Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.
Rabu, 31 Januari 2024, Omjay mengikuti seminar nasional pendidikan secara online. Omjay mengikutinya dari sekolah. Bagus sekali materi Prof. Dr. Eko Indrajit pagi hari ini, klik https://www.youtube.com/watch?v=k_fOnvTmT7Y
Beliau menyampaikannya di acara seminar nasional pendidikan yang dilaksanakan oleh dinas pendidikan DKI Jakarta bekerjasama dengan Intan Pariwara.
Apa saja yang disampaikan Prof. Eko Indrajit tentang pembelajaran bermakna untuk mendukung penguasaan keterampilan abad 21?
Beliau menyampaikan kebutuhan sumber dan bahan pembelajaran yang dapat kawan-kawan tonton di https://www.youtube.com/watch?v=k_fOnvTmT7Y
Siapa saja yang hadir dalam acara seminar nasional pendidikan ini?
Hadir dalam acara seminar nasional pendidikan ini adalah para narasumber hebat Indonesia. Ada banyak pendekatan atau strategi pembelajaran yang dapat digunakan guru/pendidik untuk menciptakan iklim pembelajaran di kelas yang memungkinkan terjadinya pembelajaran bermakna, antara lain sebagai berikut:
Bagaimana pembelajaran bermakna untuk mendukung penguasaan keterampilan abad 21?
Teori Belajar Bermakna merupakan suatu proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Dikemukakan oleh David Paul Ausubel seorang ahli psikologi pendidikan dari Amerika Serikat. Inti teori Ausubel tentang belajar adalah belajar bermakna.
Menurut Ausubel (1978), agar belajar lebih bermakna terjadi dengan baik dibutuhkan beberapa syarat, yaitu: (1) materi yang dipelajari harus bermakna secara potensial, (2) anak mempunyai tujuan belajar bermakna sehingga mempunyai kesiapan dan niat untuk belajar bermakna. Pemaknaan inilah yang merupakan bentuk inovasi.
Kapan pembelajaran bermakna untuk mendukung penguasaan keterampilan abad 21 kita mulai?
Ada tiga manfaat penting dalam menerapkan pembelajaran bermakna bagi siswa, yaitu: pertama, informasi yang dipelajari secara bermakna lebih lama dapat diingat; kedua, informasi-informasi baru yang dibangun siswa akan memudahkan proses belajar berikutnya untuk materi belajar berkelanjutan; dan, ketiga, informasi yang dilupakan sesudah terbangun struktur pengetahuan baru akan mempermudah proses belajar hal-hal yang mirip walaupun telah terlupakan.
Dimana anda bisa mengimplementasikan pembelajaran bermakna?
Di sekolah guru dapat mengimplementasikan pembelajaran bermakna. Pemahaman bermakna adalah informasi tentang manfaat yang akan peserta didik peroleh setelah mengikuti proses pembelajaran. Manfaat tersebut nantinya dapat peserta didik terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh kalimat pemahaman bermakna: Manusia berorganisasi untuk memecahkan masalah dan mencapai suatu tujuan.
Mengapa guru perlu mengimplementasikan pembelajaran bermakna?
Dengan kata lain, belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami langsung apa yang dipelajarinya dengan mengaktifkan lebih banyak indera daripada hanya mendengarkan orang/guru menjelaskan materi pembelajaran Supaya guru dapat meningkatkan kualitas pembelajarannya di kelas, maka guru harus menguasai materi pembelajaran bermakna.
Belajar pada hakikatnya mengembangkan konstruksi pengetahuan baru sebagai hasil interaksi pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah ada.
Menurut David Ausubel, belajar dengan menerima jauh lebih bermakna daripada belajar dengan menemukan. Dan belajar dengan membangun konstruksi pengetahuan baru lebih bermakna daripada belajar dengan hafalan.
Ausubel menegaskan bahwa belajar dengan menerima konten final itu yang seharusnya lebih direkomendasikan di sekolah, tanpa harus menegaskan tentang penerapan model discovery learning. Akan tetapi, pemahaman konsep, prinsip dan ide-ide itu bisa dicapai melalui proses belajar deduktif.
Demikianlah kisah Omjay kali ini dalam menyimak materi yang disampaikan Prof. Dr. Eko Indrajit. Semoga bermanfaat buat pembaca kompasiana tercinta.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay