Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Guru

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Murid SD Dihukum Duduk Di Depan Kelas, Gurunya Kena Sanksi, dan Orang Tuanya Menangis Sedih

13 Januari 2025   18:09 Diperbarui: 13 Januari 2025   21:04 668 10 5

https://youtu.be/_PwxZdWI4TQ

Beritanya langsung viral di media sosial. Seorang guru SD menyuruh Murid Duduk di Lantai Gara-gara Tak Bayar SPP, Guru SD di Medan Ini akhirnya disanksi tak boleh mengajar di sekolah. Sudah benarkah sanksi ini? 

Guru di Medan yang menyuruh murid duduk di lantai karena tak bayar SPP kini diskors tak boleh mengajar. Ada kesalahan SOP atau Standar operasional Prosedur yang dilakukan guru SD tersebut, sebab tidak ada aturan murid disuruh duduk di depan kelas karena tidak membayar SPP.

Kejadian tak terduga tersebut viral, murid kelas IV Sekolah Dasar Yayasan Abdi Sukma, Mahesya Iskandar (MI), dihukum oleh gurunya untuk duduk di lantai, karena menunggak SPP tiga bulan. Pihak sekolah awalnya tidak mengetahui kejadian tersebut.

Mahesya Iskandar (MI), masih berusia 10 tahun, dilarang mengikuti proses belajar mengajar sejak 6 hingga 8 Januari 2025, karena SPP yang belum dibayar. Selama 3 hari, Mahesya duduk di lantai keramik di depan teman-temannya dari pagi hingga jam pelajaran selesai. Begitulah kejadian yang Omjay tonton dalam videonya. Kasihan anak tersebut, dan tentu terganggu secara psikologis.

Kejadian Mahesya Iskandar (MI) yang dipaksa duduk di lantai ruang kelas ini kemudian menjadi viral di media sosial, dan memicu reaksi keras dari orang tua dan pihak yayasan. Sang wali kelas, ibu Haryati, kini telah menerima sanksi, dan dilarang mengajar untuk sementara waktu. Omjay prihatin membaca beritanya, dan menonton kasus ini.

Apakah ini sudah keputusan bijaksana?

Ketua Yayasan Abdi Sukma, Ahmad Parlindungan, menyatakan, "Kami yayasan akan memberikan pembebasan tidak mengajar atau skorsing sampai waktu yang ditentukan kemudian."

Ahmad juga menegaskan bahwa hukuman tersebut bukan merupakan kebijakan yayasan, melainkan tindakan sepihak dari ibu Haryati. Ahmad Parlindungan menjelaskan bahwa tidak ada aturan tertulis yang menyatakan siswa tidak boleh mengikuti pelajaran jika menunggak SPP. Omjay juga merasa prihatin dengan adanya kasus ini.

"Kami sangat kecewa dengan kondisi ini yang menjadi viral seluruh Indonesia karena tidak ada aturan tertulis," ujarnya. Ibu Mahesya, Kamelia (38), mengungkapkan rasa sakitnya saat melihat anaknya diperlakukan demikian. "Saya menangis dan teriak karena anak saya disuruh duduk di lantai dari pagi sampai jam 1 siang," kenangnya.

Kamelia menjelaskan bahwa ia belum dapat membayar SPP anaknya, karena dana Kartu Indonesia Pintar (KIP) sebesar Rp 450 ribu belum cair. Sebelum kejadian, Kamelia telah meminta dispensasi agar Mahesya bisa mengikuti ujian semester, dan pihak sekolah mengizinkan meskipun rapor tidak bisa diambil. Kalau menonton videonya, ibu guru wali kelas hanya meminta orang tua hadir mengambil raport anaknya, dan bukan masalah uang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5