Rully Novrianto
Rully Novrianto Lainnya

Kunjungi juga blog pribadi saya di www.rullyn.net

Selanjutnya

Tutup

Video

Ucapan Ultah untuk Kompasiana dari Trump hingga Drake

14 Oktober 2024   12:14 Diperbarui: 14 Oktober 2024   12:47 130 12 5


Wih...hebat banget ya Kompasiana! Sampai diberi ucapan selamat ulang tahun dari orang penting dan selebriti kelas dunia. Kaget ya? Jangan kaget!

Pasti kamu mikir, "Ini beneran mereka atau cuma editan?" Ya, video ini saya buat menggunakan Parrot AI, teknologi yang bisa meniru suara para selebriti. Kalau belum tahu, ayo kita bahas!

Parrot AI: Teknologi Peniru Suara yang Makin Canggih

Jadi apa itu Parrot AI? Ini adalah teknologi kecerdasan buatan yang mampu meniru suara seseorang dengan sangat akurat. Mau suara selebriti terkenal kayak Elon Musk, Joe Biden, sampai Drake? Semua bisa ditiru dengan nyaris sempurna.

Dulu buat meniru suara seperti ini perlu proses yang rumit dan peralatan canggih. Sekarang dengan Parrot AI, semuanya jadi lebih mudah.

dok.pri: tangkapan layar aplikasi Parrot AI
dok.pri: tangkapan layar aplikasi Parrot AI

Kenapa Teknologi Ini Bisa Bikin Kita Kaget?

Nah pertanyaannya, kenapa Parrot AI bisa bikin kita terkecoh? Sederhana, karena telinga kita sangat terbiasa dengan suara selebriti yang sudah sering kita dengar di TV, film, atau media sosial.

Jadi saat mendengar suara yang identik, kita langsung mikir itu pasti mereka. Padahal bisa jadi cuma rekayasa digital.

Yang bikin lebih "mind-blowing" adalah kemampuan AI ini buat menghasilkan suara yang bukan hanya mirip, tapi juga menyesuaikan intonasi, emosi, dan gaya bicara orang aslinya.

Seperti misalnya Morgan Freeman, dia jika berbicara suaranya dalam dan tenang. Parrot AI juga bisa meniru gaya bicara seperti itu.

Manfaat dan Risiko Parrot AI

Sekarang mari bicara soal manfaat dan risiko teknologi ini. Parrot AI jelas punya banyak manfaat, terutama di dunia hiburan dan media. Bisa jadi alat yang sangat berguna buat dubbing, film animasi, atau parodi di media sosial.

Selain itu, AI seperti ini juga bisa membantu para kreator konten membuat sesuatu yang unik tanpa perlu repot-repot kolaborasi dengan selebriti asli.

Tapi di balik semua itu, ada juga risiko besar. Salah satunya adalah penyalahgunaan teknologi ini untuk tujuan negatif, seperti membuat hoax atau video palsu yang bisa menipu banyak orang.

Misalnya nih, kalau ada seseorang yang bikin video dengan menggunakan wajah selebriti terkenal yang seolah-olah menyampaikan sesuatu yang kontroversial. Bisa memicu kehebohan besar di masyarakat, kan?

Bagaimana Kita Menyikapi Teknologi Ini?

Sebagai pengguna internet yang bijak, kita perlu lebih waspada dengan hal-hal yang kita temukan di dunia maya. Jangan langsung percaya setiap video yang kita lihat, terutama kalau video itu terasa janggal atau nggak sesuai konteks. Lakukan cross-check, cari sumber lain, dan pastikan informasi yang kita dapatkan benar-benar valid.

Buat para kreator konten, penting juga untuk lebih transparan dalam menggunakan teknologi seperti Parrot AI. Nggak ada salahnya memberi tahu audiens bahwa video yang dibuat menggunakan bantuan AI. Dengan begitu, kita bisa membangun kepercayaan dan kredibilitas.

Jadi sekali lagi saya ingatkan bahwa video di atas dibuat menggunakan AI. Jangan salah tangkap ya. Orang-orang itu tidak pernah mengucapkan selamat ulang tahun secara langsung untuk Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2