Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Penulis

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Babak Pertama Wayang Orang Sriwedari Solo dengan Judul Cerita "Prahasta Gugur"

22 Juni 2024   17:08 Diperbarui: 23 Juni 2024   02:20 721 5 1

Babak Pertama Wayang Orang Sriwedari Solo dengan Judul Cerita Prahasta Gugur


Babak pertama (dokpri)
Babak pertama (dokpri)
Pertunjukan wayang orang Sriwedari Solo pada hari Jumat (21/6/2024) menampilkan cerita atau lakon Prahasta Gugur. Cerita ini sangat menarik. Penonton cukup banyak dibandingkan pertunjukan sebelumnya yang pernah saya saksikan bersama keluarga.

Penonton cukup banyak (dokpri)
Penonton cukup banyak (dokpri)
Setelah disampaikan nama-nama para pemain wayang orang pada malam hari itu (pertunjukan dimulai pukul 20.15 WIB), babak pertama pertunjukan dimulai. 

Dokpri
Dokpri
Suasana Kerajaan Alengka ditampilkan pada babak pembuka. Raja Alengka Rahwana menyampaikan kepada patih Prahasta bahwa sudah banyak prajurit kerajaan tewas akibat peperangan. 

Pada kesempatan pertemuan dengan para pemangku kepentingan kerajaan, Rahwana merasa sangat berduka atas kematian prajurit kerajaan yang cukup banyak dalam peperangan melawan kerajaan yang dipimpin oleh Rama Wijaya.

Ada Ringkasan Cerita

Penonton yang kurang fasih berbahasa Jawa dapat melihat  ringkasan cerita setiap babak pada layar yang terdapat pada sisi sebelah kiri panggung. Dengan membaca ringkasan cerita itu, penonton dapat menebak-nebak, tokoh yang dimaksud dalam tulisan dan perwujudan pemain di atas panggung.

Dokpri
Dokpri
Rahwana sang raja mudah dikenali karena posisi berdiri pada sebelah kiri. Kemudian patih Prahasta dapat dikenali pula karena posisi di hadapan Rahwana dan keduanya bercakap-cakap. Rahwana juga menyebut-nyebut nama patih Prahasta sehingga penonton pun dapat mengenali, pemain yang mana yang dipanggil Prahasta tersebut.

Kostum atau pakaian rakasasa cukup mirip antara yang satu dengan yang lain. Namun, dengan memperhatikan posisi duduk atau posisi berdiri, kita akan dapat mengetahui, tokoh dengan nama A di mana posisinya.

Dalam teks pada sisi sebelah kiri panggung tertulis:

Patih Prahasta, prajurit rakasasa beserta para selir sedang menghadap penguasa tertinggi Kerajaan Alengka, Prabu Rahwana. Prabu Rahwana sedang bersedih hati atas banyaknya senopati Alengka yang berguguran di medan pertempuran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2