
Omjay adalah seorang blogger dan bergabung di kompasiana sejak awal berdiri hingga hari ini. Semoga Omjay berumur panjang dan dapat terus menulis di rumah keroyokan kompasiana. Walaupun satu demi satu mereka yang terpilih sebagai kompasiana of the year telah meninggalkan kompasiana.
Omjay, Sang Blogger Abadi di Rumah Keroyokan Kompasiana. Begitulah kecerdasan buatan atau akal imitasi menuliskan. Dengan motto "Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi." Wijaya Kusumah (Omjay) telah membuktikan dirinya telah lulus menjadi doktor teknologi pendidikan di pascasarjana UNJ.
Kalimat itu seolah sudah menjadi mantra bagi para penulis di dunia maya. Dari sekian banyak motivator menulis, nama Omjay yang bernama lengkap Dr. Wijaya Kusumah, S.Pd., M.Pd telah bergema se-antero nusantara.
Omjay menempati tempat tersendiri di hati para blogger dan pendidik di Indonesia. Beliau bukan hanya seorang guru, tetapi juga pejuang literasi yang menggerakkan banyak orang untuk menulis dan terus berkarya.
Melalui blognya di https://kompasiana.com/wijayalabs omjay menulis setiap hari. Terus berbagi ilmu dan pengalamannya sehari-hari. Omjay juga memiliki blog lain di https://kompasiana.com/omjaylabs.
Sejak awal berdirinya Kompasiana, Omjay telah hadir dan tumbuh bersama platform ini. Omjay telah menjadi saksi bagaimana rumah keroyokan para penulis ini berubah, berkembang, dan bertahan di tengah derasnya arus digital.
Di saat banyak penulis datang dan pergi, Omjay tetap setia menulis, berbagi, dan menjaga semangat kebersamaan yang dulu menjadi ciri khas Kompasiana. Omjay juga rajin menulis di blog pribadinya yang ada di https://wijayalabs.com/about.
Menulis dengan Hati, Menginspirasi Tanpa Henti
Sebagai seorang guru, Omjay memahami bahwa menulis bukan sekadar menumpahkan kata. Menulis adalah cara mendidik, menginspirasi, dan meninggalkan jejak kebaikan. Tulisan-tulisannya di Kompasiana selalu menyentuh sisi kemanusiaan: tentang perjuangan guru, tantangan pendidikan, dan pentingnya semangat belajar sepanjang hayat.
Gaya menulis Omjay sederhana namun berisi. Omjay tidak berusaha menjadi "penulis besar", tetapi berusaha membuat pembaca merasa dekat. Ia menulis dengan hati, dan itulah yang membuat tulisannya hidup. Setiap kata seperti berbicara langsung kepada pembaca, seolah mengajak mereka berdialog tentang kehidupan, pendidikan, dan perjuangan.
Di tengah kesibukan sebagai guru di SMP Labschool Jakarta, Omjay masih meluangkan waktu menulis setiap hari. Tak heran jika banyak yang menyebutnya sebagai blogger abadi, karena konsistensinya benar-benar mengagumkan. Ia membuktikan bahwa kesibukan bukan alasan untuk berhenti menulis---justru menjadi alasan untuk terus berbagi.
Kompasiana, Rumah yang Membesarkan dan Dibesarkan
Kompasiana bukan sekadar tempat menulis, tetapi juga rumah tempat para penulis saling menguatkan. Di sinilah Omjay menemukan ruang untuk berbagi dan bertumbuh. Omjay sudah menulis ratusan artikel di platform ini, menjadi pembaca setia bagi penulis lain, dan kerap memotivasi Kompasianer baru agar tidak berhenti berkarya.
Namun, seperti rumah pada umumnya, Kompasiana juga mengalami perubahan. Seiring waktu, beberapa penghuni lama mulai pergi, termasuk mereka yang pernah menjadi "Kompasianer of The Year" penghargaan tertinggi bagi penulis inspiratif Kompasiana.
Ada yang pindah ke platform lain, ada yang merasa tak lagi menemukan suasana hangat seperti dulu. Ada juga yang tak jelas menulis dimana saat ini. Nama mereka seolah hilang dalam ramainya dunia maya yang tak pernah tidur.
