat bahwa akan segera dibuka seleksi Kepala Sekolah Luar Negeri (SILN) baru dalam waktu dekat. 

"Siap-siap ya, man teman," tulis Rano dengan semangat. "Ini kesempatan bagi para kepala sekolah yang ingin berproses dan berjuang memberikan layanan pendidikan terbaik bagi anak-anak Indonesia di luar negeri."

 Pak Rano bersama pak Samuel, pak Yaya, dan Ibu Julia/Rano
 Pak Rano bersama pak Samuel, pak Yaya, dan Ibu Julia/Rano

Kabar ini tentu menjadi motivasi besar bagi para kepala sekolah yang memiliki semangat pengabdian lintas batas. Menjadi kepala sekolah di luar negeri bukan hanya soal prestise, tetapi tentang dedikasi, ketulusan, dan semangat mengabdi demi anak-anak Indonesia yang tumbuh di berbagai belahan dunia.

Selain mengikuti rangkaian kegiatan AKSI, Rano berencana memanfaatkan waktunya selama di Indonesia dengan positif. Salah satunya adalah menjalin jejaring dengan insan pendidikan di Mojokerto Raya dalam kegiatan literasi bersama. Ia percaya bahwa literasi bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga gerakan membangun peradaban.

"Bismillah," tulisnya menutup statusnya dengan penuh harap. "Semoga Allah selalu memberi kesehatan dan kemudahan dalam memanfaatkan waktu secara positif selama di Indonesia ini. Aamiin."

nrsum bu Julia dari China/Rano
nrsum bu Julia dari China/Rano

Kehadiran para Kepala SILN --- dari Singapura, Makkah, Riyadh, Cairo, hingga Jeddah --- dalam satu forum nasional seperti ini menunjukkan bahwa pendidikan Indonesia kini benar-benar mendunia. 

Mereka adalah duta bangsa yang membawa semangat Merdeka Belajar hingga ke mancanegara. Dari Riyadh ke Bandung, dari ruang kelas hingga forum internasional, para pendidik Indonesia terus menyalakan api perubahan: berfikir global, berjiwa lokal, dan beraksi nyata untuk masa depan generasi bangsa.

Demikianlah kisah Omjay kali ini tentang kembalinya pak Rano dengan judul Back To Indonesia Bapak Rano Purnomo Kepala Sekolah SILN di Riyadh yang Inspiratif. Semoga dapat memotivasi guru dan kepala sekolah Indonesia lainnya.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay/Kakek Jay

Guru Blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

Omjay Guru Blogger Indonesia/dokpri
Omjay Guru Blogger Indonesia/dokpri




HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4