Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.
Kapan Om Cecep menghembuskan nafas yang terakhir?
Menurut Informasi dari keluarga yang menjaga Om Cecep selama sakit, Om Cecep menghembuskan nafas yang terakhirnya di rumah pukul 02.40 wib. Selama sakit, beliau memang tidak dibawa ke rumah sakit. Tapi dokternya yang datang ke rumah Om Cecep.
Setiap hari perawat dan dokter datang ke rumah Om Cecep yang letaknya tidak jauh dari masjid dan sekolah SMK Prabu Sakti. Omjay menjadi ingat, Om Cecep sering mengajak Omjay untuk sholat berjamaah di Masjid kalau sedang menginap di rumah Om Cecep.
Dimana Om Cecep dikuburkan?
Om Cecep dikuburkan di pemakaman keluarga berdampingan dengan Kakek dan Nenek Omjay. Jadi dekat dengan ayah dan ibunya. Alhamdulillah kami keluarga besar masih ada pemakaman keluarga di Purwakarta. Makam nenek dan kakek dari keluarga ayah sangat terawat dengan baik.
Mengapa Om Cecep meninggal dunia?
Om Cecep meninggal karena sakit dan sudah seminggu ini tidak sadarkan diri di rumah. Dokter yang merawatnya nampak sudah pasrah, dan hanya bisa memberinya obat dan infus. Bapak-ibu tetangganya datang ke rumah untuk mengaji, dan mendoakan Om Cecep yang sedang sakit.
Bagaimana proses pemakaman Om Cecep?
Alhamdulillh proses pemakamannya Om Cecep berjalan lancar. Banyak orang yang ikut menyolatkan Om Cecep di masjid dekat rumahnya. Kami juga tahlilan habis sholat ashar. Omjay tak bisa ikut sampai selesai, karena harus balik ke Jakarta. Besok masih masuk kerja dan tidak bisa menginap di Purwakarta. Kami bertiga kembali ke Jakarta, dan saat waktu Maghrib sudah sampai Jakarta lagi. Kakak Omjay AA Dodi turun di Jatibening Bekasi, dan Teh Wiwik turun di stasiun Cawang naik KRL menuju Citayam.