Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Penulis

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Sumpah Seorang Suami yang Menjadi Kenyataan: Abimanyu Ranjab

15 Juli 2025   17:04 Diperbarui: 15 Juli 2025   17:04 143 6 5

Sumpah Seorang Suami yang Menjadi Kenyataan: Abimanyu Ranjab


Seorang suami bersumpah dan menjadi kenyataan, itulah inti cerita pertunjukan wayang orang (WO) yang dipentaskan pada hari Rabu (25/6/25) di Gedung Sriwedari Solo, Jawa Tengah.

Abimanyu dibunuh beramai-ramai (dokpri)
Abimanyu dibunuh beramai-ramai (dokpri)

Pertunjukan WO tersebut terdiri atas beberapa babak. Pada setiap babak diberi keterangan atau deskripsi pada layar yang berada di sebelah kiri panggung pertunjukan.

Abimanyu dan Dewi Utari (dokpri)
Abimanyu dan Dewi Utari (dokpri)

Kisah diawali dengan penampilan Abimanyu dengan Dewi Utari, istri tercintanya. Dalam adegan itu, sang istri meragukan cinta Abimanyu. Untuk menunjukkan rasa cintanya, Abimanyu bersumpah bahwa dirinya akan dihujani anak panah saat Perang Baratayudha jika tidak mencintai Dewi Utari.

Deskripsi adegan pada layar di samping panggung (dokpri)
Deskripsi adegan pada layar di samping panggung (dokpri)

Babak di Pihak Kurawa

Dalam cerita WO yang mengangkat kisah Mahabharata, selalu ada babak di pihak Pandawa dan babak di pihak Kurawa. Keduanya merupakan musuh bebuyutan yang tidak pernah bisa akur.

Deskripsi adegan pertunjukan WO (dokpri)
Deskripsi adegan pertunjukan WO (dokpri)

Pada babak di pihak Kurawa, ditampilkan adegan Duryudana yang sedang berduka karena Resi Bisma gugur. Ada di hadapannya Patih Sengkuni, Resi Durna, dan Prabu Gurdapati, serta Wisraya.

Penonton terbantu dengan adanya deskripsi cerita (dokpri)
Penonton terbantu dengan adanya deskripsi cerita (dokpri)

Dalam pertemuan itu, Resi Durna menyampaikan kesediaan dirinya untuk menjadi senopati Astina dalam perang Baratayudha. Perang itu merupakan perang besar di Padang Kurusetra.

Resi Durna bersedia menjadi senopati perang (dokpri)
Resi Durna bersedia menjadi senopati perang (dokpri)

Pelantikan Resi Durna menjadi senopati perang pun dilakukan. Ada prosesi pengukuhan sebagai senopati perang yang dilakukan secara sederhana.

Penonton dapat membaca deskripsi adegan (dokpri)
Penonton dapat membaca deskripsi adegan (dokpri)

Prabu Duryudana melantik Resi Durna disaksikan oleh Patih Sengkuni, Prabu Gurdapati, dan Wisraya. Dengan pelantikan tersebut, genderang perang pun dimulai.

Resi Durna dikukuhkan sebagai senopati perang (dokpri)
Resi Durna dikukuhkan sebagai senopati perang (dokpri)

Perang dimulai dengan taktik dan strategi yang dikomandoi oleh Resi Durna. Penonton yang sulit membedakan nama-nama tokoh dalam WO, dapat melihat atau menandai warna pakaian dan aksesori yang dikenakan.

Taktik Kurawa dijalankan (dokpri)
Taktik Kurawa dijalankan (dokpri)

Secara sepintas, pakaian yang dikenakan para pemain WO itu sama persis. Namun, dengan kejelian mata, kita dapat membedakan dari segi warna pakaian dan aksesori yang dikenakan pemain.

Taktik Kurawa untuk mengalahkan Pandawa (dokpri)
Taktik Kurawa untuk mengalahkan Pandawa (dokpri)

Dalam pertunjukan WO pada tanggal 25 Juni 2025 itu menonjolkan taktik yang dilakukan Kurawa untuk mengalahkan Pandawa. Ada formasi perang yang disebut Cakra Byuta.

Deskripsi yang menimbulkan ketegangan penonton (dokpri)
Deskripsi yang menimbulkan ketegangan penonton (dokpri)

Prabu Puntadewa yang turun di medan laga akhirnya terkepung dengan taktik perang yang dijalankan pihak Kurawa. Prabu Puntadewa sangat sulit meloloskan diri dari kepungan musuh.

Prabu Puntadewa dikepung musuh (dokpri)
Prabu Puntadewa dikepung musuh (dokpri)

Babak yang Mengharukan

Babak di taman selalu membawa kesejukan. Taman kaputren, yaitu taman kaum wanita. Dalam babak ini, ada adegan dua istri Abimanyu sedang berada di taman.

