A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)
"Odoru Aho ni, Miru Aho. Onaji Aho Nara, Odorana Son-son"
Pertama kali mendengar lagu dengan syair begitu di radio maupun televisi, saya kurang paham artinya. Maksudnya bukan bahasa Jepangnya, namun lebih kepada isinya yang kalau diterjemahkan bebas kurang lebih begini bunyinya "Orang tergila-gila menari, ada juga tergila-gila melihat orang menari. Kalau sama-sama tergila-gila, ya rugi dong kalau nggak langsung menari saja".
Ketika mendengar dan melihatnya langsung, seketika itu juga saya paham. Ternyata memang betul rugi kalau tidak ikutan menari. Paling tidak, orang pasti ikut goyang-goyang saat lagu itu dinyanyikan.
Itu terjadi ketika saya melihat Festival Awa Odori, yang dilangsungkan di daerah Koenji. Nama lengkap festivalnya adalah "Koenji Awa Odori Matsuri".
Sedikit tentang awa odori, tarian ini sebenarnya bukan berasal dari Tokyo. Akan tetapi berasal dari tempat yang lokasinya sekitar 700 Km disebelah barat Tokyo, yaitu dari Propinsi Tokushima.
Untuk menuju kesana dari Tokyo, butuh waktu sekitar 5 jam 30 menit menggunakan shinkansen dan disambung dengan kereta api biasa. Sebagai catatan, Propinsi Tokushima terletak di Pulau Shikoku.
Tari awa (odori artinya tarian dalam bahasa Jepang) sudah ada sejak 400 tahun yang lalu. Jadi awa odori ini termasuk tarian kuno.
Awa odori termasuk salah satu bon odori, karena orang menarikannya pada saat obon. Kata obon digunakan untuk merujuk pada masa dimana orang mengenang arwah leluhur, biasanya saat musim panas (sekitar bulan Agustus).
Di Jepang, ada 3 tempat utama dimana kita bisa melihat Festival Awa Odori. Pertama adalah di Tokushima, yaitu tempat lahirnya tarian ini. Kemudian di Koenji, daerah sebelah barat Tokyo. Terakhir atau ketiga di Minami Koshigaya yang berlokasi di Propinsi Saitama.
Saya mempunyai kesempatan untuk melihat Festival Awa Odori di Koenji tahun 2019 lalu. Festival di Koenji belum digelar kembali sejak pandemi melanda dunia pada tahun 2020.
Karena sudah 3 tahun festival ini terhenti, maka untuk melampiaskan rasa kangen saya meng-edit video yang sudah tersimpan lama di hard disk.
Video yang saya unggah berdurasi agak lama, sekitar 32 menit. Mohon dimaklumi karena sebenarnya total rekaman video aslinya berdurasi lebih dari 5 jam! Saya meng-editnya agar Anda bisa menyaksikan bagian-bagian terbaik saja.
Mudah-mudahan video (tarian) masih bisa dinikmati. Jangan malu kalau mau ikutan bergoyang lho.
Karena seperti sudah saya tulis diawal. Jika sudah mendengar irama dan lagunya, namun tidak ikut bergoyang, maka (dijamin) Anda akan rugi sendiri! :)
Selamat berakhir pekan.