Pray for Sibolga

Opa Jappy (Dokpri)

Pray for Sibolga

Di punggung bukit, hijau membentang,
Tangan-tangan serakah berdatangan
Hutan nan rimbun, tempat satwa bernaung,
Ditebang, demi nafsu yang melambung.
Alam indah, warisan semesta,
Perlahan rusak dengan kepastian, tanpa rasa sesal yang nyata.

Sungai jernih, mengalirkan kehidupan,
Tercemar limbah, hilang kesucian.
Karang di laut, rumah para ikan,
Tercekik sampah, kehilangan harapan.
Keseimbangan rapuh, semuanya  goyah dan rapuh
Sebab janji jaga, telah diingkari parah.

Ketika akar tak lagi mampu mencengkeram,
Tanah pun lunglai, rapuh dan meredam.
Udara yang sejuk, kini terasa panas,
Hawa bencana datang, tanpa batas.
Musim berganti tak lagi beraturan,
Menanti gertakan, dari alam yang jemu kesabaran.

Lautan membiru, kini beriak geram,
Mengguncang pesisir, di saat gelap malam.
Ikan menghilang, rezeki terputus sudah,
Nelayan merana, hati terasa resah.
Kesalahan masa lalu, kini terbayarkan,
Derita pun muncul, di setiap tepian.

Gemuruh berdentum, bumi bergoncang kuat,
Memecah hening, membuat hati terperanjat.
Sibolga tersentak, diterpa ujian,
Rumah dan asa, hancur berantakan.
Tangisan pilu, pecah di udara sepi,
Mencari selamat, di tengah debu dan api.

Air bah melanda, menghapus segala jejak,
Lumpur dan batu, mengubur sisa rekah.
Langit pun menangis, mencurahkan hujan,
Menambah perih, luka yang tak terelakkan.
Pemandangan duka, kini menjadi saksi,
Kekuatan alam, yang tak bisa kita tandingi.

Saudara di Sibolga, kini butuh sapaan,
Ulurkan tanganmu, tanpa ragu dan batasan.
Bantuan datang, dari hati yang peduli,
Sedikit berbagi, meringankan beban hati.
Sumbangkan doa tulus, dari jauh kita kirim,
Agar mereka kuat, menghadapi masa kelam.

Mari bersama, bersatu dalam asa,
Pray for Sibolga, panjatkanlah doa.
Semoga badai berlalu, terang kembali tiba,
Semangat bangkit, membangun kembali jiwa.
Jadikan bencana ini, cermin introspeksi,
Untuk menjaga bumi, dengan sepenuh hati.

(Opa Jappy)

Opa Jappy (Dokpri)