Seliara
Seliara Foto/Videografer

Bahagia berkarya dan berbagi sebagai wujud rasa syukur

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Petra, Sebuah Kota yang Hilang

11 Juni 2021   06:00 Diperbarui: 12 Januari 2022   20:06 491 16 6


Ilustrasi bangunan The Treasury, Petra Yordania. Dokpri
Ilustrasi bangunan The Treasury, Petra Yordania. Dokpri
Pada Desember 2019 saya berkesempatan mengunjungi Kota Petra di Yordania, yaitu sebuah kota kuno suku Nabatea yang sudah berusia ribuan tahun.

Petra adalah sebuah kota yang dipahat pada dinding-dinding batu. Suku Nabatea mempunyai keahlian mengukir bebatuan menjadi berbagai bangunan yang indah dan menakjubkan. Meski kini hanya tinggal reruntuhannya, kita bisa membayangkan betapa indah dan majunya kota itu pada masa jayanya.

Kota Petra cukup luas, karena keterbatasan waktu, saat itu saya tidak bisa mengelilingi semua areanya. Saya hanya berjalan melewati al siq, yaitu sebuah celah sempit yang merupakan satu-satunya akses masuk ke kota tersebut, lalu saya berhenti di lokasi The Treasury -sebuah bangunan yang menjadi master piece Petra- dan saya tidak melanjutkan menjelajah wilayah Petra lainnya, karena hari sudah menjelang sore.

Ilustrasi foto di depan The Treasury, Petra Yordania. Dokpri
Ilustrasi foto di depan The Treasury, Petra Yordania. Dokpri
Di sepanjang kanan dan kiri al siq terdapat banyak bangunan yang dipahat pada dinding batu. Ada rumah-rumah, tempat ibadah, saluran air dan lain-lain. Semuanya menunjukkan betapa maju dan canggihnya Kota Petra pada jamannya.

Petra juga merupakan kota yang aman untuk ditinggali. Saat itu banyak saudagar yang bermalam di Petra dan pada akhirnya Petra juga menjadi tempat persinggahan dan bertemunya para saudagar dari berbagai negara. Petra berkembang menjadi kota yang makmur dengan segala fasilitas yang baik bagi warganya.

Menurut sejarah, akibat adanya bencana alam, peperangan dan mulai dibukanya jalur perdagangan yang melewati laut, membuat Kota Petra lambat laun mulai ditinggalkan dan hilang dari percaturan dunia. Saat itu Petra hanya dikenal oleh penduduk yang tinggal di sekitarnya.

Sampai akhirnya ada seorang ahli sejarah dari Swiss berkunjung ke Petra dan memperkenalkan kota kuno itu kepada dunia luar. 

Oya, sekedar tips, bila ada Pembaca yang berniat menjelajah Petra lebih jauh, mungkin bisa menginap satu malam di hotel yang dekat lokasi Petra dan pada pagi hari berikutnya bisa kembali berkeliling dengan menyewa kuda untuk menjangkau wilayah Petra yang cukup luas. Tentu saja nanti bila pandemi covid-19 sudah bisa dikendalikan.

Oya, pada masa pandemi seperti sekarang ini, dikabarkan kota kuno yang masuk dalan Situs Warisan Dunia UNESCO itu terlihat kosong tanpa adanya kunjungan turis dari mancanegara. Hal ini bisa dimaklumi, karena bandara di Amman juga sempat tutup untuk penerbangan dari luar negeri. Semua dilakukan tentu dengan satu niat baik, yaitu untuk memutus penyebaran virus covid-19.

Walaupun kita tidak bisa pergi secara fisik, kita masih bisa pergi secara virtual melalui kemajuan teknologi sekarang ini. Bila dulu ada pepatah yang mengatakan "buku jendela dunia" kini dengan kemajuan teknologi, maka "internet bisa membawa kita berkeliling dunia" meski kita hanya di rumah saja.

Oya, sebenarnya video ini saya buat tanpa sengaja. Saat awal pandemi kemarin saya benar-benar mempunyai banyak  waktu luang di rumah, karena pekerjaan saya tidak mungkin dilakukan dari rumah. Untuk mengisi waktu akhirnya saya ikut kursus online Adobe Premier Pro, dan video ini adalah hasil saya belajar saat itu. Jadi saat berkunjung ke Petra, belum ada niat membuat video. Saya dan suami hanya memfoto dan merekam seadanya. Mohon maaf kalau hasilnya pun tidak maksimal.

Akhirnya, mari kita berikhtiar bersama-sama, saling bahu membahu, semoga pandemi ini bisa segera dikendalikan, rasanya sudah rindu bisa beraktivitas seperti dulu lagi. Tapi kita semua memang masih harus bersabar dan harus bisa menahan diri. Semoga akan berbuah manis nanti. Aamiiiin.

Jakarta, 11 Juni 2021

Seliara Melukis Senja (9) Petra Yordania

Serial "Melukis Senja" adalah rangkaian kisah tentang perjalanan yang pernah saya lalui, ingin dirajut dalam sebuah lukisan jemari, semoga bermanfaat dan menginspirasi

Karena senja adalah fenomena alam yang indah, yang membuat hati bahagia sekaligus sedih

Saya bersyukur bisa melakukan perjalanan ini. Semoga bisa menjadi sarana mengagumi keindahan alam ciptaan Tuhan, mengenal budaya, peradaban, mengambil hikmah, menambah teman dan semoga bisa mempertebal keimanan, merekatkan kedekatan dengan Sang Pencipta.

Bila ingin membaca kisah perjalanan saya lainnya, silakan klik label "seliara melukis senja"

Semoga bermanfaat, terima kasih.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2