A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)
"Odoru Aho ni, Miru Aho. Onaji Aho Nara, Odorana Son-son"
Pertama kali mendengar lagu dengan syair begitu di radio maupun televisi, saya kurang paham artinya. Maksudnya bukan bahasa Jepangnya, namun lebih kepada isinya yang kalau diterjemahkan bebas kurang lebih begini bunyinya "Orang tergila-gila menari, ada juga tergila-gila melihat orang menari. Kalau sama-sama tergila-gila, ya rugi dong kalau nggak langsung menari saja".
Ketika mendengar dan melihatnya langsung, seketika itu juga saya paham. Ternyata memang betul rugi kalau tidak ikutan menari. Paling tidak, orang pasti ikut goyang-goyang saat lagu itu dinyanyikan.
Itu terjadi ketika saya melihat Festival Awa Odori, yang dilangsungkan di daerah Koenji. Nama lengkap festivalnya adalah "Koenji Awa Odori Matsuri".
Sedikit tentang awa odori, tarian ini sebenarnya bukan berasal dari Tokyo. Akan tetapi berasal dari tempat yang lokasinya sekitar 700 Km disebelah barat Tokyo, yaitu dari Propinsi Tokushima.
Untuk menuju kesana dari Tokyo, butuh waktu sekitar 5 jam 30 menit menggunakan shinkansen dan disambung dengan kereta api biasa. Sebagai catatan, Propinsi Tokushima terletak di Pulau Shikoku.
Tari awa (odori artinya tarian dalam bahasa Jepang) sudah ada sejak 400 tahun yang lalu. Jadi awa odori ini termasuk tarian kuno.