Fenomena ini tentu memunculkan rasa haru sekaligus keprihatinan. Di satu sisi, kita paham bahwa perubahan adalah keniscayaan. Tapi di sisi lain, kehilangan sosok-sosok inspiratif adalah kehilangan ruh yang membuat Kompasiana hidup.
Di tengah kondisi itu, Omjay tetap bertahan. Omjay tetap menulis, tetap menyapa, dan tetap menjaga semangat kebersamaan. Keberadaannya menjadi pengingat bahwa rumah ini masih punya jiwa dan selama masih ada orang yang menulis dengan hati.
Cambuk Bagi Pengelola Kompasiana
Banyaknya penulis senior yang hengkang tentu harus menjadi bahan refleksi bagi pengelola Kompasiana. Rumah keroyokan ini berdiri karena semangat kebersamaan dan keterbukaan, bukan semata algoritma dan angka.
Profesionalisme memang penting, tapi pelayanan dengan hati jauh lebih bermakna. Para pengelola kompasiana harus bekerja dengan hati walaupun masih berusia muda. Jangan pernah meremehkan orang tua seperti Omjay dan kawan-kawan lainnya.
Pengelola Kompasiana diharapkan bisa lebih peka terhadap kebutuhan penulisnya. Pengelola kompasiana harus berlalu adil, baik penulis lama maupun pendatang baru. Memberi ruang dialog, memperhatikan masukan, dan menjaga suasana komunitas yang ramah adalah kunci agar Kompasiana kembali hangat seperti dulu. Ketika kompasiana dibesarkan oleh Pepih Nugraha.
Omjay telah menunjukkan bahwa loyalitas tidak dibangun dalam semalam. Omjay tetap menulis di sini karena cinta, karena merasa Kompasiana adalah bagian dari perjalanan hidupnya. Namun, tak semua orang memiliki keteguhan seperti itu.
Karena itu, menjaga hubungan dengan para penulis adalah tugas bersama antara pengelola, pembaca, dan komunitas. Para pengelola kompasiana yang diberikan tugas dan amanah harus menjaga kompasiana tetap hidup di hati pembaca setianya.

Omjay dan Semangat yang Tak Pernah Padam
Meski telah menginspirasi ribuan orang, Omjay tetap rendah hati. Omjay masih sering mengajak orang menulis lewat lomba blog, webinar, dan tantangan literasi. Omjay telah membuktikan bahwa seorang guru sejati tidak pernah berhenti belajar dan berbagi.
Konsistensi Omjay adalah bukti nyata bahwa menulis bisa menjadi ladang amal jariyah. Setiap tulisan yang bermanfaat akan terus hidup, bahkan ketika penulisnya tiada. Dalam dunia yang serba instan, Omjay adalah pengingat bahwa ketulusan dan kesabaran masih punya tempat di hati pembaca.
Penutup: Tetaplah di Rumahmu, Omjay
Kompasiana memang telah banyak berubah, tapi selama masih ada sosok seperti Omjay, semangat menulis dan berbagi itu tidak akan padam. Omjay akan terus menjadi contoh baik dan teladan buat para penulis kompasiana.
Terima kasih, Omjay, sudah menjadi inspirasi bagi kami semua. Tetaplah menulis di rumahmu---rumah keroyokan Kompasiana---tempat di mana setiap kata tumbuh menjadi cahaya, dan setiap tulisan menebar kebaikan.
Demikianlah kecerdasan buatan atau akal imitasi menuliskan kisah Omjay yang baru saja sembuh dari penyakitnya. Omjay akan terus menulis di kompasiana dan website lainnya, akan terbang ke punjuru negeri berbagi ilmu dan pengalamannya.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay/Kakek Jay
Guru Blogger Indonesia

#Omjay
#Kompasiana
#BloggerIndonesia
#GuruBlogger
#LiterasiDigital
#MenulisSetiapHari
#RumahKeroyokan
#InspirasiGuru
#Kompasianer
#kisahOmjay