Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Penulis

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Video

Menyaksikan Burung Kuntul di Sawah Mengingatkan Masa Kecil Penuh Ceria di Desa

1 Juli 2024   13:26 Diperbarui: 1 Juli 2024   14:02 323 4 3

Menyaksikan Burung Kuntul di Sawah Mengingatkan Masa Kecil Penuh Ceria di Desa

Burung Kuntul berbeda dengan burung Belibis. Burung Kuntul yang kami saksikan pada Senin (1/7/2024) berbulu putih. Nama lain burung Kuntul adalah burung Bangau atau Bango. Ada produk bumbu masak yang menggunakan gambar burung Bango sebagai merek dagang. Jika kita membuka-buka ensiklopedi, ternyata jenis burung bangau sangat banyak.

Dokpri
Dokpri
Klasifikasi mana yang digunakan akan dapat menentukan burung Kuntul termasuk jenis yang mana. Saya tidak ingin membahas persoalan klasifikasi burung tetapi hanya akan bercerita terkait pemandangan pada pagi hari yang cerah di desa.

Baca juga:Mengintip Sumber Mata Air di Dasar Kolam Induk Umbul Brondong Klaten Jawa Tengah

Saat kami pulang dari aktivitas berendam di Umbul Brondong, ada pemandangan yang tidak biasa. Saya meminta kepada Adik Karsidi untuk mendekati lokasi sekumpulan burung berwarna putih di persawahan. Burung-burung berwarna putih itu sering kami saksikan pada masa kecil.

Waktu itu cukup banyak burung Kuntul ditemukan pada sawah yang habis dipanen. Kami senang mengejar-ngejar burung putih itu yang dengan lincah akan terbang. Burung Kuntul berkaki dan berleher panjang. Habitatnya di daerah basah. makanannya sejenis ikan dan binatang air di sawah.

Pada hari Senin (1/7/2024) kami hanya melihat sekumpulan Kuntul pada area sawah yang siap ditanami padi. Ada semacam "kolam" di tengah persawahan yang menarik burung-burung Kuntul untuk bercengkerama di sana. Tentu saja mereka mencari makan dengan leluasa karena ada "kolam" yang tentu banyak binatang air kesukaannya.

Lahan persawahan yang akan ditanami memang digenangi air setelah diratakan tanahnya. Hanya beberapa sentimeter air itu menggenang. Bibit padi yang ditanam tentu perlu banyak air pada saat "ditandur". Prosesi menanam bibit padi disebut "tandur". Para wanita biasanya yang melakukan aktifitas "tandur".

Gunung Merapi dan Merbabu (dokpri)
Gunung Merapi dan Merbabu (dokpri)
Saya cukup gembira dapat bernostalgia menyaksikan burung Kuntul di persawahan yang begitu enak dipandang. Selain pemandangan burung Kuntul yang asyik bercengkerama, saya juga dapat melihat Gunung Merapi dan Gunung Merbabu yang pagi hari itu tamak bersih memesona.

Sejak saya mudik tanggal 14 Juni 2024, baru hari itu (1/7/2024) dapat menyaksikan penampakan dua gunung yang cukup memikat dan menjadi destinasi wisata yang menarik.

Dokpri
Dokpri
Setelah puas menyaksikan panorama pada pagi hari yang cerah, kami berdua segera pulang menuju rumah ibunda di Dukuh Ketinggen, Desa Karanglo, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2