Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Penulis

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Video

Judi Online Disinggung dalam Khotbah di Masjid Al-Aqsha Klaten, Jawa Tengah

13 Juli 2024   09:41 Diperbarui: 13 Juli 2024   09:44 603 7 5

Judi Online Disinggung dalam Khotbah Salat Jumat di Masjid Al-Aqsha, Klaten, Jawa Tengah 

Berkesempatan menghadiri salat Jumat di masjid besar sangat diharapkan oleh umat Islam. Dengan hadir dan mendengarkan khotbah, pengetahuan dan keimanan diharapkan dapat lebih meningkat.

Para jamaah mendengarkan dengan khusuk (dokpri)
Para jamaah mendengarkan dengan khusuk (dokpri)
Pada hari Jumat (28/6/2024) saya diajak adik Karsidi (Jaya) untuk mengikuti salat Jumat di masjid Al-Aqsha, Klaten. Perjalanan menuju ke sana tidak mudah. Jalan satu arah menjadi penyebabnya. 

Kami tidak dapat melewati jalan bagus saat menuju ke sana. Dipilihlah jalan alternatif yang diharapkan lebih cepat sampai tujuan dan tidak melanggar aturan (tidak melawan arus lalu lintas). Berhubung ada beberapa jembatan sedang diperbaiki, adik Karsidi (Jaya) harus mencari jalan yang melewati perkampungan.

Tangga menuju lantai 2 masjid Al-Aqsha Klaten (dokpri)
Tangga menuju lantai 2 masjid Al-Aqsha Klaten (dokpri)
Setelah beberapa jalan alternatif dilalui, sampailah kami di masjid yang cukup megah di Kota Klaten. Tempat pelaksanaan salat Jumat di lantai dua sehingga kami harus berjalan dengan hati-hati saat menaiki tangga.

Kotak Infaq (dokpri)
Kotak Infaq (dokpri)
Pada bagian anak tangga pertama, ada sebuah kotak amal yang cukup mencolok. Warna cat pada kotak amal cukup menarik perhatian pengunjung atau jamaah yang akan naik ke lantai dua. 

Sebelum naik ke lantai dua perlu mengatur napas lebih dahulu. Untuk orang yang sudah berusia enam puluh tahunan tidak boleh terburu-buru dalam melakukan pergerakan, apalagi harus naik tangga.

Berswafoto dengan latar salah satu menara masjid Al-Aqsha Klaten (dokpri)
Berswafoto dengan latar salah satu menara masjid Al-Aqsha Klaten (dokpri)
Aksi berfoto-foto merupakan strategi untuk mengalihkan kegamangan saat akan menaiki tangga. Saya pun mencari posisi yang nyaman untuk berswafoto. Adik Karsidi (Jaya) saya lihat langsung naik ke lantai dua. Sementara itu, saya perlu mengatur napas sejenak.

Lantai 2 Masjid Al-Aqsha Klaten (dokpri)
Lantai 2 Masjid Al-Aqsha Klaten (dokpri)
Beberapa lokasi saya jadikan latar untuk berswafoto sebagai kenang-kenangan pernah berkunjung ke masjid yang cukup megah dan dikunjungi banyak jamaah pada hari Jumat itu (29/6/2024). Ketika tiba di lantai dua, saya pun segera berswafoto dengan latar beberapa orang jamaah yang sudah tiba lebih dahulu di tempat itu.

Udara Terasa Panas

Kertka saya mulai duduk di atas karpet, saya merasakan suhu udara terasa cukup panas. Saya merasakan kurang nyaman. Untuk itu, saya segera mencari posisi agak ke depan yang dekat dengan kipas angin.

Dalam hati saya protes, mengapa masjid sebesar itu tidak terasa sejuk? Bahkan, saat saya sudah duduk dekat kipas angin besar, udara sejuk tidak saya dapatkan. Kesimpulan pun saya buat bahwa pengaturan suhu udara kurang diperhatikan di dalam masjid. Jumlah kipas angin atau pendingin ruangan belum memadai.

