Agung Wiendarto
Agung Wiendarto Freelancer

Bad Photographer, Bad Writer. Lahir di Surabaya, menyukai buku Karl May, Enid Blyton, Hardy Boys, Sir Alfred Joseph Hitchcock, Salandra, Hilman Hariwijaya, tulisan lepas Cak Nun, dan suka terminologi Wimar Witoelar soal orang biasa. Suka bikin aplikasi berbasis Android, terima email di agung@dewagung.com

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Asian Games Mini, Cara Cerdas Polisi Bangkitkan Jiwa Anak-anak

16 Agustus 2018   21:48 Diperbarui: 15 Januari 2019   10:16 977 2 1

Saat saya terima undangan via WhatsApp, dahi saya berkerenyit. Judul bannerAsian Games Mini. Tulisan selanjutnya, "Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan dan Hari Anak Nasional." 

Mana mungkin?

Tatkala game smartphone menjajah aktivitas anak-anak secara massive: seperti Mobile Legend, Free Fire hingga Helix Jump, maka usaha ajak anak-anak turut mendukung perhelatan akbar ASIAN GAMES seperti mustahil. Tapi ternyata tidak buat Pak Raydian Kokrosono

Dia mengundang atlit-atlit muda berbagai cabang olahraga yang berada di Kabupaten Pasuruan berikut teman-teman dan Gurunya. Mulai cabang olahraga sepak takraw, panahan, karate, hingga futsal. Bocoran yang saya dengar dari staf Pak Raydian, mereka nanti dibagi menjadi kontingen-kontingen dengan nama negara-negara peserta Asian Games. Mulai dari Hongkong, Taiwan, Brunei, Jepang dan seterusnya. 

Ah biasa.. Paling cuma pertandingan digelar, usai, dikasih hadiah.. Biasa aja..  batin saya.

Ternyata meleset.

Pak Raydian, Kapolres Pasuruan ini berpikir out of the box: diundangnya pula murid dari sekolah di Kecamatan Purwosari dan Purwodadi berikut berpuluh Guru pendamping kelas untuk turut hadir di acara. 

Wah ini sih bisa seribu orang terlibat. Mulai ada rasa penasaran merambat..

Halaman Mapolres Pasuruan hari itu pun penuh dengan merah putih. Satu demi satu seremonial layaknya ASIAN GAMES dihadirkan. Mulai dari drumb band, defile kontingen negara-negara peserta hingga penyalaan Obor ASIAN GAMES. Ratusan anak-anak sekolah menjadi sumringah melihat parade yang amat jarang mereka saksikan langsung di depan mata. Para Guru pun ajak mereka ber yel-yel dukung Kontingen Indonesia. 

"Siapa kita? Indonesia! Siapa kita? Indonesia! Siapa kita? Indonesia! 

Indonesia bisa? Jadi Juara!"

Yel-yel ala Valentino jebret sudah menancap rupanya. Hiroek pikoek dan pekik supporter anak-anak, Guru, Polisi berbagai satuan pun riuh rendah semangati tiap pertandingan yang digelar.

Luar biasa!


Tak semua cabang "Kontingen Indonesia" bisa menang dan jadi juara. Disinilah  anak-anak sekolah diajari tentang kata"Sportifitas". Tapi kok ya kebetulan, medali 'emas' yang diraih "Kontingen Indonesia" jumlahnya paling banyak diantara "kontingen negara lain" 

Ketika nama INDONESIA jadi Juara Umum ASEAN GAMES MINI, pecahlah sorak sorai kegembiraan anak-anak, Guru dan semua Polisi !
Anehnya, "Kontingen Negara-negara lain" juga bersorak sorai ! hehe  Semua memang mendambakan INDONESIA JUARA.

Pak Raydian Kokrosono senyumnya melebar ~ ear to ear ~ menebar ke seluruh venue di halaman Mapolres Pasuruan. Misi-misinya berhasil:

  • Mengenalkan ASIAN GAMES, event penting internasional secara langsung pada anak-anak.
  • Memberikan kebahagiaan Anak-anak lewat aktifitas olahraga. Bahagia bukan dari gadget, tapi dari kebersamaan. 
  • Membangkitkan nasionalisme di jiwa-jiwa muda belia di alam kemerdekaan. Menjadi Bangsa yang satu dan berprestasi itu membahagiakan.

Bahkan orang-orang KONI pun pada mengacungkan jempol dengan Asian Games Mini ini.

Mengemas acara yang mengemban multi misi secara tepat, hanya bisa dilakukan oleh orang cerdas yang punya kepedulian dan emoh bertele-tele menjalankan kewajiban. AKBP Raydian Kokrosono SIK, Kapolres Pasuruan lah orang itu.

Dia jeli melihat kehausan gelar juara. Jeli menemukan esensi harapan masyarakat dan anak-anak saat ini. Semua memang mendambakan INDONESIA JUARA

Anda juga bukan ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2