Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.
Sungguh Pengalaman Berharga belajar STEAM di CUMT kota Xuzhuo, China. Sebuah Motivasi Perubahan Diri dan menjadi refleksi. Inilah kisah Omjay kali ini. Kisah seorang guru bernama Hapizoh yang diberangkatkan ke negara china untuk belajar STEAM. Omjay embacanya di buku kisah seru dibalik tirai bambu.
Latar Belakang Hapizoh, M.Pd adalah seorang guru SMP Negeri 26 Palembang dan finalis Guru Berprestasi Tingkat Nasional 2018, dan beliau mendapatkan kesempatan belajar di China selama 21 hari. Tepatnya di China University of Mining and Technology (CUMT).
Alhamdulilah puji syukur kehadirat Allah SWT, beliau mendapatkan Anugrah dari finalis Guru Berprestasi Tahun 2018 dan membuat beliau menapakkan kaki ke Negeri Tirai Bambu.
Dari Provinsi Sumatera Selatan selainibu Hapizoh, dari pengawas ada Ibu Yustinawati ke Australia dan Ibu Dian Widya Iswara dari LPMP juga ke China. Tanggal 27 Februari 2019 beliau bertolak dari Palembang menuju Jakarta untuk mendapatkan pembekalan dari Kemdikbud. Omjay untuk pertama kali bertemu dengannya.
Apa itu STEM dan HOTS.
Kami belajar di kampus CUMT dan jadwal belajar kami semua sudah dipersiapkan selama 21 hari. Bapak/ibu rekan guru yang saya banggakan di sini saya akan saling berbagi dengan bapak/ibu semua selama di kota Xuzhuo Provinsi Jiangsu China kami bukan hanya belajar tentang STEM dan HOTS tetapi juga tentang pendidikan karakter dan budaya.
Kami berada di kota pendidikan China yaitu Kota Xuzhuo Provinsi Jiangsu. Merupakan kota teraman di China setelah Beijing. Nah, yang ada di benak saya sebelum berangkat akan menemui Negara yang populasi penduduknya terbesar di dunia, kota yang tidak teratur.
Namun saya dibuat tercengang, masha Allah semuanya jauh dari yang saya bayangkan. Kota yang bersih, indah dan warganya yang ramah. Sangat welcome dengan kedatangan kami. Disambut dengan cuaca di bawah 10 derajat peralihan dari musim dingin ke musim semi.
Warganya yang sangat mencintai lingkungan, begitu tinggi jiwa nasionalisme dan patriotismenya. Bagaimana peserta didiknya yang nilai karakternya benar-benar sudah tertanam pada jiwa mereka sejak dini.
Sikap saling menghormati dan menghargai, disiplin yang tinggi, kerjasama dan kerja kerasnya dalam belajar. Pola pembelajaran yang di terapkan di kurikulum 2013.
Kami mendapat pesan sebelum berangkat, dengan menggunakan prinsip ATM, adopsi, tiru, dan modifikasi disesuaikan dengan karakteristik sekolah dan peserta didik kita.
Disini, di sekolah Xuzhuo saya melihat dari dekat bagaimana sistem pembelajaran di China. Antara guru dan peserta didik tidak ada jurang pemisah. Dengan tidak mengesampingkan etika peserta didik terhadap guru.
Kami melihat pembelajaran di China bagaimana antusiasnya anak-anak belajar, bagaimana dekatnya ikatan emosi mereka dengan guru.
Kami bertanya, mengapa anak begitu antusiasnya belajar. Jawaban mereka adalah mereka menerapkan pendidikan yang berlandaskan cinta dan kasih sayang. Itu dimulai dari gurunya. Kalau mereka sudah merasa di cintai dan disayangi otomatis mereka akan selalu menunggu kita, dan perlahan mereka juga akan mencintai pelajaran yang kita berikan.
Namun mereka juga tetap memegang prinsip bahwa "ikan walau dipaksakan bagaimanapun tidak akan pernah bisa memanjat". Dan perumpamaan itu mereka terapkan pada peserta didik mereka. Mereka berkeyakinan bahwa dengan cinta dan kasih sayang yang mereka berikan maka potensi yang ada pada setiap peserta didiknya akan keluar dengan sendirinya. Mereka tinggal mengarahkan.
Pendidikan mereka sudah maju, semua menggunakan teknologi paling tidak tablet atau HP android. Bagaimana mereka diajak menggunakan kemajuan teknologi secara positif dan cerdas. Disinilah bagaimana kita mengubah midset kita yang selama ini menganggap HP barang tabu bagi peserta didik kita.
Arus teknologi tidak dapat kita hadang hanya dengan melarang anak kita membawa HP. Karena kalau tidak ada pengawasan dan memberikan pemahaman kepada mereka bagaimana menggunakan HP secara cerdas tetap saja pengaruh negatif akan masuk ke diri mereka.
Ajarkan mereka menggunakan HP sebagai media pembelajaran. Di China anak dari tingkat SD sudah sangat familiar dengan teknologi. Ekskul anak SD membuat Robotic. Pembelajaran Elearning yang sangat membantu dalam memberikan materi.
Budaya dan peninggalan sejarah yang terurus menggambarkan begitu jiwa nasionalisme dan patriotisme yang begitu besar dalam diri mereka.
Tidak lupa kami sempatkan berkunjung ke salah satu keajaiban dunia, Great wall. Tembok Besar China dan mengunjungi Kedubes Indonesia di China.
Pembelajaran di Xuzhuo memberikan pengalaman yang sangat beharga bagi saya. Memberikan motivasi agar melakukan perubahan diri, dan mengajak guru Nusantara bahwa dalam hidup tidak ada yang mustahil, teruslah bekerja dengan hati yang ikhlas dan persembahkan apapun yang dilakukan sebagai ibadah terhadap Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa.
Dan anugrah yang begitu besar saya dapatkan selama di Xuzhuo saya mendapat keluarga baru, guru-guru hebat dari seluruh penjuru nusantara, guru-guru yang penuh dedikasi tinggi terhadap dunia pendidikan.
Pengalaman berkesan yang masih diingat di kota Xuzhuo adalah:
1. Kota Xuzhuo, Provinsi Jiangsu, merupakan kota teraman kedua di China setelah Beijing.
2. Sistem pendidikan yang maju dengan fokus pada karakter dan budaya.
3. Penggunaan teknologi dalam pembelajaran (tablet, HP android, dan e-learning).
4. Ekskul robotic untuk siswa SD.
5. Pendidikan berlandaskan cinta dan kasih sayang.
6. Jiwa nasionalisme dan patriotisme yang kuat.
Pelajaran yang Diperoleh setelah belajar STEAM di negara China adalah:
1. Mengubah mindset tentang penggunaan teknologi.
2. Pentingnya cinta dan kasih sayang dalam pendidikan.
3. Mengajak guru melakukan perubahan diri.
4. Menghargai budaya dan peninggalan sejarah.
5. Kerja sama dan dedikasi tinggi dalam dunia pendidikan.
Kesimpulan
Pengalaman di Xuzhuo memberikan motivasi untuk melakukan perubahan diri dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Semoga dapat saya terapkan di sekolah setiba di tanah air.
Demikianlah kisah Omjay tentang Pengalaman Berharga Belajar STEAM di CUMT Kota Xuzhou China, dan Menjadi Motivasi Perubahan Diri. Semoga bermanfaat buat pembaca kompasiana tercinta.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay/Kakek Jay
Guru Blogger Indonesia