Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Guru

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Teacher Is Never Die dan Bukan Cuma Rapat!

18 September 2025   11:29 Diperbarui: 18 September 2025   12:11 136 5 3


Teacher Is Never Die dan bukan Cuma rapat. Guru Tidak Pernah Pensiun, Hanya Babaknya yang Berganti. Inilah kisah Omjay atau Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd (Omjay) – Guru Blogger Indonesia di Kompasiana tercinta.

Menjadi guru adalah panggilan jiwa. Ia bukan sekadar profesi, apalagi hanya pekerjaan untuk menggugurkan kewajiban. Guru adalah peran yang melekat seumur hidup, bahkan ketika masa pensiun tiba. 

Guru anggota PGRI di acara HUT PGRI di Bogor/dokpri
Guru anggota PGRI di acara HUT PGRI di Bogor/dokpri

Sebab seorang guru sejati, meski tidak lagi berdiri di depan kelas, tetaplah guru sepanjang hayat. Kalimat itulah yang kami sepakati dalam sebuah percakapan hangat dengan sahabat saya, Bambang Sutedjo, seorang guru dari Probolinggo. 

Dari percakapan sederhana itu lahirlah kalimat penuh makna: “Teacher Is Never Die — Guru tidak pernah mati semangat belajarnya.” Beliau mengirimkan video kegiatan PGRI yang bukan cuma rapat.

https://www.youtube.com/watch?v=VPPDTjTjQA8

Dari Kelas Bicara ke Pensiun 

Cerita bermula saat Omjay membagikan tautan tulisan tentang Kelas Bicara PGRI, sebuah ruang belajar bersama untuk melatih guru tampil percaya diri berbicara di depan umum. 

Narsum kelas bicara dan moderator/dokpri
Narsum kelas bicara dan moderator/dokpri

Program ini digelar rutin setiap Selasa malam, dipandu oleh Pak Haji Dedi Dwitagama bersama moderator Ibu Patonah Fanie Rajab. Saya membagikan tautan itu di WhatsApp kepada sahabat-sahabat guru, salah satunya Pak Bambang. 

Jawaban beliau membuat Omjay tersenyum: 

"Saya akan pensiun tanggal 1 bulan November 2025, Om Jay. Jadi sudah tidak perlu lagi ikut kegiatan ini." 

Narsum kegiatan belajarn menulis/dokpri
Narsum kegiatan belajarn menulis/dokpri

Pensiun sering dipahami sebagai akhir perjalanan. Seolah ketika seseorang pensiun, maka berhentilah semua aktivitas belajar dan berbagi. Namun saya tahu, pemikiran itu keliru. 

Maka saya pun menjawab dengan menyebut contoh nyata: Pak Dedi Dwitagama, mantan Kepala SMKN 29 Jakarta yang sudah lima tahun pensiun, tetapi tetap rajin belajar, menulis, dan berbagi. 

Jawaban itu membuat Pak Bambang terdiam sejenak, lalu menulis kembali: "Wah…, jadi terinspirasi nih sama Pak Dedi Dwitagama. Siap, Om Jay. Selalu belajar dan aktif." 


Sejak saat itu, percakapan kami berubah arah. Dari semula soal pensiun menjadi semangat baru untuk terus belajar. Dari situlah lahir kalimat yang kemudian kami sepakati bersama: Teacher Is Never Die. 

Guru Tidak Pernah Pensiun Kalimat itu bukan sekadar kata mutiara. Ia adalah filosofi hidup seorang guru. Guru boleh pensiun dari pekerjaannya, tetapi tidak pernah pensiun dari semangat belajar dan berbagi. 

Pensiun hanyalah babak baru, bukan akhir dari segalanya. Kisah nyata yang bisa menjadi teladan adalah sosok Pak Dedi Dwitagama. Selama bertahun-tahun, beliau memimpin SMKN 29 Jakarta dengan penuh dedikasi. 

Pak Dedi Berbagi ilmu di kelas Bicara PGRI/dokpri
Pak Dedi Berbagi ilmu di kelas Bicara PGRI/dokpri

Saat pensiun, beliau tidak berhenti berkarya. Justru semangatnya menjadi guru tangguh berhati cahaya semakin menyala. Lewat blog pribadinya di https://dedidwitagama.wordpress.com , ia menuliskan pengalaman, refleksi, dan inspirasi bagi para guru Indonesia. 

