Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.
https://www.youtube.com/watch?v=dRzAyieac_I
Kisah Omjay atau Wijaya Kusumah kali ini tentang Seminar Internasional "Quality Education for All" yang dilaksanakan di gedung PB PGRI atau gedung guru Indonesia (GGI) di jalan tanah Abang III No. 24 Jakarta Pusat.
PGRI Hadirkan Pemimpin Pendidikan Dunia di Gedung Guru Indonesia. Ada narasumber dari 4 negara yang diundang ke seminar internasional kali ini. Banyak peserta yang ikut online di zoom.

Rabu pagi, 10 Desember 2025, Gedung Guru Indonesia kembali dipenuhi lautan semangat para guru dari seluruh penjuru negeri. Sejak matahari belum tinggi, suasana sudah begitu meriah: banner besar bertema Quality Education for All terpampang gagah, panitia bergerak sigap, dan peserta hadir dengan wajah cerah penuh harapan.
Video HUT PGRI ke-80 yang diputar di layar besar menambah atmosfer hangat, penuh nostalgia dan kebanggaan. Momen perjuangan, persatuan, dan inovasi guru-guru Indonesia terpampang jelas, membuat banyak peserta ikut larut dalam suasana haru.
Hari ini, PGRI menggelar Seminar Internasional "Quality Education for All", sebuah forum kelas dunia yang mempertemukan para pemimpin pendidikan dari empat negara konsorsium. Tujuannya jelas: membangun pendidikan yang berkualitas, inklusif, adaptif, dan berkeadilan.
Di tengah hiruk-pikuk tantangan zaman, PGRI membuktikan diri sebagai organisasi yang terhubung, tumbuh, dan terjaga sepanjang masa---organisasi yang terus merawat semangat guru Indonesia dari generasi ke generasi.
Narasumber dari 4 Negara Hadir, Disambut Riuh Penuh Keakraban
Sejak pukul 08.00 WIB, narasumber dari negara-negara konsorsium sudah tiba di Gedung Guru Indonesia. Mereka disambut dengan senyum hangat, secangkir kopi, dan suasana lobi penuh energi positif.
Para guru yang hadir pun tak kalah antusias. Banyak yang datang dari luar kota, bahkan luar pulau. Ada yang membawa cendera mata kecil, ada yang langsung berfoto bersama narasumber internasional di area mural "Guru Bangsa, Penggerak Peradaban".
Video HUT PGRI ke-80 yang diputar berkali-kali menambah nuansa keakraban dan semangat. Guru-guru tertawa, terharu, dan saling memberi komentar tentang panjangnya perjuangan yang telah dilalui organisasi besar ini.
Dialog Lintas Negara Mengalir Penuh Inspirasi
Sesi demi sesi berlangsung dengan sangat dinamis. Narasumber berbicara tentang transformasi pendidikan digital, pendidikan inklusif, peningkatan kompetensi guru, hingga pembaruan sistem pendidikan berbasis kolaborasi global.
Guru Indonesia tidak hanya menjadi pendengar. Mereka aktif berdiskusi, mengajukan pertanyaan kritis, serta berdialog dengan narasumber internasional. Energi ruangan benar-benar terasa hidup.
Melalui Zoom, ratusan guru dari berbagai daerah turut hadir. Kolom chat penuh dengan sapaan hangat, refleksi mendalam, dan semangat untuk terus belajar.

Penutupan Seminar Internasional oleh Wakil Menteri Dikdasmen
Prof. Atip Latipulhayat, S.H., LL.M., Ph.D.
"Ini Bukan Akhir, Ini Awal dari Kolaborasi Lebih Besar"
Menjelang akhir acara, hadir Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Atip Latipulhayat, S.H., LL.M., Ph.D., memberikan pesan penutupan (closing remarks) yang sangat menguatkan hati para guru.
Dalam pesannya, beliau menyampaikan apresiasi tinggi:
"Apa yang terjadi hari ini bukan hanya seminar, tetapi jalinan persahabatan dan masa depan. Guru adalah jantung pendidikan. Semangat Anda hari ini adalah harapan bangsa."
Beliau menegaskan bahwa momentum ini harus dilanjutkan:
"Ini bukan akhir, ini awal. Pintu kolaborasi internasional telah terbuka. Guru Indonesia harus melangkah dengan percaya diri dan siap berdiri sejajar dengan pendidik dunia."
Pesan itu disambut tepuk tangan panjang. Banyak guru mengangguk, merasakan bahwa perjuangan mereka dihargai.
Komentar Omjay yang ikut hadir dari Lokasi Acara:
"PGRI Adalah Rumah yang Selalu Menjaga Guru"
Omjay, atau Dr. Wijaya Kusumah---Guru Blogger Indonesia---hadir langsung di Gedung Guru Indonesia sejak pagi dan mengikuti seluruh rangkaian acara. Dalam komentarnya, Omjay menyampaikan kesan mendalam:
"Hari ini saya menyaksikan sendiri bagaimana PGRI menjadi organisasi yang bukan hanya besar, tetapi tulus. PGRI selalu terhubung, terus tumbuh, dan tetap terjaga sepanjang masa. Guru dari empat negara hadir, para pemimpin pendidikan berdiskusi, dan PGRI berada di pusatnya. Saya bangga berada di sini."
Omjay menambahkan:
"Selama guru terus belajar, Indonesia tidak akan pernah kehilangan masa depannya. Seminar internasional hari ini membuktikan bahwa guru Indonesia siap menyambut masa depan dengan sikap terbuka dan penuh keyakinan."
Kehadiran Omjay memberi warna tersendiri. Banyak guru yang mengenal beliau berebut minta foto, dan tidak sedikit yang meminta tanda tangan buku.
PGRI: Rumah Besar yang Tak Pernah Padam Cahayanya
Melalui seminar internasional ini, PGRI kembali menegaskan perannya sebagai penjaga martabat guru Indonesia. Tidak hanya melindungi profesi, tetapi juga membuka jendela dunia, menghubungkan guru dengan komunitas global, dan memastikan setiap guru punya ruang untuk bertumbuh.
Semangat PGRI---terhubung, tumbuh, dan terjaga sepanjang masa---benar-benar terasa dalam setiap sudut acara.
Harapan Baru dari Gedung Guru Indonesia
Saat video HUT PGRI ke-80 diputar kembali sebagai penutup, banyak peserta mengusap mata. Ada haru, ada bangga, dan ada keyakinan baru.
Hari ini, PGRI mengirim pesan kuat kepada dunia:
Guru Indonesia siap melangkah, siap berkarya, dan siap menjadi bagian dari perubahan global.
Seminar boleh berakhir, tetapi semangatnya akan terus hidup dalam hati para guru yang hadir.
Salam blogger persahabatan
Wijaya Kusumah - omjay
Guru blogger Indonesia
Blog https://wijayalabs.com
