Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Penulis

Mantan jurnalis; videografer Media Asing New Tang Dinasty Television (NTDTV). Blogger lifestyle, suka menulis isu lingkungan, seni budaya, traveling, kuliner dan fiksi. Kompasiana Next Top Content Creator 2024 || Peraih Brst in Fiction Kompasiana 2014. Tinggal di Bogor. IG @rachmatpy Tiktok @rachmat_py

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Jelajah Kuliner, Storynomic Kawasan Historis Gondangdia & Cikini, Jakarta

28 Juli 2024   21:11 Diperbarui: 30 Juli 2024   23:08 1211 19 8

Lanjut area pojok kanan Pasar Gondangdia, ada Toko Jamu Warisan. Ketemu Bu Rini, beliau generasi kedua yang mewarisi keahlian meracik jamu dari ibunya yang bernama Bu Ayu.

Bu Ayu mendirikan toko Jamu Warisan pada tahun 1960.

Jamu racikan bu Rini, banyak ragam jamu atau rimpang seperti beras kencur, kunir asem, dan banyak lagi.  Presiden Jokowi pernah minum jamu racikan Bu Rini.


Gak jauh dari Pasar Gondangdia, ada sebuah toko yang terlihat jadul yakni  Toko Kopi Bubuk Luwak yang legendaris. Berdiri sejak tahun 1930.

Ketemu dengan penerus generasi keempat yakni Xu Yilun atau Lunardi. Suka dipanggil Babah Lun. Toko ini menjual kopi bubuk. Aneka biji kopinya  ada robusta dan arabika.

Kalau beli kopi bubuk, langsung bisa melihat proses penggilingannya. Pakai mesin giling kopi dengan diesel.  

Lanjut jalan Cikini menuju Hotel Cikini tempat es legenaris, Es Krim Tjanang.

Melewati banyak lokasi historis seperti gedung kantor pos besar, Bakoel Kofie, rumah

kediaman Ahmad Soebarjo Menlu pertama RI, Taman Ismail Marzuki dan lain-lain.

Es Krim Tjanang diluncurkan kali pertama tahun 1951  oleh Lie Sim Fie. Awalnya bernama toko Tjan Nyan. Dulu jadi favorit Presiden Soekarno dan Soeharto. Sering dijadikan suguhan untuk tamu negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3