Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.
Pintu Perlintasan Kereta Api Dekat Stasiun Brambanan, Klaten
Kereta api memiliki jalan khusus yang dinamakan rel. Jalan berupa besi itu sering melewati atau memotong jalan aspal untuk kendaraan seperti sepeda motor dan mobil.
Rel yang memotong jalan aspal akan diberi pengaman berupa palang pintu. Pada saat kereta api akan dan sedang lewat, paling pintu ditutup. Artinya kendaraan sepeda motor, mobil, dan yang lain harus berhenti.
Setelah kereta api lewat, barulah palang pintu dibuka. Kendaraan yang melewati jalur aspal dapat melintas (melewati rel yang melintang).
Pada saat kami selesai mengikuti acara Car Free Day (CFD) di Jalan Pemuda, Klaten, kami segera meninggalkan lokasi melewati Tugu Adipura.
Selanjutnya mobil carter yang dikemudikan Mas Deni meluncur menuju arah Prambanan.
Hari masih pagi saat itu. Pukul sembilan lewat beberapa menit. Adik Tarti mengusulkan jalan-jalan lagi ke lokasi yang agak tinggi.
Sebelum sampai ke tempat tujuan, kami harus berhenti dekat palang pintu kereta api yang tidak jauh dari stasiun Brambanan, Klaten.
Kami harus menunggu beberapa menit hingga kereta api melintasi kawasan tersebut.
Pemandangan seperti itu bagi saya merupakan pemandangan yang langka. Sejak tinggal di Kalimantan, nyaris tidak pernah lagi melihat kereta api yang memotong jalan aspal.
Ada rasa ngeri atau khawatir saat itu. Berita yang pernah beredar dan melekat dalam ingatan adalah peristiwa kecelakaan di pintu perlintasan kereta api. Sering diberitakan ada korban meninggal di perlintasan kereta api.
Ketika terdengar suara agak berisik yang menandakan kereta api sedang lewat, saya merasa lega.
Tidak lama kemudian palang pintu dibuka. Kendaraan yang berhenti secara perlahan mulai bergerak.
Jalur atau rel kereta api yang melintang harus dilewati. Untuk itu, pengemudi harus berhati-hati agar tidak terperosok atau bersinggungan dengan kendaraan lain.
Perjalanan pun dilanjutkan menuju objek wisata yang berada pada ketinggian dan jalur jalan yang agak menanjak.
Ditulis di Klaten, 6 Juli 2025