Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Guru

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Mengapa Pembelajaran Mendalam Menjadi Arah Transformasi Pendidikan?

12 September 2025   14:01 Diperbarui: 12 September 2025   16:17 328 7 10

Dukungan Teknologi Digital

Transformasi menuju pembelajaran mendalam juga terbantu oleh kehadiran teknologi digital. Akses informasi kini semakin mudah, dan siswa dapat memanfaatkan berbagai sumber belajar selain dari guru. 

Dengan teknologi, pembelajaran bisa bersifat blended learning, interaktif, dan kolaboratif lintas batas. Bahkan pembelajaran bisa dilaksanakan secara daring atau online.

Misalnya, siswa bisa berdiskusi dengan teman sebaya dari sekolah lain, bahkan dari negara lain, melalui platform digital. Hal ini memperkaya pengalaman belajar dan membuka wawasan global.

Contoh Nyata Penerapan Pembelajaran Mendalam

1. Proyek Lingkungan Hidup di SMP

Guru IPA mengajak siswa meneliti kualitas air di lingkungan sekitar sekolah. Mereka mengambil sampel, menguji tingkat kebersihan, lalu membuat laporan yang dipresentasikan di depan kelas. Dari sini, siswa tidak hanya belajar konsep pencemaran air, tetapi juga sadar akan pentingnya menjaga lingkungan.

2. Kewirausahaan di SMA

Dalam pelajaran Ekonomi, siswa diminta membuat produk sederhana yang bisa dijual, seperti makanan ringan atau kerajinan tangan. Mereka merancang strategi pemasaran, menghitung modal, serta melakukan promosi melalui media sosial. Proses ini melatih kreativitas, keterampilan manajemen, sekaligus keberanian berkomunikasi dengan masyarakat.

3. Kolaborasi Internasional melalui Teknologi

Beberapa sekolah memanfaatkan platform daring untuk menghubungkan siswanya dengan sekolah di luar negeri. Misalnya, siswa Indonesia berdiskusi dengan siswa Malaysia mengenai budaya lokal masing-masing. Aktivitas ini tidak hanya memperkaya wawasan, tetapi juga menumbuhkan rasa saling menghargai perbedaan.

4. Penelitian Mini di SD

Meski masih kecil, siswa SD bisa dilatih melakukan riset sederhana. Contohnya, mereka diminta menanam beberapa jenis tanaman dengan perlakuan berbeda (diberi pupuk, disiram teratur, atau dibiarkan). Hasil pengamatan ditulis dan dipresentasikan. Cara ini melatih rasa ingin tahu sekaligus membiasakan mereka berpikir ilmiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4