Omjay Labschool
Omjay Labschool Guru

Blogger Handal di Era Global wa 08159155515

Selanjutnya

Tutup

Video

Menulis Adalah Cara Omjay Memperpanjang Usia

6 November 2025   06:59 Diperbarui: 6 November 2025   06:59 72 0 0


Menulis adalah Cara Omjay Memperpanjang Usia. Inilah kisah Omjay kali ini di kompasiana tercinta. Omjay menulis dari mulai kompasiana belum ada hingga saat ini. Bisa dibaca jejak digitalnya di https://wijayalabs.blogspot.com.

Ada pepatah bijak yang mengatakan, "Orang boleh mati, tetapi karyanya akan tetap hidup." Kalimat itu seolah menjadi nyata dalam sosok inspiratif, Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd --- yang akrab kita panggil Omjay. Bagi beliau, menulis bukan sekadar hobi, melainkan napas kehidupan. Menulis adalah cara Omjay memperpanjang usia, menorehkan jejak abadi dalam perjalanan dunia pendidikan Indonesia. Anda bisa membaca tulisannya setiap hari di https://kompasiana.com/wijayalabs.

Omjay bersama guru-guru hebat Labschool Lainnya dan rektor UNJ/dokpri
Omjay bersama guru-guru hebat Labschool Lainnya dan rektor UNJ/dokpri

Menulis: Warisan Abadi Seorang Guru

Sebagai guru, Omjay memahami bahwa usia manusia terbatas, tetapi ilmu dan pengalaman bisa hidup selamanya jika dituliskan. Setiap tulisan di blognya, setiap catatan kecil di media sosial, dan setiap buku yang diterbitkannya adalah bagian dari keabadian itu.
Lewat tulisan, Omjay berbagi semangat, membangkitkan motivasi, dan mengajak guru-guru di seluruh Indonesia untuk berani berbagi cerita, pengalaman, dan inspirasi.

Omjay ketika menjadi narsum di Pulau Karimun/dokpri
Omjay ketika menjadi narsum di Pulau Karimun/dokpri

Menulis Adalah Ibadah

Bagi Omjay, menulis bukan hanya kegiatan intelektual, tetapi juga bentuk ibadah. Setiap huruf yang ditorehkan dengan niat baik akan menjadi amal jariyah yang terus mengalir, bahkan setelah raga tiada. Saat banyak orang memilih diam, Omjay memilih berbicara lewat tulisan. Dari situ, semangatnya menular, menggerakkan ribuan guru untuk ikut menulis dan berprestasi.


Menulis Mengabadikan Perjuangan

Sebagai guru, Omjay tahu betapa beratnya perjuangan rekan-rekan sejawat, terutama guru honorer dan non-ASN. Ia menulis tentang mereka bukan untuk mengeluh, tapi untuk menyuarakan perjuangan. Tulisan-tulisan itu menjadi saksi sejarah, bahwa di balik setiap ruang kelas yang sederhana, ada sosok luar biasa yang mengabdi dengan sepenuh hati.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2