Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.
Urut-Urutan Hidangan
Para tamu undangan duduk di tempat masing-masing. Pada saat yang tepat, pramusaji memberikan hidangan secara berurutan. Pertama-tama minuman teh hangat (U=unjukan=minuman).
Setiap tamu mendapatkan jatah yang sama, satu gelas teh manis hangat. Hidangan minuman disajikan pada saat acara masih berlangsung. Namun, bukan acara sakral. Waktu itu, pembawa acara sedang berdialog dengan si wanita, pihak yang dilamar dan si pria, pihak yang melamar.
Model prosesi lamaran zaman sekarang rupanya seperti itu. Ada momen semacam wawancara untuk menggali latar belakang sehingga kedua orang itu mempunyai kesepakatan untuk membina rumah tangga.
Sementara pembawa acara menggali informasi dari si wanita dan si pria, pramusaji dengan tertib membagikan hidangan. Sesekali pembawa acara itu mempersilakan para tamu untuk mencicipi hidangan yang sudah disajikan.
Setelah beberapa saat, hidangan berupa kudapan (snack) diantarkan kepada para tamu yang duduk dengan santai mendengarkan obrolan yang cukup seru tersebut.
Pihak penyedia jasa makanan (catering) tentu sudah mengetahui jenis kudapan atau camilan yang umum disuguhkan kepada para tamu. Ada tiga rasa camilan yang sering digunakan sebagai patokan: manis, asin, dan gurih.
Dengan melihat dan memperhatikan gambar yang disertakan dalam tulisan sederhana ini, kita dapat menandai, kue atau camilan mana yang rasanya manis, asin, dan gurih. Jika kue yang disajikan hanya dua macam, tentu memiliki rasa yang berbeda: satu manis dan yang satu asin atau gurih.
Namanya hidangan model piring terbang. Satu demi satu piring diterbangkan kepada para tamu. Piring-pirin gitu bukan diterbangkan tetapi diantarkan ke tempat duduk para tamu. Tentu bukan piring kosong. Ada makanan yang tersaji di atas piring.
Para tamu yang sudah menerima hidangan perlu segera menyantapnya. Setelah satu piring dinikmati, akan datang piring berikutnya yang berisi makanan berbeda.