Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Guru

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Bagaimana Menyentuh Hati?

7 November 2025   04:41 Diperbarui: 7 November 2025   08:28 177 3 2

“Tulislah apa yang kamu rasakan, bukan hanya apa yang kamu pikirkan,” ujar Omjay suatu ketika dalam pelatihan menulis untuk guru.

Kejujuran membuat tulisan menjadi hidup. Bahkan kisah sederhana seperti perjuangan seorang ibu, kegigihan murid, atau rasa syukur atas hal kecil pun bisa menjadi luar biasa jika ditulis dengan hati yang tulus.

2. Hadirkan Emosi dalam Cerita

Tulisan yang menyentuh hati harus mengandung emosi — bisa sedih, bahagia, haru, marah, atau rindu. Gunakan kata-kata yang menggugah imajinasi pembaca. Misalnya, daripada menulis “saya sedih,” coba tulis,

“Air mata itu jatuh begitu saja ketika aku melihat anak-anak berlari tanpa alas kaki menuju sekolah.”

Dengan menghadirkan gambar nyata dari emosi, pembaca akan merasa seolah-olah ikut berada di dalam cerita.

3. Gunakan Bahasa yang Sederhana

Kata-kata sederhana seringkali lebih mengena daripada kalimat yang rumit. Tulisan yang menyentuh hati tidak perlu berisi diksi tinggi atau kalimat berbelit. Justru kesederhanaan membuat pembaca merasa dekat.
Tulislah seperti kamu sedang bercerita kepada sahabat. Bahasa yang mengalir apa adanya akan lebih mudah dicerna dan dirasakan.

4. Sertakan Nilai Kemanusiaan

Tulisan yang menyentuh hati biasanya memiliki pesan moral atau nilai kemanusiaan. Misalnya tentang kasih sayang, pengorbanan, keikhlasan, atau perjuangan. Nilai-nilai itu bersifat universal, dapat dirasakan oleh siapa pun tanpa memandang usia, profesi, atau latar belakang.

Contohnya, ketika menulis kisah seorang guru di pelosok negeri, kita tidak hanya bercerita tentang perjalanan mengajar, tetapi juga tentang cinta dan pengabdian. Di situlah pembaca akan merasakan nilai kemanusiaan yang sesungguhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4