Deskripsi adegan di taman (dokpri)
Deskripsi adegan di taman (dokpri)

Pada saat dua istri Abimanyu sedang berada di taman, datanglah suami mereka. Tentu saja kedatangan itu membuat kedua istri itu bersuka cita.

Penjelasan di layar dapat dibaca penonton (dokpri)
Penjelasan di layar dapat dibaca penonton (dokpri)

Abimanyu menceritakan kegundahan hatinya atas perang Baratayudha yang sedang berlangsung. Kedua istrinya mendengarkan penuturan suami mereka dengan bijaksana.

Abimanyu menceritakan kegundahan hatinya (dokpri)
Abimanyu menceritakan kegundahan hatinya (dokpri)

Pada saat ketiganya sedang asyik bercengkerama, datanglah sesorang di hadapan mereka. Ada kabar tidak baik disampaikan. Abimanyu pun merasa kaget atas kabar yang diterimanya itu.

Kabar tidak baik disampaikan (dokpri)
Kabar tidak baik disampaikan (dokpri)
Kabar tidak baik itu disampaikan oleh Raden Sumitra. kabar yang disampaikan terkait Prabu Puntadewa yang terperangkap dalam Cakra Byuha.

Deskripsi singkat mudah dipahami (dokpri)
Deskripsi singkat mudah dipahami (dokpri)
Setelah mendengar kabar tesebut, Abimanyu terperanjat dan ingin segera membantu Prabu Puntadewa keluar dari kepungan musuh, yaitu para Kurawa.

Deskripsi adegan yang sedang berlangsung (dokpri)
Deskripsi adegan yang sedang berlangsung (dokpri)
Abimanyu segera berpamitan kepada kedua istrinya. Ia ingin segera membebaskan Prabu Puntadewa di medan laga Kurusetra. Niat baik itu awalnya dicegah oleh kedua istrinya. Namun, Abimanyu tetap berangkat meninggalkan taman Plangkawati tersebut.

Abimanyu berpamitan kepada kedua istrinya (dokpri)
Abimanyu berpamitan kepada kedua istrinya (dokpri)
Untuk menuju medan pertempuran, Abimanyu mengendarai kereta kuda. Sumitra yang mengendalikan kereta yang dikendarai Abimanyu tersebut.

Di medan perang, Abimanyu dihujani anak panah dari pihak Kurawa. Sumitra sempat terkena serbuan anak panah sehingga meninggal.


Deskripsi adegan WO (dokpri)
Deskripsi adegan WO (dokpri)

Berhubung tidak ada pengemudi kereta, akhirnya Abimanyu turun dari kereta. Selanjutnya, kuda yang membawa kereta itu ia naiki untuk melanjutkan perjuangan membebaskan Prabu Puntadewa.

Kuda dinaiki Abimanyu untuk melanjutkan perang (dokpri)
Kuda dinaiki Abimanyu untuk melanjutkan perang (dokpri)


Rupanya kesialan demi kesialan dialami oleh Abimanyu. Setelah Sumitra tewas dihujani oleh anak panah, kuda yang dinaiki pun tewas oleh anak-anak panah yang dilancarkan pihak Kurawa.

Akhir Cerita yang Memukau

Selanjutnya, dengan sisa-sisa tenaga yang dimiliki, sampailah Abimanyu ke tempat Prabu Puntadewa yang masih dikepung oleh musuh. Dengan keahliannya mengecoh lawan, Abimanyu berhasil membebaskan Prabu Puntadewa.

Namun, setelah itu, justru Abimanyu yang menjaid bulan-bulanan. Ia dikepung dalam lingkaran menggantikan posisi Prabu Puntadewa. Dengan pertarungan yang tidak seimbang itu, akhirnya Abimanyu dapat dibunuh beramai-ramai.

Adegan Abimanyu yang dibunuh dalam posisi berdiri di atas, sungguh menjadi atraksi yang menarik. Sumpah yang pernah ia ucapkan kepada istrinya terjadilah. Abimanyu meninggal di medan pertempuran Baratayudha.


Pesan untuk Penonton

Cerita yang menarik selalu memuat pesan moral yang tidak boleh diabaikan. Seseorang yang bersumpah insya Allah akan dikabulkan Yang Maha Kuasa. Apalagi sumpah itu mengandung kepalsuan atau kebohongan.

Sekuat atau sehebat apa pun seseorang, jika ia berbohong dan mengucapkan sumpah, insya Allah ia akan termakan oleh sumpahnya tersebut.

Tanda pertunjukan berakhir (dokpri)
Tanda pertunjukan berakhir (dokpri)

Ditulis di Penajam Paser Utara, 15 Juli 2025

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5