Guru di SMAN 9 Kota Bekasi yang tertarik menulis di Kompasiana. Penulis reflektif, dan pengamat kehidupan sosial sehari-hari. Menulis bagi saya adalah cara merekam jejak, menjaga kenangan, sekaligus mengolah ulang pengalaman menjadi gagasan yang lebih jernih. Saya tumbuh dari kisah pasar tradisional, sawah, dan gunung yang menjadi latar masa kecil di Cisalak-Subang. Kini, keseharian sebagai guru membuat saya dekat dengan cerita murid, dunia pendidikan, serta perubahan sosial yang terjadi di sekitar kita. Di Kompasiana, saya banyak menulis tentang: pendidikan yang manusiawi, dinamika sosial budaya, kenangan kecil yang membentuk cara pandang, serta fenomena keseharian seperti kafe, pasar, hujan, dan keluarga. Saya punya prinsip tulisan yang baik bukan hanya menyampaikan pendapat, tetapi juga mengajak pembaca berhenti sejenak untuk merenung, tersenyum, atau tergerak untuk berubah.
Panen Karya P5 ini adalah contoh nyata bagaimana Kurikulum Merdeka memberikan ruang bagi siswa untuk belajar dengan cara yang menyenangkan dan relevan. Setiap jenjang kelas berkontribusi dengan cara unik:
Program ini juga menumbuhkan kompetensi abad 21, seperti pemecahan masalah, kerja tim, dan keterampilan berkomunikasi.
Penutup: Kreativitas Hari Ini, Masa Depan Gemilang Esok
Panen Karya P5 adalah bukti nyata bahwa pendidikan mampu membentuk generasi muda kreatif, inovatif, dan berkarakter. Dari harmoni musik hingga inovasi teknologi, siswa telah menunjukkan bahwa mereka siap berperan dalam masa depan bangsa.
Ini adalah awal dari mimpi besar mereka. Siapa tahu, suatu hari nanti salah satu dari mereka akan menciptakan energi terbarukan atau menjadi musisi hebat.
Dengan semangat dan kreativitas seperti ini, tak diragukan lagi bahwa generasi muda kita mampu menghadapi tantangan zaman dan mewujudkan Indonesia Emas 2045.