Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Guru

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Tidak Lelah Mengejar Mimpi Menjadi Penulis: Sebuah Kisah Inspiratif Guru Yang Menolak Menyerah

8 Oktober 2025   16:43 Diperbarui: 8 Oktober 2025   16:43 297 5 4


Tidak Lelah Mengejar Mimpi Menjadi Penulis: Kisah Inspiratif Guru yang Menolak Menyerah, dan Tidak Lelah Mengejar Mimpi Menjadi Penulis. "Guru yang Tak Lelah Mengejar Mimpi: Catatan Omjay untuk Buku Karya Triyani, S.Pd." 

"Jangan pernah berhenti bermimpi, dan jangan pernah lelah mengejarnya."
Itulah pesan kuat dari buku karya Triyani, S.Pd. berjudul Pantang Menyerah: Tidak Lelah Mengejar Mimpi Menjadi Penulis.

Omjay Guru Blogger Indonesia/dokpri
Omjay Guru Blogger Indonesia/dokpri

Oleh: Omjay (Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd.) -- Guru Blogger Indonesia

Ada satu hal yang tidak pernah saya ragukan dari guru-guru hebat di negeri ini: keteguhan hati mereka dalam mengejar mimpi, meski langkah terasa berat. Saya kembali menyadarinya ketika membaca buku terbaru karya seorang guru inspiratif, Triyani, S.Pd., berjudul "Pantang Menyerah: Tidak Lelah Mengejar Mimpi Menjadi Penulis."

Sejak awal membuka halaman pertama, saya langsung merasakan energi positif yang mengalir dari setiap paragrafnya. Buku ini bukan hanya kumpulan tulisan motivatif, tetapi juga cermin perjuangan seorang guru yang berjuang dengan hati. Ibu Triyani menulis bukan karena ingin populer, tetapi karena ingin berbagi semangat agar orang lain berani bermimpi dan tidak menyerah dalam mencapainya.

Menulis adalah Perjalanan Spiritual

Saya selalu percaya bahwa menulis bukan sekadar kegiatan menuangkan kata-kata di atas kertas. Menulis adalah perjalanan spiritual. Di dalamnya, seseorang belajar jujur kepada diri sendiri, merefleksikan pengalaman, dan menemukan makna hidup.

Dulu, saya pun memulai perjalanan menulis dari hal sederhana --- menulis di blog pribadi setiap hari. Kadang hanya satu paragraf, kadang satu cerita pendek tentang pengalaman di kelas. Saya tak pernah tahu bahwa dari tulisan-tulisan kecil itu, saya akan dipertemukan dengan ribuan guru hebat dari seluruh Indonesia dan bahkan mendapatkan kesempatan untuk berbagi pengalaman di berbagai pelosok negeri.

Saya belajar bahwa menulis dengan konsisten adalah bentuk kesetiaan pada mimpi. Tidak ada hasil instan. Semua butuh waktu, disiplin, dan kesabaran.

Karena itu, saya sangat menghargai semangat Ibu Triyani yang menulis di tengah kesibukan mengajar, mengurus keluarga, dan menjalani berbagai peran kehidupan. Di sela tumpukan tugas, ia tetap menyempatkan diri menulis. Kadang di pagi buta, kadang di malam yang sunyi. Ia tidak menunggu waktu luang, tapi meluangkan waktu untuk menulis.

Tidak Lelah Mengejar Mimpi

Buku ini mengingatkan kita bahwa mimpi tidak akan menjadi kenyataan jika hanya disimpan dalam hati. Ia harus diperjuangkan dengan tekun. Dalam setiap bab, Ibu Triyani membagikan kisah nyata tentang bagaimana ia berjuang dari rasa ragu hingga akhirnya mampu menaklukkan dirinya sendiri.

