Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Penulis

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Video

Suasana di Kota Lama Semarang pada Malam Hari

9 September 2025   21:32 Diperbarui: 9 September 2025   21:32 139 5 2

Ya. Cukup mahal harga satu porsi makanan di sana menurut ukuran pribadi saya. Untuk itu, saya cepat-cepat keluar dari lokasi tersebut. Saya ingin menikmati makanan yang sesuai dengan budget.

Setelah berfoto pada beberapa lokasi dan merekam gambar dengan video, saya mengajak istri tercinta dan adik Tarti menuju warung di dekat perempatan jalan, tidak jauh dari tempat mobil kami diparkir.

Daftar menu makanan saya periksa. Harga makanan masih cukup ramah di kantong, sesuai budget. Pilihan saya jatuh pada nasi goreng. Saya ingin menikmati makanan hangat.

Tarif harga makanan (dokpri)
Tarif harga makanan (dokpri)

Sementara itu, istri tercinta dan adik Tarti memilih menu yang sama, yaitu nasi dengan lauk orak-arik telur. Menu sederhana dengan tarif ramah di kantong.

Tarif harga minuman (dokpri)
Tarif harga minuman (dokpri)

Selain makanan, kami juga memesan minuman sesuai selera masing-masing. Pilihan saya tetap sama di mana pun makan di warung, yaitu minuman teh manis hangat.

Kami menikmati hidangan dengan cukup lahap. Dalam kondisi perut cukup lapar, makanan satu piring ludes dalam waktu sekejap. Apalagi nasi goreng hangat, semangat menyantap menggebu-gebu. Campuran telur ayam dalam nasi yang digoreng benar-benar memiliki aroma khas yang mengundang semangat untuk menyantap.

Hasrat Menikmati Kota Lama Semarang Memudar

Sebenarnya saya ingin mengabadikan banyak spot di Kota lama Semarang. Namun, kondisi fisik yang letih telah memudarkan semangat untuk berjalan-jalan lagi di trotoar yang masih ramai pengunjung.

Semakin malam pengunjung semakin ramai. Saya hanya dapat melihat dari kejauhan. Kelelahan fisik sudah pada taraf puncak. Rasanya ingin cepat-cepat pulang. Namun, berhubung kami berombongan, tentu saja harus bersabar menunggu anggota rombongan yang masih menikmati santap malam di warung sebelah tempat kami makan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4