Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.
Perjalanan Menyenangkan
Saya merasa lega ketika berhasil mendapatkan tempat duduk dekat pintu masuk/keluar. Kami harus bersabar menunggu KA diberangkatkan. Tidak lama. Jadwal berangkat memang belum saatnya.
Tepat pukul 10.56 WIB (sesuai jadwal) KA mulai bergerak. Saya merasakan kenyamanan. Namun, KA tidak berjalan laju. Dalam tempo empat menit, KA berhenti di stasiun Lempuyangan. Jarak antarstasiun itu memang cukup dekat. Tidak lama KA berhenti. Hanya satu menit.
Stasiun berikutnya ditempuh dalam waktu enam menit. Pukul 11.07 WIB, KA berhenti di stasiun Maguwo. Stasiun tersebut terhubung dengan bandara Adisutjipto. Ada jalan lewat terowongan dari stasiun Maguwo menuju pintu keluar bandara tersebut.
KA berhenti di stasiun Maguwo selama dua menit. Pada pukul 11.09 WIB KA sudah diberangkatkan menuju stasiun Brambanan. Hanya dalam waktu tujuh menit, stasiun Brambanan sudah dicapai. KA hanya berhenti satu menit. Pukul 11.17 WIB kereta api sudah melaju menuju stasiun Srowot yang sudah termasuk wilayah Kabupaten Klaten. Hanya perlu waktu lima menit menuju stasiun tersebut.
Seperti pada stasiun sebelumnya, KA hanya berhenti satu menit di stasiun Srowot. Pada pukul 11.23 KA melaju menuju stasiun terakhir perjalanan saya, yaitu stasiun Klaten. Perjalanan hanya ditempuh dalam waktu enam menit.
Tidak terasa, saya sudah tiba di Klaten. Dalam waktu 35 (tiga puluh lima) menit perjalanan dari stasiun Tugu Yogyakarta menuju stasiun Klaten.
Meskipun KA sudah berhenti, pintu keluar belum dibuka karena ada KA lain yang berlawanan arah sedang tiba juga di stasiun KA Klaten. Untuk menjaga keamanan, KA yang baru tiba tersebut ditunggu hingga berhenti sempurna. Hanya beberapa detik kemudian, pintu KA yang saya tumpangi dibuka.
Penumpang yang turun di stasiun Klaten segera bergegas keluar. Seperti di stasiun-stasiun sebelumnya, KA tidak lama berhenti. Pada saat berada di luar KA, kami harus bersabar menunggu KA yang berlawanan arah pada jalur 1 diberangkatkan. Jalan kami untuk menuju pintu keluar tertutup oleh KA dengan beberapa gerbong tersebut. Hal itu tidak berlangsung lama. Namun, saya sempat mengabadikan atau memotret suasana saat kami berada di antara dua gerbong KA pada jalur berbeda.