Khotbah Menyinggung Judi Online

Tidak berapa lama setelah saya duduk, pengurus masjid tampil di atas mimbar. Ia mengumumkan kondisi keuangan masjid. Saya mendengar ada lebih seratus juta rupiah saldo uang yang disimpan. Kemudian saya mendengar permintaan maaf dari pengurus masjid itu karena air untuk berwudu sempat terjadi kemacetan. Ada masalah pada pompa air.

Untung, sebelum berangkat ke masjid, saya sudah berwudu dari rumah ibunda sehingga tidak sempat singgah ke tempat berwudu atau toilet masjid itu. Saya tidak mdngetahui kondisi air untuk berwudu di sana. 

Setelah pengurus masjid turun dari mimbar. Prosesi salat Jumat pun dimulai. Khatib naik ke atas mimbar yang lebih tinggi untuk berkhotbah. Ada suara azan dikumandangkan dengan suara yang cukup merdu. Saya cukup mengagumi suara dari penceramah atau yang berkhotbah saat itu karena cukup enak didengar. Tidak terlalu menggebu-gebu dan tidak juga terlalu santai.

Setelah menyampaikan pembukaan khotbah, sang khatib menyinggung persoalan judi online. Cuplikan rekaman khotbah yang menyinggung judi online dapat didengarkan dalam tautan yang disertakan dalam artikel ini.

Usai Salat Jumat

Pelaksanaan salat Jumat hari itu dalam waktu standar. Tidak terlalu lama dan juga tidak terlalu cepat. Saya segera bangkit dari tempat duduk setelah selesai berdoa. Para jamaah lain demikian pula. Ada sebagian yang melakukan salat sunah. Sebagian besar langsung bangkit dari tempat duudk dan ingin segera meninggalkan masjid.

Usai salat Jumat di masjid Al-Aqsha Klaten (dokpri)
Usai salat Jumat di masjid Al-Aqsha Klaten (dokpri)
Kami harus bersabar untuk menuruni tangga ke lantai satu. Jamaah yang bubar bersamaan cukup banyak. Untunglah para jamaah terlihat tertib. Tidak ada jamaah yang ingin mendahului jamaah lain ketika berjalan menuju tangga. Sambil menunggu giliran untuk menuruni anak tangga, saya menyempatkan waktu untuk memotret tulisan berjalan.

Dokpri
Dokpri
Saya berusaha mendapatkan tulisan yang menunjukkan identitas masjid tersebut. Untuk itu, saya perlu menunggu beberapa kata yang lewat dan ketika tulisan yang menunjukkan identitas masjid muncul, saya menjepretnya. 

Setelah antre menuruni anak tangga dari lantai dua ke lantai satu, para jamaah perlu antre lagi menuju lantai dasar untuk mengambil alas kaki. Tangga menuju lantai dasar agak sempit sehingga perlu bersabar lagi untuk menuju ke sana.

Ketika saya sudah berhasil mendapatkan alas kaki pribadi, saya mendapati pemandangan yang tidak biasa. Saya melihat antrean anak-anak dan remaja untuk mendapatkan makanan Jumat berkah. Saya perhatikan mereka cukup tertib dalam antrean. Tidak ada suara berisik.

Anak-anak dan remaja antre untuk mendapatkan makanan Jumat berkah (dokpri)
Anak-anak dan remaja antre untuk mendapatkan makanan Jumat berkah (dokpri)

Sejenak saya memperhatikan anak-anak yang antre itu. Terlihat cukup banyak yang berdiri berbaris dengan cukup santun. Tidak ada dorong-dorongan. Anak yang sudah mendapatkan makanan segera meninggalkan masjid. Ujung antrean memang dekat dengan pintu keluar.

Sementara itu, saya segera menuju tempat parkir sepeda motor. Saya sudah mengenali posisi sepeda motor adik Karsidi (Jaya). Untuk itu, saya tidak perlu mencari keberadaan adik. Saya cukup menuju tempat sepeda motornya yang masih terparkir.***

Papan nama masjid terpantau pada malam hari (dokpri)
Papan nama masjid terpantau pada malam hari (dokpri)

Penajam Paser Utara, 13 Juli 2024

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3