Dahsyatnya Lagu Karena Cinta, Menginspirasi Seorang Profesor Guru Besar
Oleh: Suyito Basuki
Telah penulis tulis sebelumnya bahwa pada Kamis 30 Mei 2024 yang baru lalu telah dikukuhkan dalam rapat senat terbuka Universitas Kristen Satyawacana (UKSW) Salatiga 3 orang Guru Besar Staf Pengajar UKSW. Ketiga orang staf pengajar tersebut adalah: Prof. Ir. Lieli Suharti, M.M., Ph.D., Prof. Dr. Agus Sugiarto, S.Pd. M.M., dan Prof. Didit Budi Nugroho, S.Si., M.Si., D.Sc.
Adalah Prof. Didit Budi Nugroho, S.Si., M.Si., D.Sc. lahir di Sleman 12 Februari 1977, lahir dari orang tua S. Miranto, A.Ma. dan Ch. Wagiyem. Menyelesaikan studi doktor di bidang ilmu matematika di Kwansei Gakun University, Jepang 2014.
Selayang Pandang
Prof. Didit Budi Nugroho, S.Si., M.Si., D.Sc. memiliki berbagai jabatan di Fakultas Sains dan Matematika UKSW ini. Jabatan sebelum dikukuhkan sebagai Guru Besar ini adalah Ketua Editor Prosiding AIP dan IOP-JPCS untuk International Conference on Science and Science Education FSM UKSW 2021-2023.
Didit Budi Nugroho menikah dengan Retno Asih Wijayanti, SE. Dari pernikahannya lahir dua orang anak, Lemmarsya Nadia Nugraha dan Lastco Madani Gaussean.
Pidato ilmiah yang disampaikan Prof. Didit Budi Nugroho, S.Si., M.Si., D.Sc. berjudul "Peran Artificial Intelligence dalam Pengembangan Model Volatilitas Pasas Keuangan." Inti dari pidato ilmiahnya hendak menyampaikan bahwa dalam industri keuangan, Artificial Intelligence (AI) telah menjadi kekuatan revolusioner di pasar keuangan, baik secara teknik maupun penafsiran secara ekonometrik, untuk dapat menangkap dinamika yang mendasari komplesitas dalam volatilitas keuangan sehingga membantu meningkatkan akurasi prediksi dan pemahaman tentang perilaku pasar. "AI telah memainkan peranan yang siginifikan bagi investor ataupun perusahaan dalam mengelola resiko dengan lebih efektif," ujarnya.
Prof. Didit Budi Nugroho, S.Si., M.Si., D.Sc. merasa bersyukur dengan situasinya saat sekarang ini. Semua ini diakuinya hanya berkat pertolongan Tuhan.