
Oleh: Widodo, S.Pd.
Saya bersama istri pernah diwawancarai dalam sebuah seminar yang bertema "Memasak Tugas Istri atau Suami?". Pertanyaan itu terasa menjebak, sebab bagi kami memasak bukan sekadar urusan siapa yang harus, tetapi kegiatan bersama yang bisa mempererat hubungan keluarga. Dari sinilah ide muncul---istri mengajak saya dan anak-anak untuk mencoba memasak bersama di rumah.
"Tapi masak apa yang bisa dikerjakan ramai-ramai?" tanya saya.
Jawabannya ternyata sederhana: Chicken Nugget buatan sendiri. Meski sering dianggap junk food, kami penasaran untuk membuat versi rumahan yang lebih sehat, tanpa bahan pengawet, dan dikreasikan bersama seluruh anggota keluarga. Maka dimulailah petualangan kecil kami di dapur.
1. Menyiapkan Peralatan Masak
Untuk membuat chicken nugget, kami membeli beberapa perlengkapan dasar yang sebelumnya tidak ada di rumah:
Aneka peralatan itu membuat suasana memasak menjadi lebih menarik, terutama untuk anak-anak. Mereka antusias memilih cetakan agar hasil nugget tampil lebih menggugah selera.
2. Belanja Bersama Sambil Berolahraga
Pagi itu kami sepakat untuk berjalan kaki ke pasar tradisional. Selain hemat, kegiatan ini menjadi olahraga ringan sekaligus rekreasi.
Kami membeli bahan-bahan sederhana: daging ayam segar, roti tawar, wortel, bawang putih, dan tepung roti. Di sepanjang perjalanan, setiap anak diberi tugas mengingat daftar belanja. Ternyata seru juga melihat mereka saling mengoreksi saat ada bahan yang hampir terlupa.
3. Proses Memasak yang Penuh Kebersamaan
Setibanya di rumah, kami membagi tugas:
Di momen inilah kami merasa betul-betul hadir satu sama lain. Tawa pecah ketika bentuk adonan tidak simetris atau ketika cetakan terbalik. Meski dapur sempat berantakan, atmosfer kebersamaan justru semakin terasa.
4. Mengabadikan Momen dalam Video Sederhana
Agar tidak hilang begitu saja, kami merekam sedikit proses memasak dalam video sederhana. Bukan untuk konten pamer, tetapi sebagai kenangan keluarga bahwa kami pernah melakukan kegiatan kecil namun penuh makna ini. Kelak, video ini bisa ditonton kembali untuk mengenang masa-masa anak masih kecil dan antusias bekerja sama.
5. Hasil dan Kejutan Rasa
Setelah dikukus lalu digoreng, chicken nugget buatan keluarga kami akhirnya tersaji. Teksturnya lembut, aromanya menggoda, dan yang paling mengejutkan: rasanya lebih enak daripada yang dijual di pasaran.
Kami menyadari bahwa kelezatan ini bukan hanya karena resepnya, tetapi karena bumbu utama berupa kebersamaan.
Kegiatan sederhana membuat chicken nugget buatan keluarga mengajarkan kami bahwa memasak bukan hanya persoalan "tugas siapa", melainkan ruang tumbuhnya cinta dan kolaborasi dalam rumah tangga. Dari belanja, menimbang bahan, sampai mencuci peralatan bersama---semuanya menjadi pengalaman kecil yang menghangatkan hati.
Di tengah kesibukan masing-masing, menyiapkan hidangan sendiri ternyata bisa menjadi momen pemersatu keluarga. Bukan soal hasil masakan, tetapi proses yang dijalani bersama.