Ia pernah mengalami kegagalan, pernah ditolak, bahkan sempat merasa tidak percaya diri. Namun, ia tidak berhenti. Ia terus belajar, menulis ulang, dan memperbaiki diri. Hingga akhirnya, ia bisa melihat sendiri hasil dari kerja kerasnya: sebuah buku inspiratif yang lahir dari keteguhan hati.

Kisahnya mengingatkan saya pada kalimat sederhana yang sering saya ucapkan kepada para peserta pelatihan menulis:

"Menulislah setiap hari, dan lihat apa yang terjadi."

Kalimat itu terbukti benar. Siapa pun yang mau menulis dengan hati dan tidak lelah belajar, pada akhirnya akan menjadi penulis sejati.

Guru yang Menulis adalah Guru yang Abadi

Saya selalu mengatakan bahwa guru yang menulis berarti guru yang berpikir, reflektif, dan abadi. Melalui tulisan, seorang guru tidak hanya mengajar muridnya di kelas, tetapi juga mendidik masyarakat luas. Tulisan menjadi amal jariyah intelektual --- sesuatu yang terus hidup meski penulisnya sudah tiada.

Ibu Triyani telah memberi teladan itu. Ia menunjukkan bahwa seorang guru tidak hanya bisa menginspirasi lewat kata-kata di depan kelas, tetapi juga lewat tulisan yang bisa menjangkau banyak hati.

Setiap guru memiliki kisah inspiratif. Namun, tidak semua mau menuliskannya. Padahal, jika setiap guru menulis pengalaman hidupnya, kita akan memiliki ribuan buku luar biasa yang menggambarkan wajah pendidikan Indonesia yang sesungguhnya --- penuh perjuangan, harapan, dan cinta.

Pesan untuk Guru dan Penulis Pemula

Untuk para pembaca, terutama guru dan calon penulis, buku ini memberikan pesan penting: jangan pernah berhenti bermimpi dan jangan pernah lelah mengejarnya.
Menulis itu ibarat menanam. Kita mungkin tidak langsung melihat hasilnya, tapi jika terus disirami dengan doa, waktu, dan ketulusan, pada akhirnya ia akan tumbuh menjadi pohon pengetahuan yang rindang.

Jangan takut memulai. Tulislah pengalaman sederhana. Ceritakan kisah di kelas, refleksi harian, atau pelajaran hidup yang berkesan. Yang penting, mulailah menulis sekarang.

Saya percaya, setiap orang memiliki cerita yang layak dibagikan. Tidak harus sempurna, yang penting tulus. Karena tulisan yang lahir dari hati akan menemukan jalannya ke hati orang lain.

Penutup: Teruslah Menulis, Teruslah Menginspirasi

Membaca buku "Pantang Menyerah: Tidak Lelah Mengejar Mimpi Menjadi Penulis" membuat saya kembali bersemangat. Saya seperti melihat kembali masa-masa ketika saya menulis tanpa tahu siapa yang akan membaca. Namun, setiap tulisan saya menjadi pijakan menuju mimpi berikutnya.

Demikian pula dengan Ibu Triyani. Ia telah menapaki jalan literasi dengan penuh cinta. Kini, buku ini menjadi bukti nyata bahwa guru yang tidak lelah mengejar mimpi akan selalu menemukan jalannya menuju keberhasilan.

Saya ingin mengutip pesan sederhana yang selalu saya pegang dalam hidup:

"Menulis bukan tentang siapa yang paling pandai, tetapi siapa yang paling sabar."

Selamat kepada Ibu Triyani atas lahirnya buku yang luar biasa ini. Semoga buku ini menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama guru-guru Indonesia, untuk terus menulis dan berbagi kebaikan.

Teruslah menulis, teruslah bermimpi, dan jangan pernah lelah mengejarnya.

Jakarta, 8 Oktober 2025
Omjay (Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd.)
Guru Blogger Indonesia Blog https://wijayalabs.com
Sekjen Ikatan Guru TIK dan Informatika PGRI

Omjay Guru Blogger Indonesia/dokpri
Omjay Guru Blogger Indonesia/dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4