Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Guru

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Keajaiban Channel Youtube Tanya Pak Doni Saja! Persoalan Pendidikan Dibahas Tuntas oleh Doni Koesoema

12 Februari 2024   12:10 Diperbarui: 12 Februari 2024   12:13 914 12 3

Sumber gambar dokpri
Sumber gambar dokpri

Keajaiaban channel YouTube tanya pak Doni saja sekarang banyak menjadi bahan berita utama di bidang Pendidikan. Video youtubenya selalu banyak penontonnya. Komentar penontonnya juga banyak. Ternyata masih banyak persoalan pendidikan di bawah kementrian pendidikan dan kebudayaan, riset dan teknologi atau kemdikbudristek.

Omjay sering menonton videonya. Isinya bagus-bagus konten videonya. Apa yang disampaikan beliau benar-benar masalah penting pendidikan yang harus kita carikan solusinya. Omjay sangat terinspirasi untuk menuliskannya di Kompasiana.


Salah satu hal penting yang Omjay ambil videonya adalah masalah akhlak siswa atau karakter siswa yang menurun di kurikulum merdeka. Mengapa Akhlak Siswa Semakin Turun? Mengapa pendidikan karakter belum mengena di hati anak-anak kita?

Sahabat Pendidikan Karakter, Selamat memperingati Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW bagi sahabat pendidikan karakter yang merayakan. Sejak Kurikulum Merdeka, akhlak siswa justru semakin turun.

Rapor Pendidikan menunjukkan turunnya skor iklim sekolah secara nasional. Sementara kekerasan dan buli atau bulying di sekolah banyak yang menjadi viral. Mengapa?

Yuk kita simak jawaban kritis atas kebijakan Kurikulum Merdeka dalam Tanya Pak Doni Saja (TPDS#111)!

Sahabat Pendidikan Karakter, di Era Merdeka Belajar, perilaku dan sikap anak-anak kita tidak terbentuk dengan baik. Kurikulum Merdeka gagal menjadi dasar untuk pembentukan karakter yang baik. 

Apa yang salah? Apa ada yang keliru dalam konsep-konsep di dalam Kurikulum Merdeka? Jawabnya pasti ada. Apa itu? Simak jawabannya dalam Tanya Pak Doni Saja (TPDS#111). Yuk kita tonton videonya di bawah ini!

https://www.youtube.com/watch?v=RVxUjaJH_TY

Sumber gambar Erwin Marwiansyah
Sumber gambar Erwin Marwiansyah

Apa yang harus kita lakukan agar pendidikan karakter berjalan dengan lancar dan sesuai harapan kita semua?

Kita harus bekerjasama, dan saling berkolaborasi agar pendidikan karakter menjadi pendidikan utama dalam keluarga dan kemudian dilanjutkan di sekolah. Orang tua tidak bisa menyerahkan semuanya kepada guru di sekolah.

Siapa yang bertanggung jawab dengan pendidikan karakter anak-anak kita?

Orang tua di rumah, guru di sekolah, dan lingkungan masyarakat wajib bertanggungjawab. Guru sangat berperan dalam penguatan pendidikan karakter bagi anak didiknya, dimana guru harus mencontohkan apa yang disampaikan dan akan ditiru oleh anak didiknya. Keteladanan yang dicontohkan oleh guru akan memudahkan penerapan nilai-nilai karakter bagi peserta didik.

Kapan sebaiknya pendidikan karakter diajarkan?

Pendidikan karakter diajarkan mulai anak masih dalam buaian ibunya sampai menjadi dewasa. Pendidikan karakter pertama kali harus dilaksanakan di dalam lingkungan keluarga karena keluarga merupakan sumber utama dan pertama bagi anak untuk memperoleh dan membentuk serta mengembangkan karakter. Baik atau buruknya karakter anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga.

Kapan pendidikan karakter harus diberikan? Pendidikan karakter idealnya mulai diberikan pada anak usia nol hingga enam tahun (golden age). Menurut Direktur Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kemendikbud Muhammad Nasbi, pada usia tersebut anak-anak masih mudah dibentuk karakternya.

Sumber gambar dokpri
Sumber gambar dokpri

Dimana pendidikan karakter diajarkan?

Pendidikan karakter harus diajarkan dari rumah kemudian di sekolah. Dimana pendidikan karakter harus lebih diterapkan?
Pendidikan karakter harus selalu diimplementasikan di sekolah dimana lima nilai utama dalam penguatan karakter (integritas, religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong) haruslah tercermin dalam prilaku warga sekolah.

Mengapa penting pendidikan karakter diajarkan kepada anak-anak kita?

Sebab pendidikan karakter sangat penting dalam kehidupan manusia. Simpelnya seperti ajaran Ki Hajar Dewantara atau KHD: ing ngarso asung tulodho, ing madya Mangun karsa, Tut Wuri Handayani. Di manapun tempat adalah sekolah, siapapun orang adalah guru bagi kehidupan manusia lainnya.

Bagaimana agar pendidikan karakter dapat diajarkan kepada anak-anak kita?

Pendidikan karakter harus diajarkan kepada anak-anak kita melalui keteladanan orang tua di rumah dan keteladanan guru di sekolah. Orang tua wajib memberikan contoh atau tauladan kepada anaknya, misal menghormati orang tua, menghormati guru, menolong sesama, bersikap toleran kepada sesama, mau antre, dan lain-lain.

Demikianlah kisah Omjay kali ini tentang channel YouTube tanya pak Doni saja. Isi videonya sangat bagus sekali. Semoga kawan-kawan sudah menonton video youtubenya di tanya pak Doni saja!

Salam blogger persahabatan

Omjay

Guru blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

Sumber gambar dokpri
Sumber gambar dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3