Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.
Menikmati Keramaian Jalan Malioboro Yogya pada Siang Hari Selasa (25/6/2024)
Cuaca masih panas ketika kami nenyusuri Jalan Malioboro jelang azan Zuhur (25/6/2024). Lalu lintas cukup ramai lancar. Kendaraan yang menuju arah selatan cukup banyak dan harus rela bersabar pengemudinya.
Para pejalan kaki dengan santai dan sebagian terburu-buru melangkah di pinggir jalan Malioboro. Jalan Malioboro yang menjadi ciri khas Yogyakarta itu tampak begitu sempit lebar jalan aspalnya dibandingkan lebar tempat untuk pejalan kaki.
Pada sebagian tepi jalan berasapal itu mangkal para pengemudi andong atau dokar serta pengemudi becak dengan armadanya. Dengan cukup santun para pengemudi kendaraan itu menawarkan jasanya. Pada sebagian lokasi, saya melihat ada tawar-menawar antara pengemudi dokar dengan calon penumpang.
Mobil pribadi mendominasi jalan aspal. Ada angkutan umum Transjogya sesekali melintas. Kendaraan roda dua tidak kalah banyak dengan roda empat.
Saya dan istri tercinta berjalan tidak berdampingan. Istri berjalan di depan saya. Saya mengikuti dari belakang sambil bawa kamera. Maksudnya, kamera ponsel untuk merekam.
Suasana mulai depan Plaza Malioboro yang kami rekam hingga beberapa meter ke arah utara. Saya ikut berhenti ketika istri tercinta duduk di sebuah bangku yang cukup kuat dan kokoh.
Tidak lama setelah kami duduk-duduk di sana, terdengar suara azan Zuhur dari masjid di lingkungan kantor DPRD Provinsi Yogyakarta.
Waktu untuk sejenak melupakan urusan duniawi. Urusan dunia perlu sebentar dikesampingkan. Banyak pejalan kaki yang berbelok menuju arah sumber suara azan. Lokasi masjid yang cukup strategis tentu sangat bermanfaat bagi pengunjung Malioboro. Mereka segera mengambil air wudu untuk membasuh dan membersihkan sejenak urusan duniawi.
Tidak jauh dari tempat itu ada Teras Malioboro 2, tempat untuk membeli suvnir dan oleh-oleh bagi pengunjung Malioboro. Lokasi yang agak ke dalam tidak memperlihatkan suasana yang ramai. Saya dan istri tercinta belum ada keinginan untuk berkunjung ke sana. Setelah kewajiban tengah hari terlaksana hati, menjadi tenang. Selanjutnya saya mengajak istri tercinta menuju sebuah warung makan yang berada di seberang hotel tempat kami akan menginap pada malam hari Selasa tanggal 25 Juni 2024.
Baca juga: Menikmati Makan di Siang Hari Dekat Stasiun Tugu Yogyakarta
Ditulis di kamar hotel kawasan Slasar Malioboro, 25 Juni 2024