Hiduplah seakan-akan kau akan mati besok. Belajarlah seakan-akan kau akan hidup selamanya -Mahatma Gandhi
Timus merupakan salah satu jajanan tradisional khas Jawa berbahan dasar ubi jalar yang di goreng. Jajanan ini sudah digemari sejak dulu dan beberapa daerah di Indonesia pasti mengenal jajanan jenis ini. Timus juga merupakan olahan makanan yang mudah dan praktis untuk dibuat, serta lezat dijadikan kudapan ringan di pagi atau sore hari.
Yaska 57 merupakan salah satu industri rumahan yang memproduksi timus dan berlokasi di Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga. Industri ini berdiri sejak tahun 2015 dan dikelolah sendiri oleh keluarga, dengan pekerja tetap saat ini berjumlah 4 orang.
Biasanya, bahan dasar pembuatan timus seperti ubi jalar putih dan ubi ungu dipasok dari petani dengan cara membeli secara langsung semua hasil panen dari petani tersebut. Selain membeli secara langsung di ladang, pemasokan juga dapat berasal dari pasar. Hal ini dikarenakan pada waktu tertentu seperti pergantian musim hasil produksi ubi diladang menurun, sehingga harus dipasok dari pasar.
Dalam pengolahannya, timus sendiri diproduksi dalam satu kali pembelian dengan berat minimal 5 kg hingga maksimal 20 kg sehingga tidak ada gudang penyimpanan untuk menyimpan ubi yang dipesan.
Timus biasanya dijadikan oleh-oleh khas bagi orang-orang yang mampir sebelum hendak bepergian keluar kota.
Industri Yaska 57 ini memiliki proses pengolahan timus yang unik dan masih sangat tradisional, dimana peralatan yang digunakan yaitu lumpang yang terbuat dari batu dan alu (penumbuk) yang terbuat dari kayu. Sedangkan untuk pemasakan digunakan tungku dan kayu api.
Bahan-bahan dan proses pembuatannya sangat mudah.
Bahan-bahan yang digunakan antara lain ubi jalar putih, ubi ungu, gula, garam, dan tepung tapioka. Ubi yang telah dipesan dicuci bersih kemudian dikukus hingga matang. Tahap selanjutnya ubi yang telah dikukus, dilumatkan menggunakan lumpang dan alu. Lalu semua bahan-bahan seperti gula, garam, dan tepung tapioka ditambahkan dan ditumbuk lagi hingga tercampur rata. Adonan yang telah tercampur didinginkan disuhu ruang. Setelah dingin, adonan diambil seberat 50 gr lalu dibentuk lonjong dengan menggunakan tangan. Produk lalu dikemas.
Timus disimpan dalam freezer sebelum didistribusikan kepada pembeli atau konsumen. Produk dipasarkan melalui sistem pemasaran secara langsung dan juga via online.
Industri ini juga mendistribusikan timus dalam bentuk siap santap jika konsumen telah melakukan pemesanan dalam bentuk siap santap terlebih dahulu.
Selain menjajahkan timus, industri Yaska 57 juga menjual produk-produk makanan seperti gemblong, kripik pisang dan produk olahan lainnya.
Penulis : Tiara Krisnani Muguri