Balada Petani Tua
Mentari pagi mulai bersinar
Ayam jantan pun ikut menyambutnya dengan suaranya yang lantang
Diiringi suara burung yang mulai berkicau
Dengan embun pagi yang berkilau
Kau bersiap diri dengan membawa senjata kebanggaan
Siapkan diri dengan mengucap Bismillah
Melangkahkan kaki menuju ladang
Mencabik tanah dengan semangat juang
Lelaki tua ini rela bersimbah keringat
Dengan tanah yang menempel di badan
Menanam dan memanen buah dan sayuran lalu ia niaga
Demi sesuap nasi untuk anak dan istri
Matahari pun makin menyengat
Tibalah waktu zuhur,
Kau terdiam dan menghentikan gerak
Bergegas bersihkan jiwa & raga dengan membungkuk dan bersujud
Engkau selalu pasrah
Tapi tak pernah merasa lelah walaupun raga sudah mulai melemah
Kau juga tak pernah berkeluh kesah
Karena hatimu tulus karena Allah
Ari Anshori Q
Bogor, 08/06/2021