Vika Kurniawati
Vika Kurniawati Wiraswasta

| Content Writer

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Berbagi Kisah Sukses Toko Kelontong SRC dan Pelaku UKM dengan Produk Lokal Yogyakarta

17 Desember 2019   06:00 Diperbarui: 17 Desember 2019   19:38 77 1 0

Toko Kelontong SRC RUKUN. Doc:Riana Dewie
Toko Kelontong SRC RUKUN. Doc:Riana Dewie
"Dulu packing masih memakai plastik, lalu katanya kemasannya harus pakai toples agar tak pecah kalau pengiriman jauh. Sewaktu di kardus untuk dikirim juga harus dilapisi kertas yang bolong-bolong itu (Bubble wrap-Red)!"  Saya mendengar dengan tersenyum simpul saat Bu Rina dengan semangat menjelaskan hasil produksinya. Memang ada pembekalan dari SRC, mengenai  peningkatan kualitas dari  segi kemasan produk.

Bukan hanya Bu Rina yang bersemangat dengan produknya yaitu Bawang Goreng, namun juga Bu Sukma yang memasarkannya melalui Toko Kelontong SRC ACDC di Jalan Kyai Mojo, Jogja.  Sebagai informasi awal, Toko Kelontong SRC ACDC (Asal Cekatan Dapat Cuan) milik Bu Sukma adalah Toko Percontohan SRC Jogja.  Nanti saya akan menceritakan bagaimana kisah usaha mereka ya.

Kompasiana Onloc SRC Yogyakarta

Rabu, 27 November 2019 tepat pukul 07.30 WIB di Bentara Budaya Yogyakarta, kami berkumpul untuk mendapatkan briefing dari Kamil dan Tya selaku admin Kompasiana. 

10 Kompasianer Jogja beserta beberapa rekan media lain kemudian mengendarai ELF menuju ke daerah Parangtritis, Bantul, Yogyakarta. Pak Wanto sudah siap menyambut kami dengan mempersilakan masuk ke Toko Kelontong SRC RUKUN milik beliau.

Rapi, Bersih, Terang adalah kesan pertama yang langsung didapatkan saat masuk pertama kali. Stigma bahwa toko kelontong itu ketinggalan jaman kemudian larut. Saya menemukan sisi modern baik dari proses transaksi maupun kualitas produk walau tetap mengedepankan nilai keramahan khas Indonesia.

Pojok Lokal

Tiga mitra SRC. Doc:Pribadi
Tiga mitra SRC. Doc:Pribadi
Tak membutuhkan waktu lama, saya menghampiri rak khusus dengan papan nama "Pojok Lokal." Deretan camilan ringan yang dikemas menarik, memenuhi rak dengan cat dominasi merah, dan saya menemukan banyak camilan khas rumahan yang menjadi kegemaran sejak kecil. "Dulu toko ini hanya di teras. 

Setelah mendapat pembekalan SRC, kemudian jadi begini!" Pernyataan Pak Wanto yang membuka lebar produk berbahan hasil laut dari UKM setempat ini, membuat saya bertambah bahagia. Apalagi saat beliau mengimbuhi, "Pendapatan saya tentu juga meningkat!"

IRT menjadi pelaku UKM

Proses pengupasan Bawang Merah. Doc:Pribadi
Proses pengupasan Bawang Merah. Doc:Pribadi
Saat jarum panjang mengarah ke angka 12 dan jarum pendek mengarah ke angka 10 maka kami mengajak Pak Wanto untuk bersama menuju daerah Prawirodirjan, Jogja. 

Bu Rina yang menjadi supplier produk Bawang Goreng sudah menanti di rumah sekaligus tempat produksi. "Jadi tetangga saya ajak membantu dalam proses produksi mulai dari pengupasan kulit sampai pemotongan Bawang Merah."

"Dulu untuk makan sehari-hari saja susah, sekarang bisa membuka lapangan kerja untuk tetangga sekitar." Tepuk tangan sontak riuh terdengar saat Bu Rina memberikan testimoni pada penghujung acara diskusi santai di Silol Caf & Eatery, Jogja. 

Hadir juga Bu Puji yang menjadi supplier Peyek Kacang yang memasarkan produk rumahannya di Toko Kelontong SRC ACDC. Beliau berkisah tentang bertambahnya permintaan Peyek Kacang pasca bergabung di paguyuban Joyismart.

Sinergi UKM dengan mitra SRC

Tiga pelaku UKM. Doc:Pribadi
Tiga pelaku UKM. Doc:Pribadi
Lain lagi dengan Pak Jalal yang berkisah bagaimana perjuangan beliau saat meluncurkan produk camilannya. Setelah mengalami proses penolakan tujuh kali (namun terus dibina oleh Bu Sukma) karena kemasan serta kualitas produknya, akhirnya sukses memasarkan. Kualitas produk, kemasan yang menarik dengan harga sepadan memang menjadi kunci dari produk lokal yang dipasarkan di pelbagai toko kelontong SRC.

"Yang menjadi pekerjaan rumah bagi saya adalah mengembangkan Toko Kelontong SRC Queen menjadi 21 cabang!" Dan lagi, tepuk tangan riuh reda saat Pak Is mendeklarasikan rencana beliau. Salah satu benang merah yang saya lihat dari setiap mitra SRC adalah semangat untuk maju. Bagaimana tidak bersemangat bila mulai detik para pemilik toko kelontong tersebut resmi menjadi mitra SRC, maka sistem pembinaan otomatis berjalan.

Oya kita bisa dengan mudah bergabung menjadi mitra SRC loh, tentu dengan memenuhi persyaratannya. Pertama kita bisa cek semua informasinya melalui laman SRC , kedua kita bisa langsung ke toko kelontong SRC terdekat. 

Anda akan diarahkan agar sesegera mungkin bisa bergabung dalam program SRC dan berkolaborasi di paguyubannya. Eh dari tadi kita membicarakan kisah sukses mitra SRC, tapi belum membahas mengenai SRC sendiri.

Kesimpulan
SRC sendiri merupakan program pendampingan serta pembinaan kepada para pelaku usaha UKM lokal serta para pemilik toko kelontong. Bukan hanya membahas bagaimana caranya meningkatan jumlah pendapatan tetapi juga bagaimana bisa bersinergi menyambut revolusi industri 4.0.  SRC tidak akan memberikan umpan, namun berbagi cara dan dukungan jejaring agar kail serta joran masing-masing pelaku UKM semakin kuat.

Jadi yuk dukung produk lokal UKM daerahmu dengan berbelanja di toko kelontong terdekat. Rapi, Bersih dan Terang sudah pasti!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2