agus hendrawan
agus hendrawan Guru

Guru di SMAN 9 Kota Bekasi yang tertarik menulis di Kompasiana. Penulis reflektif, dan pengamat kehidupan sosial sehari-hari. Menulis bagi saya adalah cara merekam jejak, menjaga kenangan, sekaligus mengolah ulang pengalaman menjadi gagasan yang lebih jernih. Saya tumbuh dari kisah pasar tradisional, sawah, dan gunung yang menjadi latar masa kecil di Cisalak-Subang. Kini, keseharian sebagai guru membuat saya dekat dengan cerita murid, dunia pendidikan, serta perubahan sosial yang terjadi di sekitar kita. Di Kompasiana, saya banyak menulis tentang: pendidikan yang manusiawi, dinamika sosial budaya, kenangan kecil yang membentuk cara pandang, serta fenomena keseharian seperti kafe, pasar, hujan, dan keluarga. Saya punya prinsip tulisan yang baik bukan hanya menyampaikan pendapat, tetapi juga mengajak pembaca berhenti sejenak untuk merenung, tersenyum, atau tergerak untuk berubah.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Harmoni Seni dan Inovasi, Kreativitas Tanpa Batas di Panen Karya P5

18 Oktober 2024   00:32 Diperbarui: 18 Oktober 2024   01:02 446 9 4

Panen Karya P5 ini adalah contoh nyata bagaimana Kurikulum Merdeka memberikan ruang bagi siswa untuk belajar dengan cara yang menyenangkan dan relevan. Setiap jenjang kelas berkontribusi dengan cara unik:

  • Kelas 10: Menampilkan paduan seni untuk menggambarkan keseimbangan jiwa dan raga.
  • Kelas 11: Mempraktikkan nilai demokrasi dalam kolaborasi musik yang melibatkan berbagai alat dan ide.
  • Kelas 12: Menghadirkan inovasi teknologi sebagai bentuk kontribusi bagi masa depan yang lebih baik.

Program ini juga menumbuhkan kompetensi abad 21, seperti pemecahan masalah, kerja tim, dan keterampilan berkomunikasi.

Penutup: Kreativitas Hari Ini, Masa Depan Gemilang Esok

Panen Karya P5 adalah bukti nyata bahwa pendidikan mampu membentuk generasi muda kreatif, inovatif, dan berkarakter. Dari harmoni musik hingga inovasi teknologi, siswa telah menunjukkan bahwa mereka siap berperan dalam masa depan bangsa.

Ini adalah awal dari mimpi besar mereka. Siapa tahu, suatu hari nanti salah satu dari mereka akan menciptakan energi terbarukan atau menjadi musisi hebat.

Dengan semangat dan kreativitas seperti ini, tak diragukan lagi bahwa generasi muda kita mampu menghadapi tantangan zaman dan mewujudkan Indonesia Emas 2045.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3