Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.
Jalan menuju Oro-Oro (Alun-Alun) tempat penyebaran apem (dokpri)
Pada pelataran atau depan pintu masuk ke makam, ada jalan menuju ke Oro-Oro (Alun-Alun) tempat penyebaran kue apem. Untuk menuju ke sana ada puluhan anak tangga yang harus dituruni.
Berswafoto di depan pintu masuk makam ki Ageng Gribig (dokpri)
Saya segera mengikuti arus. Kaki saya melangkah dengan hati-hati untuk menuruni tangga yang memiliki dua jalur tersebut. Saya beranggapan, jalur sebelah kiri untuk pengunjung yang akan turun. Jalur sebelah kanan untuk pengunjung yang akan naik atau meninggalkan Oro-Oro (Alun-Alun).
Cukup berkeringat saat tiba di tangga terakhir dekat tanah lapang yang disebut Oro-Oro (Alun-Alun). Pandangan mata saya pun tertuju pada area untuk pers (jurnalis). Ada sebuah panggung disiapkan pihak panitia yang diperuntukkan para wartawan.
Berswafoto dengan latar belakang tangga (dokpri)
Panggung untuk jurnalis (dokpri)
Sebagai bukti bahwa saya benar-benar berada di sana, berswafoto pun saya lakukan. Hal itu sebagai kenang-kenangan. Belum tentu tahun 2026 dapat berkunjung lagi.
Berswafoto di depan area jurnalis (dokpri)
Pada sisi lain, ada area untuk tamu undangan. Pejabat penting akan duduk di sana. Cukup luas area yang diperuntukkan para pejabat. Pada pagi hari itu tentu belum ada pejabat yang datang.
Untuk masuk ke area pejabat, pengunjung perlu memakai gelang khusus atau ID Card. Saya hanya sempat mengabadikan di depan tulisan informasi hal itu.
Area untuk pejabat tampak dari kejauhan (dokpri)
Perlu ID Card untuk masuk ke area yang ada kursi putih merahnya (dokpri)