Hingga kini, ribuan pembaca dan ratusan subscriber setia mengikuti tulisannya. Beliau pun aktif menjadi pembicara, mengisi pelatihan, serta menjadi motivator bagi banyak guru di tanah air. Luar biasa sekali kiprahnya dalam dunia pendidikan.

Semangat seperti inilah yang Omjay maksud dengan Teacher Is Never Die. Guru sejati selalu hidup dalam ilmunya, karyanya, dan pengabdiannya. Guru akan terus bergerak sepanjang hayat.

Pensiun adalah Awal Babak Baru Ketika masa pensiun tiba, banyak guru merasa kehilangan arah. Tidak sedikit yang berpikir bahwa kontribusinya telah selesai. Mereka minggir pelan-pelan.

Padahal, justru di saat itulah terbuka kesempatan emas untuk terus Belajar tanpa tekanan kurikulum. Guru bisa bebas mengeksplorasi bidang baru, membaca buku, atau bahkan mendalami teknologi digital yang sedang berkembang. 

Berbagi pengalaman. 

Puluhan tahun mengajar tentu meninggalkan jejak yang kaya akan pengalaman dan pengetahuan. Pengalaman dan pengetahuan itu sangat berharga jika dibagikan kepada guru-guru muda. Menulis dan mendokumentasikan perjalanan hidup. 

Pensiun adalah saat yang tepat untuk menuangkan catatan, kisah inspiratif, atau refleksi dalam bentuk tulisan atau buku. Disinilah guru mulai membangun jejaring baru. 

Dengan waktu yang lebih longgar, guru bisa memperluas pergaulan, membangun komunitas, atau bergabung dalam kegiatan sosial. Guru bisa membuka kelas online dan menjadi konten kreator dan bisa menjadi blogger atau youtuber.

Dengan kata lain, pensiun bukan akhir, tetapi awal dari babak baru perjalanan seorang guru. Inspirasi dari Sebuah Percakapan ini sangat sayang bila tak dituliskan dalam kisah Omjay. Saya sangat terharu membaca pesan lanjutan dari Pak Bambang Sutedjo. 

Ia menulis pengantar perkenalan kepada Pak Dedi, yang saya hubungkan melalui WhatsApp. "Berawal dari share tautannya tentang pelatihan guru berbicara via WA pribadi. Saya balas, kalau saya akan pensiun, jadi kegiatan ini tidak perlu lagi. Balasannya di luar dugaanku, jadi inspirasiku.

Om Jay balas begini: Kang Dedi sudah 5 tahun pensiun sampai sekarang rajin belajar dan berbagi. Teacher Is Never Die." Kalimat itu menjadi titik balik. Dari yang semula ragu untuk terus belajar setelah pensiun, kini Pak Bambang justru semakin bersemangat. Ia bahkan meminta nomor kontak Pak Dedi agar bisa belajar langsung. 

Inilah indahnya dunia guru. Kita bisa saling menguatkan, saling menginspirasi, dan saling menyalakan api semangat agar tidak pernah padam. Tanggapan Omjay Sebagai penulis artikel kisah ini adalah saya ingin menegaskan kembali: Guru itu sejatinya adalah pembelajar sepanjang hayat. Pensiun hanyalah istilah administratif. 

Seorang guru tetap guru sampai kapan pun, karena ilmu dan pengabdiannya tidak berhenti hanya karena batas usia. Omjay selalu teringat pesan guru saya dulu: 

“Jangan pernah berhenti belajar, karena saat berhenti belajar, saat itu juga engkau berhenti menjadi guru.” Itulah sebabnya saya bangga kepada guru-guru tangguh berhati cahaya seperti Pak Dedi Dwitagama dan Pak Bambang Sutedjo. 

Mereka menjadi bukti nyata bahwa semangat guru tidak bisa dibatasi oleh usia. Maka, saya mengajak semua sahabat guru untuk terus menyalakan api semangat. Jadilah guru yang tetap menulis, tetap membaca, tetap berbicara, dan tetap berbagi meski tidak lagi berdiri di depan kelas. 


Karena sesungguhnya, Teacher Is Never Die. Guru tidak pernah mati. Semangatnya akan selalu hidup, di hati murid-muridnya, di karya-karyanya, dan di jalan panjang pengabdian yang tidak pernah berakhir. 

Rabu Kliwon, 17 September 2025 – dari obrolan sederhana, lahir inspirasi abadi. 

Salam Blogger Persahabatan

Omjay/Kakek Jay

Guru Blogger Indonesia

Klik https://wijayalabs.com

Omjay Guru Blogger Indonesia/dokpri
Omjay Guru Blogger Indonesia/dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5