Petra adalah sebuah kota yang dipahat pada dinding-dinding batu. Suku Nabatea mempunyai keahlian mengukir bebatuan menjadi berbagai bangunan yang indah dan menakjubkan. Meski kini hanya tinggal reruntuhannya, kita bisa membayangkan betapa indah dan majunya kota itu pada masa jayanya.
Kota Petra cukup luas, karena keterbatasan waktu, saat itu saya tidak bisa mengelilingi semua areanya. Saya hanya berjalan melewati al siq, yaitu sebuah celah sempit yang merupakan satu-satunya akses masuk ke kota tersebut, lalu saya berhenti di lokasi The Treasury -sebuah bangunan yang menjadi master piece Petra- dan saya tidak melanjutkan menjelajah wilayah Petra lainnya, karena hari sudah menjelang sore.
Petra juga merupakan kota yang aman untuk ditinggali. Saat itu banyak saudagar yang bermalam di Petra dan pada akhirnya Petra juga menjadi tempat persinggahan dan bertemunya para saudagar dari berbagai negara. Petra berkembang menjadi kota yang makmur dengan segala fasilitas yang baik bagi warganya.
Menurut sejarah, akibat adanya bencana alam, peperangan dan mulai dibukanya jalur perdagangan yang melewati laut, membuat Kota Petra lambat laun mulai ditinggalkan dan hilang dari percaturan dunia. Saat itu Petra hanya dikenal oleh penduduk yang tinggal di sekitarnya.
Sampai akhirnya ada seorang ahli sejarah dari Swiss berkunjung ke Petra dan memperkenalkan kota kuno itu kepada dunia luar.
Oya, sekedar tips, bila ada Pembaca yang berniat menjelajah Petra lebih jauh, mungkin bisa menginap satu malam di hotel yang dekat lokasi Petra dan pada pagi hari berikutnya bisa kembali berkeliling dengan menyewa kuda untuk menjangkau wilayah Petra yang cukup luas. Tentu saja nanti bila pandemi covid-19 sudah bisa dikendalikan.
Oya, pada masa pandemi seperti sekarang ini, dikabarkan kota kuno yang masuk dalan Situs Warisan Dunia UNESCO itu terlihat kosong tanpa adanya kunjungan turis dari mancanegara. Hal ini bisa dimaklumi, karena bandara di Amman juga sempat tutup untuk penerbangan dari luar negeri. Semua dilakukan tentu dengan satu niat baik, yaitu untuk memutus penyebaran virus covid-19.
Walaupun kita tidak bisa pergi secara fisik, kita masih bisa pergi secara virtual melalui kemajuan teknologi sekarang ini. Bila dulu ada pepatah yang mengatakan "buku jendela dunia" kini dengan kemajuan teknologi, maka "internet bisa membawa kita berkeliling dunia" meski kita hanya di rumah saja.
Oya, sebenarnya video ini saya buat tanpa sengaja. Saat awal pandemi kemarin saya benar-benar mempunyai banyak waktu luang di rumah, karena pekerjaan saya tidak mungkin dilakukan dari rumah. Untuk mengisi waktu akhirnya saya ikut kursus online Adobe Premier Pro, dan video ini adalah hasil saya belajar saat itu. Jadi saat berkunjung ke Petra, belum ada niat membuat video. Saya dan suami hanya memfoto dan merekam seadanya. Mohon maaf kalau hasilnya pun tidak maksimal.