Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Guru

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Mengapa Pembelajaran Mendalam Menjadi Arah Transformasi Pendidikan?

12 September 2025   14:01 Diperbarui: 12 September 2025   16:17 328 7 10

Menjawab Tantangan Abad ke-21

Kita hidup di era di mana perubahan terjadi sangat cepat. Revolusi industri 4.0 dan perkembangan teknologi kecerdasan buatan telah menggeser banyak aspek kehidupan. Pekerjaan yang dulu aman, kini bisa tergantikan oleh mesin. 

Sementara itu, keterampilan yang semakin dibutuhkan adalah critical thinking, komunikasi efektif, kolaborasi, dan kreativitas. Keempat hal inilah yang saat ini sedang dibutuhkan.

Pembelajaran mendalam secara langsung mendukung penguasaan keterampilan tersebut. Melalui model pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), penelitian, dan kolaborasi, siswa belajar tidak hanya menerima informasi, tetapi juga menemukan dan membangun pengetahuan secara mandiri.

Membangun Karakter dan Nilai

Transformasi pendidikan tidak cukup hanya menghasilkan lulusan yang cerdas secara intelektual. Dunia saat ini memerlukan manusia yang juga kuat secara moral, berempati, dan memiliki kesadaran sosial. 

Dalam pembelajaran mendalam, proses belajar diarahkan pada penguatan nilai, etika, dan refleksi diri. Misalnya, ketika siswa mengerjakan proyek sosial, mereka tidak hanya belajar tentang manajemen kegiatan, tetapi juga tentang kepedulian terhadap masyarakat.

Dengan demikian, pembelajaran mendalam mendukung terbentuknya karakter peserta didik yang utuh juga cerdas, berakhlak, dan peduli kepada sesama. Mereka memiliki rasa empati yang tinggi.

Guru sebagai Fasilitator, Siswa sebagai Subjek

Perubahan arah pendidikan ke pembelajaran mendalam juga menggeser peran guru. Guru tidak lagi dipandang sebagai satu-satunya sumber pengetahuan, melainkan fasilitator, pembimbing, dan inspirator. Sementara itu, siswa menjadi subjek aktif dalam proses belajar.

Keterlibatan aktif ini membuat siswa merasa memiliki tanggung jawab terhadap proses belajarnya. Mereka terdorong untuk mencari, mengeksplorasi, dan memecahkan masalah dengan caranya sendiri. Hasilnya, pembelajaran menjadi lebih personal, bermakna, dan berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4