Bukan Dari marie kondo, atau belajar tentang konmari, walaupun memang di internet atau teman teman yang juga mencoba hidup sebagai minimalis selalu mendengungkan namanya pertama kali.
Konsep hidup minimalis yang pertama kali saya dengar malah dari seorang komedian dan juga penulis buku yang banyak menganggapnya sebagai manusia alay atau manusia lebay yaitu Raditya Dika.
Setelah mendengarkan dan menonton salah satu video dari Raditya Dika, juga menonton video Deddy Corbuzier, saya belajar melalui internet, mencari informasi apa sebenarnya hidup minimalis itu. Ternyata hidup minimalis itu kaitannya dengan filosofi zen yang ada di Jepang.
Filosofi Zen mengajarkan bagaimana dengan sederhana hal inilah yang juga disharing oleh Matt d'avella, seorang sutradara yang juga terkenal dari karyanya The Minimalist.
Setelah belajar dan mengerti sedikit tentang bagaimana saya juga belajar apa sebenarnya pengertian hidup minimalis secara luas, bukan hanya decluttering atau membuang atau mengurangi barang barang yang kita tapi juga bagaimana konsep hidup minimalis ini diaplikasikan ke banyak sektor dalam hidup kita.
Tapi menurut saya hidup minimalis itu bukan hanya tentang hidup dengan barang barang seadanya tapi juga bagaimana pola pikir dan mindset kita terhadap segala hal yang ada di dalam hidup kita.
Misalnya saja melihat kembali apakah waktu yang kita gunakan dalam 24 jam sudah tepat dan apakah yang kita lakukan memang sangat penting untuk kehidupan kita.
Apakah waktu yang terbuang beberapa ajang dengan bermain game, menonton serial tv, atau juga mungkin banyak mengabiskan waktu dengan bengong, apakah semua hal itu semua hal yang kita kerja kan dengan waktu kita selama 24 jam tersebut adalah hal hal yang penting untuk kehidupan kita atau hal hal yang betul betul memberikan nilai ke dalam hidup kita.
Makanya setelah saya mencoba membuang dan mengurangi barang barang yang saya miliki tidak sertamerta saya langsung menjadi bahagia, pikiran saya menjadi lapang, saya bertanya kembali apakah setelah saya mengurangi barang barang yang ada di dalam rumah saya apakah saya adalah seorang minimalis? Apalagi yang bisa saya lakukan untuk fokus terhadap hal hal yang penting dalam hidup saya?
Kemudian beberapa bulan yang lalu saya mencoba untuk mengurangi aktivitas aktivitas yang menurut saya hanya membuang buang waktu saya, tapi bagaimana caranya saya bisa fokus dengan hal hal dan aktivitas yang saya lakukan setiap hari.
Curhat tentang apa yang terjadi di hari itu, curhat tentang kehidupan asmara kita, curhat tentang guru guru atau dosen dosen yang kita benci ataupun kita suka I, nah hal hal tersebut juga berguna dalam memetakan dan mentracking aktivitas aktivitas apa saja yang seharusnya kita lakukan dalam sehari-hari.
Dan dengan jurnaling juga kita bisa mengingatkan diri sendiri akan cita cita dan impian kita di minggu itu kemudian mungkin di bulan itu ataupun di tahun itu.
Dengan mencatat semua apa yang kita lakukan apa yang ingin kita lakukan In the end kita akan sadar masih banyak hal hal yang kita lakukan yang ternyata tidak mendukung impian dan tidak mendukung cita cita kita atau tidak mengantarkan kita selangkah lebih maju kepada apa yang kita inginkan dalam hidup ini.
Di video di atas juga saya akan menjelaskan bagaimana cara saya membuat bellet jurnaling ini. Apa saja yang ada didalam buku saya, apa yang saya lakukan di dalam buku saya, dan apa saja hal hal yang membuat pikiran saya sedikit menjadi lebih lapang dan lebih plong.
Semoga kalian bisa menonton dan belajar sesuatu dari video di atas. Terima kasih. Salam kompasianer.