Lupin TheThird
Lupin TheThird Seniman

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Video Artikel Utama

Ini Dia Ketoprak Humor Jepang ala Era Edo

21 November 2020   07:41 Diperbarui: 21 November 2020   13:49 2722 15 3

Nah, bagi yang belum pernah menyaksikan lawak dalam bahasa Jepang, maka saya sudah membuat video lengkap dengan terjemahan bahasa Indonesia yang bisa Anda saksikan disini.

Sebagai catatan, video ini adalah rekaman adegan drama pendek pada lokasi bangunan pengadilan era Edo (bugyou-sho) saat saya mengunjungi Edo Wonderland.

Jalan ceritanya tentang pengadilan atas perselisihan antara penumpang dan pengusaha perahu, dipimpin oleh hakim yang terkenal adil.

Sebenarnya tidak perlu mengetahui bahasa Jepang pun, Anda bisa tertawa melihat gerakan lucu dari tokoh utama yaitu Koukichi (penumpang perahu yang berperan sebagai penggugat).

salah satu adegan (dokpri)
salah satu adegan (dokpri)
Berbicara tentang sesuatu yang lucu (humor), kita tahu bahwa di Indonesia ada ketoprak humor.

Saat menonton acara tersebut, kita bisa tertawa bukan hanya dari mendengar perkataan atau isi percakapan antara pemain. Namun kita bisa terbahak-bahak hanya dengan melihat gerakan mereka di atas panggung.

Misalnya saja saat menonton grup ketoprak legendaris terkenal bernama Srimulat. Saya tak bisa menahan tawa hanya dengan melihat Gepeng muncul dan melakukan beberapa gerakan tanpa berbicara di panggung.

Nah karena sifatnya seperti Srimulat, maka saya menyebut drama pendek yang saya rekam di Edo Wonderland ini sebagai ketoprak humor Jepang.

Selain gerakan jenakanya, interaksi dari orang yang memainkan peran sebagai Koukichi dengan penonton pun menarik untuk dilihat.

Ketoprak humor Jepang ini seperti membawa saya bernostalgia ketika menyaksikan Srimulat. 

Terus terang saya tidak begitu sering menyaksikan (melalui streaming) jenis lawakan stand up comedy, maupun lawak yang  hanya mengandalkan percakapan pada acara televisi di Indonesia. Alasannya? ribet karena terkadang harus memeras otak untuk memahaminya, bahkan terkadang ada kelucuan yang agak dipaksakan (ini pendapat pribadi).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3